Chapter 42 - Paviliun Medusa

3.6K 508 57
                                    

Author : AphroditeThemis / Anya

Genre : Saeguk / Romance / Family Drama

Rate : 21+

Warning : Don't Plagiat!
.
.
.

ARES

Seringai senang terukir dibibir merah Jaejoong yang sedang duduk didepan meja rias dan membiarkan Yoona mengatur rambut panjangnya. Tangannya mengenggam erat medali indah yang baru diserahkan Kyuhyun padanya. Sebuah medali yang akan membuat siapa pun tunduk dan tidak bisa menyentuhnya tanpa takut akan hukuman langsung dari sang Kaisar Apollo.

"Kita akan pergi ke pavilliun Selir Ming! Aku ingin lihat apa yang dilakukannya!"

Boa yang baru saja masuk bersama dayang Ares mengeryitkan dahinya, baru beberapa saat lalu Pangeran Kim bangun, melakukan ritual mandi, menikmati sarapan yang sedikit terlambat dan sekarang ingin ke Pavilliun Medusa. Apa ini alasan kaisar memberikan medali dan perintah itu?

"Sepagi ini, Yang Mulia?"tanya Boa seraya menyerahkan teh ginseng pada Jaejoong yang terlihat akan menolak. "Setidaknya anda minum dulu. Kaisar akan sangat marah jika anda tidak menghabiskannya."gumam Boa pelan dan sangat puas saat melihat Jaejoong minum dengan cepat.

Dengan kesal Jaejoong meletakkan cawan kecil itu dan segera berdiri, "Aku sudah minum! Sekarang kita pergi ke Medusa!"perintahnya dingin seraya melangkah cepat menuju halaman Ares dimana Kyuhyun sudah menyiapkan tandu.

.

.

PAVILLIUN MEDUSA

"Untuk apa kau mengumpulkan kami sepagi ini Selir Ming?"tanya Selir Yi langsung dengan nada tak bersahabat begitu masuk dalam pavilliun selir yang paling dibencinya.

"Apa kau sedang merasa senang dengan kejatuhan Permaisuri Lee dan ingin merayakannya dengan kami?"timpal selir lain seraya memandang sinis sekeliling Medusa yang terlihat dihias secara berlebihan dan menguarkan aroma bunga yang terlalu menyengat itu.

Selir Go tersenyum senang melihat serangan yang terang-terangan ditujukan beberapa selir Jung yang memang kompak membenci yeoja sombong dan tidak tahu diri yang dulu pernah menjadi dayangnya itu. Dia akan melakukan apa saja agar Ming Ye si pengadu itu kembali pada tempatnya! Menjadi dayang rendahan di Apollo!

"Kudengar semalam kau diusir dari istana kaisar? Apa itu benar?"tanya Selir Go acuh seraya menyeringai kecil pada Selir Yi saat melihat Selir Ming merapatkan bibirnya walau tetap berusaha tersenyum lembut. "Sepertinya taktikmu yang selalu berpura-pura lemah tidak berguna lagi sekarang!"sindir Selir Go telak hingga beberapa selir diam-diam tersenyum.

Putri bungsu Menteri Go itu tertawa kecil, dia tahu sekali bagaimana ambisi selir yang selalu mengagungkan dirinya sendiri sebagai kesayangan Kaisar Jung itu. Pengusiran itulah yang pasti mendorong Selir Ming yang biasanya meremehkan mereka sekarang mengumpulkan mereka sepagi ini.

"Akhirnya mata Yang Mulia Kaisar terbuka dan bisa melihat siapa sebenarnya kau dibalik topeng sok baik itu!"kecam Selir Go tanpa takut karena dia dan hampir semua selir lain tahu pihak mana yang akan mereka dukung saat ini dan itu bukanlah Selir Ming yang sedang duduk dengan gaya angkuh dan sok berkuasa itu!

"Kuharap dengan tersingkirnya Permaisuri Lee maka Selir Ming akan segera diangkat menjadi Permaisuri Apollo yang baru!"ucap Selir Ahn yang lumayan dekat dengan Selir Ming untuk meredakan situasi yang dirasanya mulai terasa panas dan akan berujung perdebatan sengit.

Mendengar ucapan yang terasa begitu aneh ditelinganya itu membuat Selir Yi tertawa keras bersama beberapa selir lain. Tidak ada yang merasa takut pada tatapan tajam Selir Ming pada mereka karena saat ini posisi mereka sama! Selir Jung yang sedang memperebutkan posisi Permaisuri Apollo!

