Part:34

14.7K 1.9K 291
                                    

Vote and comment juseyo...
...

Alex sekarang sedang berada di sekolah untuk melakukan rapat tahunan bersama dengan donatur-donatur di sekolah itu.

Kedatangannya bertepatan dengan bel pertanda pulang berbunyi, sehingga banyak pasang mata mengarah padanya, dengan tatapan mengagumi.

"Daddy"ujar Cakra mendekati Alex, Alex tersenyum menyambut putra bungsunya itu, begitu juga Arsya dibelakang Cakra.

"Gimana hari ini hmm, kalian nggak bikin masalah kan?" Tanya Alex

"Cakra sih nggak ada dad, tapi tuh..." ujar Cakra menunjuk Arsya dengan dagunya, dan terkekeh pelan melihat Arsya yang menatapnya tajam.

"Kenapa lagi sekarang Arsya?"

"Nggak ada dad, biasa, cewek itu lagi" ujar Arsya malas dan diangguki mengerti oleh Alex.

"Yaudah, kalian mau langsung pulang atau main dulu?"

"Hmm kita..."

"Selamat siang om" ujar Rara menyapa Alex dengan ramahnya.

"Huu bau-bau sugar daddy, gue harus bisa dapat perhatian dia supaya bisa dekatin Arsya" batin Rara tersenyum senang.

"Siang om" ujar Roni dan yang lainnya, Alex hanya berdehem sebagai tanggapan dan menatap Arsya dengan pandangan yang rumit diartikan.

"Hmm kita mau ngerjain tugas di mansion dad" ujar Arsya dengan tatapan penuh arti.

"Iya om sekalian nginap di sana, gapapa kan?"

"Kangen nih kita main ke sana, Arsya sekarang pelit banget, masa dia selalu nggak bolehin kita kalau mau main ke sana" ujar Bima dan diangguki oleh Rafli dan Roni.

Memang mereka sudah dekat dengan kekuarga Smith. Dulu setiap mereka main di sana selalu diperbolehkan dan di sambut hangat. Tapi akhir-akhir ini entah kenapa, Arsya selalu punya alasan untuk menolak mereka ketika ingin berkunjung ke kediaman Smith.

Sedangkan Arsya tentunya ingin menyembunyikan keberadaan Lio. Kalau dulu, dia tidak peduli Rasya harus terkurung di kamarnya ketika teman-temannya berkunjung.

Tapi sekarang situasinya berbeda, dia tidak adeknya itu harus bersembunyi lagi, dia juga ingin bermain bersama adeknya itu. Kalau ada teman-temannya di sana, dia jadi tidak bisa menemui Lio dan itu membuatnya kesal, begitu juga Cakra.

Dan juga...

"Iya om, Rara juga bakalan nginap di sana"

"Tante suka apa ya om, biar Rara bawain kesukaan tante" ujar Rara dengan tidak tau malunya.

Roni dan Prince saja malu sendiri mendengarnya dan melihat tingkah sepupunya itu.

"Kamu juga?" Tanya Alex menanggapi walaupun tidak peduli.

Rara yang mendapat pertanyaan dari Alex mengganguk semangat dan memberikan senyuman terbaiknya.

"Kamu sendirian perempuan di antara laki-laki, mau ngapain kamu memangnya?"

"Mau mengerjakan tugas juga sama mereka?" Ujar Alex dengan nada datar dan mengintimidasi.

"R-rara cuma mau berkunjung kok om, karena Bang Roni dan bang Prince juga akan nginap di sana"

"Oh ya Rara belum kenalan ya om, nama saya Clara Dirgantara, Rara sepupunya bang Roni"

"Dan juga Rara itu calon pacarnya kak Arsya, jadi Rara pengen akrab gitu sama calon mertua" ujar Rara menjelaskannya dengan bersemangat.

"Mimpi" ketus Arsya dan diangguki setuju oleh yang lainnya.

"Udahlah Rara, bukannya gue sudah bilang kalau lo nggak boleh ikut, malu-maluin tau nggak"

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang