Extrapart

20.6K 1.8K 98
                                    

Ini belum aku periksa lagi, kalau ada typo tandai ya..

Vote and comment juseyo..
...

Lio memarkirkan motornya di parkiran sekolah, diikuti juga oleh Arsya, Cakra, Aron dan Eric.

Mereka menjadi pusat perhatian seluruh murid yang ada di sana. Walaupun sudah biasa, tapi sekarang perhatian tersebut terasa berbeda. Apalagi setelah mereka mengetahui kalau Lio diangkat menjadi bagian keluarga Smith.

"Lihat, dia nggak tau malu banget ya, apa dia lupa, apa yang udah dia dilakuin pada keluarga Alberto"

"Benar banget, dasar parasit, setelah diusir dari keluarga Alberto, sekarang dia mengemis ke keluarga Smith"

"Dasar nggak guna, parasit"

"Orang-orang pada heboh banget, kalau Iri bilang aja sih"

"Beruntung banget Lio"

"Keluarga Smith juga pasti udah mempertimbangin seseorang masuk ke keluarga mereka"

"Benalu tetap aja benalu"

"Lio semangat, jangan dengarin para sampah yang Iri itu"

"Dih, dulu aja pada ngomongin dia, tapi sekarang balik mendukung dia karena sekarang dia bagian keluarga Smith, apa sama-sama temannya benalu itu?"

"Dasar munafik, topengnya kebanyakan ya"

Lio hanya bisa menghela nafas pelan berusaha tenang, dia sudah menduga reaksi tidak mengenakkan dari murid yang ada di sana, tapi dia tidak menyangka ada juga yang membelanya.

Berbeda dengan Lio, Arsya, Cakra, Aron beserta Eric sudah mengeluarkan aura tidak sedap menatap orang-orang itu tajam.

"Bang, gapapa kan?" Tanya Cakra memegang lengan Lio.

"Gapapa kok, biasalah"

"Yuk ke kelas" ujar Lio tersenyum dan mengelus rambut Cakra.

"Benaran gapapa kan?" Tanya Arsya memastikan dan diangguki mantap oleh Lio. Arsya tersenyum, merapikan rambut Lio, melupakan kalau mereka habis berdebat tadi pagi saat sarapan.

"Yaudah, gue ke kelas ya, kalau ada yang macam-macam balas aja, jangan diam"

"Dan kalau nggak bisa hadapi, telpon gue"

"Biar gue hancurin sekalian" peringat Arsya dengan nada serius.

"Serius banget bang, gue bakalan baik-baik aja kok, ada Aron dan Eric juga kan" ujar Lio menatap Eric dan Aron.

"Iya bang, gue kan sekelas sama bang Lio, jadi gue bakalan lindungi bang Lio kok, tenang aja" ujar Eric dengan tatapan meyakinkan

"Nahkan, dengar sendirikan" ucap Lio dengan senyuman.

"Oke deh, nanti ketemu di kantin, kita makan bekalnya di sana"

"Jangan suka ilang" ujar Arsya

"Betul tuh, kalian sebenarnya kemana sih kok susah banget ditemui kalau jam istirahat" Tanya Cakra yang sangat penasaran, terlebih dia juga ingin makan saat istirahat bersama abangnya itu.

"Bocil nggak perlu tau, kami punya tempat rahasia ya, dan hanya kita bertiga yang tau" ujar Aron dengan nada menyebalkan, membuat Cakra menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Benar, lagian bang Lio sekarang lebih aman di sana, dari pada di kantin" timpal Eric dan diangguki setuju oleh Aron.

"Memangnya dimana?" Tanya Arsya juga ikut penasaran

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang