[18] Just a Little Bit of Your Heart

1.1K 42 1
                                    

Untuk part ini, aku saranin kalian sambil dengerin lagu Ariana yang judulnya Just a Little Bit of Your Heart.
Happy reading!

○○○

I've never fall in love. But now, i feel something that some people might call it love.
-Agatha Valerie-
○○○

"Va, lo kok udah masuk? Bukannya lo baru keluar dari rumah sakit?"

Valerie menghela napas pelan. Mengabaikan pertanyaan Revan, Valerie memilih untuk langsung mengambil posisi duduk setelah meletakkan ranselnya di atas meja.

Revan menarik kursi di belakangnya dan meletakkannya di samping meja Valerie. Cowok itu menempelkan punggung tangannya di dahi Valerie, setelah mengambil posisi duduknya. "Yaelah, Va. Pantes muka lo pucet. Lo demam gini, segala masuk sekolah."

Valerie menepis pelan tangan Revan dan meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan. Ia memejamkan mata. Kepalanya terasa berat. Jujur Valerie memang masih merasa lemas karena baru kemarin sore gadis itu kembali dari rumah sakit.

Dokter menganjurkan Valerie untuk tetap beristirahat di rumah. Namun Valerie masih memikirkan soal persiapan acara bazar yang akan diadakan lusa mendatang. Tugasnya sebagai panitia masih ada yang belum terselesaikan. Tidak mungkin gadis itu enak beristirahat di atas kasur dan mengabaikan tugasnya begitu saja.

"Loh, Va? Kok lo udah masuk, sih? Kan lo belum sembuh?" Tanya Kenya yang baru saja datang.

Revan mencubit lengan Kenya. Bermaksud untuk menyuruh Kenya diam agar Valerie bisa memejamkan matanya sebentar.

"Biarin dia istirahat. Jangan ditanyain dulu. Badannya panas banget." Ujar Revan sedikit berbisik.

Kenya menghela napas pasrah lalu mengambil posisi duduk di kursi belakang Revan. "Kenapa Valerie masuk?"

Revan memutar posisi duduknya. "Nggak tau. Tadi gue tanyain juga dia diem aja. Ya lo tau sendiri lah, Valerie. Dia mana mau disuruh istirahat."

Kenya memandang Valerie iba. Jelas Valerie menolak. Di apartemen, gadis itu hanya tinggal sendiri. Tidak ada yang akan merawatnya. Tentu akan terasa sangat membosankan. Dan mungkin bagi Valerie, kesehatannya bukanlah hal yang penting. Sejak dulu, Valerie memang tak pernah memedulikan soal dirinya yang jatuh sakit.

Tak lama bel sekolah berbunyi. Menandakan bahwa jam pelajaran pertama sudah dimulai.

Valerie yang baru memejamkan mata terpaksa harus menghela napas pelan dan kembali membuka mata serta menegakkan posisi duduknya saat guru biologinya masuk kelas dan mengucap sapa.

Dengan badan yang lemas dan lesu, kepala yang terasa berat serta rasa mual yang bergejolak di perutnya, Valerie mengusahakan diri dengan keras untuk bisa fokus di pelajaran biologi, hingga pelajaran setelahnya.

●●●

Darel memetik gitar dipangkuannya, memainkan chord lagu berjudul "I Know What You Did Last Summer" dari Shawn Mendes seraya bersenandung kecil mengikuti lirik lagunya.

Sudah lebih dari satu jam sejak dirinya cabut dari jam pelajaran bahasa German, Darel hanya berbaring di atas sofa di ruang musik. Meskipun bosan, bagi Darel, seperti ini justru jauh lebih baik daripada harus mengikuti pelajaran yang membelit lidahnya.

"I know what you did last summer. Just lied to me theres no other. I know-"

Nyanyian Darel terhenti saat mendengar suara pintu ruang musik dibuka. Cowok itu menoleh dan menaikkan satu alisnya saat melihat Valerie yang masuk. Gadis itu membawa selembar kertas yang digulung di tangannya. Wajahnya terlihat pucat dan lesu.

Cassiopeia [Slow Update]Where stories live. Discover now