[2] Darel Miliano Avegas

2.4K 81 1
                                    

Getting you is like looking for gems in a pile of silver.
-Darel Miliano Avegas-
○○○

"DAREL! BENER-BENER KAMU YA! BANGUN GAK!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"DAREL! BENER-BENER KAMU YA! BANGUN GAK!"

Seorang wanita berusia empat puluh tiga tahun itu berjalan menghampiri seorang cowok yang masih setia bergulung dalam selimutnya.

Wanita itu menarik selimutnya membuat cowok yang sedang asik berkelana dalam mimpi itu terpaksa harus membuka mata.

"Apasih, ma?! Darel masih ngantuk."

Wanita itu berdecak pinggang. "Bangun! Ini udah jam berapa. Kamu mau telat sekolah, hah?!"

Darel tidak memusingkan omelan mamanya. Ia kembali memeluk guling dan memejamkan mata.

"ASTAGA DAREL! INI UDAH JAM TUJUH KURANG LIMA BELAS MENIT!"

"Masih kurang- APA?!" Kini Darel benar-benar membuka matanya. Ia duduk dan mengecek jam dinding di kamarnya.

"ASTAGA MAH! KENAPA NGGAK BANGUNIN DAREL DARITADI?!"

Cowok itu langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi.

Wanita bernama Shalom itu menggelengkan kepala. "Punya anak kok gini amat." Ujarnya sambil membereskan kamar tidur Darel lalu keluar dari kamar bernuansa hitam putih itu.

Darel melakukan semua persiapannya dengan cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit.

"Sialan! Handphone gue mana?!" Ujarnya mengobrak abrik tempat tidurnya yang sudah dirapihkan oleh Shalom.

Begitu apa yang dicarinya ketemu, Darel langsung memasukkannya ke dalam saku. Ia menenteng jaket dan ranselnya lalu berjalan menuruni tangga.

"Mah, Darel langsung berangkat, ya." Ujar Darel sambil mencium punggung tangan Shalom.

"Nggak makan dulu?"

Darel mencomot satu roti selai cokelat dari piring dan melenggang pergi begitu saja. Ia berlari menuju garasi dan menaiki motor sportnya.

Tanpa basa-basi lagi, cowok itu langsung melajukan motornya menuju sekolah.

AVENUE INTERNATIONAL SCHOOL

Motor sport milik Darel terhenti tepat di gerbang bercat hitam yang sudah tertutup rapat.

Darel membuka kaca helmnya dan berdecak. "Pak! Bukain!" Ujarnya pada satpam yang menjaga.

Satpam berkumis tebal itu menatap Darel garang. "Kamu telat terus! Nggak boleh masuk."

"Yaelah, pak. Makanya buruan bukain. Kalo nggak dibuka-buka, saya makin telat masuk ini jadinya."

Satpam itu mendengus dan kembali membuka gerbang. "Lain kali jangan terlambat lagi."

Darel tak memedulikan ucapannya dan langsung memasuki area parkiran motor. Begitu motornya terparkir sempurna, Darel langsung melepas helmnya dan turun dari motor.

Cassiopeia [Slow Update]Where stories live. Discover now