Chapter 80 - Kematian Kim Jin Hee

286 36 2
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR
.
.

"Jadi, kau akan mengirim mayat Kim Jin Hee ke Arthemis? Menarik sekali!"

Wajah Ok Taecyeon mengeras saat mendengar komentar acuh Pangeran Jung Chansung yang sepertinya akan memaafkan lagi kejadian sore ini untuk keuntungan mereka. Kedua adik sang kaisar ini memang hampir tidak mungkin disingkirkan selama hwangtaehu Jung berada dibelakang mereka. Bahkan sekarang mereka berhasil menyingkirkan Permaisuri Lee dan Selir Ming walau melalui tangan Pangeran Jaejoong.

"Ya, itu permintaan Pangeran Kim. Malam ini juga, kami akan berangkat untuk mengantar jenazah Selir Kim ke Arthemis."jawab Taecyeon dengan suara datar tanpa berniat menyembunyikan rasa tidak sukanya saat melihat Jung Chansung tertawa sinis.

Melihat sikap dingin yang ditujukan jenderal perang Apollo itu pada mereka, Changmin hanya mendengus malas. Mereka memang tidak pernah sependapat dengan sahabat sekaligus orang kerpercayaan sang kaisar itu. Lagipula mereka berada di gerbang istana dan mengawasi kesibukan para prajurit yang akan ikut dalam perjalanan Taecyeon ke Arthemis untuk tujuan lain yang lebih penting.

"Kalau untuk mayat permaisuri busuk itu, buang saja ke hutan! Hanya itu yang pantas Lee Saera dapat!"sela Changmin dengan suara tajam seraya memberi isyarat singkat pada salah satu prajurit Apollo yang sudah duduk diatas kuda berwarna hitam pekat.

Jung Chansung kembali tertawa sinis saat mendengar saran kejam kembarannya. "Selamat jalan Jenderal Ok, sampaikan salam kami pada sang daegun Kim."ujarnya pada Taecyeon seraya tersenyum penuh arti sebelum berbalik dan langsung berjalan pergi bersama Changmin yang sedang menyeringai kecil.

.

.

ARES

Istana Ares malam ini terasa sangat jauh berbeda dari biasanya, aura mencekam dan menegangkan seperti menyelimuti tempat yang dipenuhi kemewahan ini karena kehadiran sosok sang kaisar yang terlihat begitu dingin. Penguasa Apollo itu datang bersama Pangeran Jaejoong yang berada dalam pelukannya dan juga dengan sejumlah pengawal pribadinya yang sekarang menjaga setiap sudut istana Ares dengan ketat.

Tanpa mengatakan apapun, sang kaisar sepertinya sedang menahan amarah itu langsung membawa Pangeran Jaejoong yang terlihat sedikit pucat menuju ke kamar pribadi namja cantik itu setelah sebelumnya sang kaisar memberi perintah tegas pada dayang Kwon untuk segera menyiapkan beberapa jenis makan ringan dan juga air panas agar sang pangeran bisa membersihkan diri.

"Tenanglah, Jeonha. Aku baik-baik saja. Hanya masih sedikit terkejut."seru Jaejoong dengan nada kesal dan raut tidak suka yang tidak lagi disembunyikannya saat melihat bagaimana sang kaisar yang sudah melepaskan topeng dingin diwajah tampannya sekarang tampak khawatir dan terus memeluknya erat hingga dia mulai merasa sesak.

Sepasang mata gelap Yunho langsung menatap tajam pada sosok ramping yang sekarang duduk dipangkuannya. Sore ini, nyawa namja cantik yang sangat dicintainya hampir saja melayang namun bukannya merasa takut, Jaejoong sekarang malah berusaha menenangkan kegelisahan yang memenuhi seluruh tubuh besar Yunho yang ingin sekali mengurung Jaejoong didalam Ares.

Sang kaisar Apollo tidak ingin seorang pun menyentuh apalagi mencoba untuk menyakiti pangeran cantik yang sekarang menjadi pusat kehidupannya ini.

"Bagaimana kau bisa bersikap setenang ini, pangeran nakal? Apa kau tahu bagaimana takutnya aku saat melihat panah itu melesat dan hampir saja membunuhmu?"geram Yunho pelan sebelum mulai melabuhkan ciuman lembut dibibir merah Jaejoong yang terbuka untuk mendebatnya.

APOLLO AND ARTHEMISDove le storie prendono vita. Scoprilo ora