"Kau jangan terlalu bodoh Selir Ahn! Posisi itu tidak akan pernah pantas untuk seorang dayang tidak tahu diri yang merasa hebat hanya karena beruntung disukai oleh sang kaisar!"kecam Selir Go tajam dengan wajah sinis.

Selir Ming Ye tetap memasang ekspresi anggun saat mendengar semua kalimat menyindir, mencela ataupun mendukung yang ditujukan padanya. Dia tahu hampir semua selir yang datang atas undangannya ini benci serta iri padanya. Mereka tidak akan pernah tulus mendukung ambisinya untuk merebut posisi Permaisuri Apollo yang saat ini masih digenggam oleh Lee Saera meski putri Menteri Lee itu sekarang terjebak dalam pavilliun Hestia yang dijaga ketat oleh pengawal pribadi Yang Mulia Kaisar Jung!

"Apa kalian sudah selesai mencela dan mengecamku? Apa kau begitu membenciku hingga mau menyerangku di saat kita sama-sama sedang menghadapi musuh yang lebih kuat daripada Permaisuri Lee? Apa kalian akan diam saja jika Apollo ini menjadi milik orang lain? Kalian rela melepaskan semua ini untuk seorang pangeran yang bahkan tidak pantas untuk Yang Mulia?"cecar Selir Ming yang sudah berdiri dan menatap tajam pada semua selir yang membalas tatapannya dengan sorot berbeda.

"Musuh bersama? Huh! Apa kau sedang bermimpi, Ming Ye?"

Selir Go mendengus kasar, membuang semua sikap anggun yang selalu ditunjukkan didepan Kaisar Jung. Menghadapi mantan dayang rendahan ini dia harus menggunakan segala akal bulusnya dan menyingkirkan rasa kemanusiaannya. "Selama ini musuh kami bersama adalah KAU! Ming Ye, dayang rendahan yang selalu memanfaatkan tubuh dan airmatanya untuk merayu sang kaisar! Benar-benar tidak tahu diri!"cela Selir Go telak yang diikuti gumam setuju dari hampir semua selir, kecuali Selir Ahn yang terdiam.

"Wow, apa kalian sedang melakukan jamuan pagi? Kenapa tidak mengundangku? Sungguh sangat tidak sopan!"

Suara lembut yang tiba-tiba menyela perdebatan sengit diruang tamu Pavilliun Medusa itu sontak membuat mata semua selir tertuju pada sosok tinggi ramping berwajah rupawan yang mengenakan hanbok indah berwarna merah darah dan sedang berjalan dengan anggun masuk ke Medusa bersama sejumlah pengawal dan dayang seolah pavilliun Selir Ming itu adalah miliknya sendiri.

"Oh, aku senang sekali melihat anda pagi ini, Pangeran Jaejoong."sambut Selir Go dengan senyum lebar pada satu-satunya orang yang diyakini akan menyingkirkan Ming Ye selamanya dari Apollo dengan mudah.

.

.

Disudut taman kecil Pavilliun Medusa, tepatnya dibalik pohon besar yang berdaun rimbun Jung Changmin dan Jung Chansung mengamati apa yang sedang terjadi dengan ekspresi datar hingga kemunculan Jaejoong bersama rombongannya. Changmin menepuk keras bahu kembarannya yang mendengus kesal karena kalah taruhan.

"Kau harus membantuku menyelinap keluar malam ini, Chan!"seru Changmin dengan senyum liciknya saat dilihatnya Chansung mendengus malas dan menggerutu tentang hobinya yang suka menjelajahi kota. "Aku sedikit takut dengan Pangeran Kim, dia terlihat begitu berambisi dan sangat pintar memanfaatkan situasi tapi aku masih berharap dia bisa menjadi sekutu yang baik."komentar Changmin serius tentang Jaejoong yang menurut mereka harus sangat diwaspadai.

Kedatangan Pangeran Arthemis memang membawa banyak perubahan yang mulai meresahkan banyak pihak. "Kuharap dia tidak merencanakan apa yang sempat melintas dibenakku, Chwang!"lirih Chansung pelan seraya melihat didepan sana Jaejoong sedang mengatakan sesuatu yang membuat Selir Ming berang.

.

.
Note Author : Pangeran Kim lagi senang" 🤭🤣🤣

Tinggalkan jejak. Jangan jadi hantu mulu.

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now