[46] Penjelasan

46 5 0
                                    

Xaphire melempar amplop yang ada di tangannya ke atas meja dengan keras.

Amplop itu berisi surat peringatan yang dikirim dari sekolah tempat Xaphire mendaftarkan Valerie di Milan. Dimana dalam surat tersebut tertulis, apabila dalam waktu satu minggu berkas persetujuan yang harus di tanda tangani Valerie tidak dikirim, maka sekolah tersebut akan mem-blacklist gadis itu dari nama pendaftar.

Memang mudah baginya mengurus hal tersebut. Xaphire bisa saja memindahkan Valerie ke sekolah lain dengan mudahnya, atau bahkan membeli sekolah yang baginya terlalu berlagak karena berani mengiriminya surat peringatan seperti ini. Namun bukan itu yang membuat dirinya marah.

Xaphire cukup dibuat frustasi dengan Valerie yang keras kepala. Anaknya itu tidak mengindahkan satupun perkataannya. Membuat Xaphire harus terus mengeluarkan usaha extra agar Valerie mau menurutinya.

"Apa ujiannya sudah selesai?"

"Kemarin adalah hari ujian terakhir, Tuan. Dan nona Valerie tidak melewatan satu ujian pun."

Pria itu menghembuskan napasnya. "Bagaimana dengan lelaki itu?" Tanyanya pada Rafael.

"Dia menuruti ucapan Anda, tuan. Sekarang, keduanya tidak lagi berhubungan." Jawabnya, membuat Xaphire mengangguk.

"Lalu Valerie?"

Rafael berjalan mendekati Xaphire dan memberikan tablet yang memutarkan sebuah video.

Xaphire menyandarkan punggungnya pada kursi besar andalannya. Ia menaikkan salah satu sudut bibirnya sembari memperhatikan video tersebut.

Berani sekali anak gadisnya membagi fokus bersekolah untuk masalah lelaki, padahal ia sudah membereskannya.

Xaphire lah orang yang membuat hubungan Darel dan Valerie berakhir. Ia yang meminta pada Darel agar lelaki itu tidak lagi mendekati Valerie, karena baginya, Darel bukanlah lelaki yang pantas untuk bersanding dengan putrinya. Ia tak ingin putrinya bersama dengan lelaki yang memiliki reputasi buruk. Apalagi Xaphire tahu, Darel adalah lelaki berengsek yang suka bermain-main dengan perempuan.

"Bagaimana, Tuan? Apa rencana Anda selanjutnya?" Tanya Rafael.

Xaphire menghembuskan napas panjang. "Let her. It might take more time."

•••

Valerie meringis pelan dalam tidurnya karena terganggu akan bel apartmentnya yang berbunyi. Cewek itu menaikkan selimutnya menutupi seluruh bagian tubuhnya, bermaksud untuk kembali menyenyakkan tidurnya. Namun, bunyi bel itu terus terdengar, membuat Valerie mengerang kesal dan terpaksa membuka matanya.

Cewek itu duduk di pinggir ranjang sembari melihat jam digital di atas nakas samping tempat tidurnya.

Aneh.

Ini sudah pukul satu pagi. Siapa yang dengan 'warasnya' memencet bel di pagi buta seperti ini?!

Valerie dengan terpaksa bangkit dari ranjang nyamannya setelah meminum air mineral yang selalu ia sediakan di kamarnya. Cewek itu menghela napas malas sebelum melihat layar tablet di samping pintu untuk mengecek siapa yang datang.

Sepersekian detik kemudian, cewek itu membulatkan matanya. Ia langsung membuka pintu tersebut dan terkejut kala melihat siapa yang berdiri di hadapannya.

"Darel?! Lo kenapa?!" Pekiknya kala melihat Darel yang datang dengan wajah penuh luka.

"Darel?! Lo kenapa?!" Pekiknya kala melihat Darel yang datang dengan wajah penuh luka

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Cassiopeia [Slow Update]Onde histórias criam vida. Descubra agora