Part:37

15K 2K 133
                                    

Vote and comment juseyo..
...

Lio menghela nafasnya pelan, dia baru saja terbangun dan melihat dirinya sudah dengan posisi berdiri dengan tubuhnya yang terikat di tiang mansion tersebut.

Yah dia kemarin sempat berusaha kabur, tapi Daniel langsung menahannya dan menyuntikkan obat bius padanya, hingga akhirnya dia tidak sadarkan diri.

Kejadian semalam benar-benar menyeramkan, apalagi dia masih ingat betul ucapan terakhir kakeknya itu sebelum kesadarannya hilang.

'Saya tidak suka anak pembangkang' ujarnya ditambah seringaiannya yang mengerikan itu, membuatnya tidak bisa berkutit.

Lio menjadi pusat perhatian maid yang berlalu lalang, mengerjakan pekerjaan mereka. Ingin membantu, tapi mereka tidak berani karena mengira pemuda itu sedang dihukum.

Sedangkan Lio sendiri hanya bisa diam, menunggu setengah jam lagi sampai keluarganya itu bangun, apalagi sekarang mulutnya sedang dilakban.

Beberapa menit kemudian, dia melihat mommynya turun dan kaget melihat dirinya.

"Lio" ujarnya dan melangkah mendekati Lio dengan ekspresi terkejut.

"Astaga sayang, kenapa kamu bisa seperti ini" ujar Arsyi hendak melepaskan lakban dimulut Alfanza.

"Maaf nyonya, anda dilarang membantu tuan muda Lio sampai tuan besar turun" ujar Samuel tiba-tiba datang di belakang Arsyi.

"Sam" kaget Arsyi melihat keberadaan asisten kepercayaan Daniel.

"Tunggu... jangan-jangan..."

"Daddy yang udah ikat Lio di sini" ujar Arsyi dan dibalas anggukan oleh Lio.

Arsyi diam dan panik, dia tidak tega melihat putranya diikat seperti ini, tapi dia tidak bisa melanggar perintah dari Daniel.

"Kapan daddy sampai?" Tanya Arsyi menatap Sam.

"Semalam nyonya"

"Bang Lio" ucap Cakra, Aron, Eric yang juga tak kalah kaget.

"Siapa yang ikat lo gini, lo bikin masalah ya" ucap Arsya dan dibalas gelengan oleh Lio.

"Ada apa ini?" ujar Alex yang juga tampak kaget, begitu juga Rendi yang baru datang.

"Mas, daddy..."

"Kejutan yang menyenangkan bukan?" Ujar Daniel membuat semua pasang mata mengarah padanya.

Alex menghela nafasnya pelan dan menatap daddynya itu datar, karena sudah mengira siapa dibalik semua ini.

"Lio salah apa sampai daddy mengikatnya seperti itu?" ujar Alex berusaha tenang.

"Tidak ada, hanya ingin"

"Hitung-hitung sebagai ucapan selamat datang" ucap Daniel santai dan mengkode Samuel. Samuel yang mengerti langsung melepaskan ikatan ditubuh Lio, membuat semuanya menghela nafas lega.

"Adek gapapa kan?" Tanya Rendi memeriksa tubuh Lio.

"Gapapa kok bang" ucap Lio dan diangguki mengerti oleh Rendi.

Mereka akhirnya diam dan menatap Daniel yang sudah duduk santai, di sofa yang ada di sana.

"Apa tidak ada yang ingin kamu bicarakan sama saya tentang pemuda itu Alex?" Ujar Daniel dengan nada datar.

"Tanpa Alex memberitahu daddy, daddy juga sudah tau semuanya, makanya daddy datang ke sini" Ujar Alex tak kalah datar.

Daniel kembali berdiri dan menatap Lio.

"Saya ingin mendengar cerita lebih lengkapnya, kenapa kamu tertarik dengan pemuda ini dan mengangkatnya sebagai anak tanpa persetujuan dari saya"

"Kamu sudah mulai tidak hati-hati sama orang asing ya Alex"

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang