cp 1

309 16 1
                                    

Cp 1

"Kekuatan? Hah!? Jangan bercanda hahahah,aku tidak menyangka akan di bunuh oleh manusia rendahan seperti mu!"ucap seorang laki laki yang sedang tersandar pada sebuah dinding,penuh luka di sekujur tubuhnya dia menatap seorang gadis berambut perak dengan warna mata ruby merah mempesona di bawah sinar bulan,sangat indah se akan mereka adalah sepasang insan yang sedang bertemu namun kenyataannya wanita itu sedang menusuk laki laki tadi dengan sebilah pedang panjang dan tepat di jantung nya.

"Kau sudah menikmati masa kejayaan mu Jie, sekarang saatnya kau istirahat."ujar gadis itu lalu mencabut pedangnya darinya dan seketika laki laki itu memuntahkan cairan merah dari mulutnya.

"D...a..sar..ka..u..ru..ru..bah..."setelah mengatakan nya laki laki itupun tak bergerak,sang wanita menatap bulan purnama yang indah yang sedang bersinar terang.

"Kuharap, takdir mempertemukan kita."

"Sraaag.."tiba tiba saja gadis itu menusuk dirinya sendiri dengan pedang yang ia pakai untuk membunuh laki laki tadi, tubuhnya seketika ambruk dan terjatuh di samping mayat laki laki itu.

Hening seakan tidak terjadi apa apa, kepergian dua insan yang meninggalkan sebuah kehancuran.

Pov Jie.

"Gelap."ujarku,diriku mengingat kejadian beberapa waktu lalu aku ditusuk oleh perempuan itu dengan pedang ku sendiri,diriku yang di anggap seperti dewa kematian malah mati di tangan gadis rendahan itu sungguh lelucon yang jelek,gelap benar benar gelap...

"Kuharap takdir akan membawa kita."

"Siapa?"tanyaku ketika tiba tiba mendengar suara seorang wanita,dan saat diriku sedang mencari asal suara itu dengan cepat cahaya muncul dan membuat seluruh tempatnya menjadi terang, diriku secara otomatis langsung menutup mataku.

"Haah?"ucapku bingung,hal pertama yang kulihat adalah sebuah atap yang terkesan mewah namun kuno,diriku langsung melihat sekitar untuk mencari tau di mana diriku sekarang.

"Tangan? Kecil!?"ujarku lagi bingung ketika melihat sebuah tangan mungil yang muncul di hadapan ku.

"T.. tunggu! Ini tangan ku!"seruku.

"Uwaaa..uwaaaa.."suara tangisan bayi.

"Oh,rupanya kau sudah bangun ya? Merepotkan saja."ujar seorang wanita,tiba tiba dia mendekat ke tempat ku berbaring dan mengangkat ku.

"Tu..hei!? A..apa yang sebenarnya terjadi!?"ucapku bingung,"Uweee...uweeeeeee..".

"Cih,dasar bayi diam atau aku akan melempar mu!"ancam wanita itu lalu menaruh ku di atas meja.

"Ba..bayi? Tunggu beraninya kau mengancam ku manusia rendahan!"."Uweeeee.."

Pada akhirnya diriku menyadari satu hal setelah dia mem..mem.. bersihkan popok ku(-_-;)・・・

"Bagus, seharusnya kau diam terus seperti ini,aku akan membawakan mu susu."ujarnya lalu langsung pergi setelah menaruh ku kembali ke ranjang bayi.

"Ughh..ini menyebalkan,apa yang sebenarnya terjadi? Bukan kah diriku harusnya sudah mati? Tapi kenapa diriku jadi ba.. tunggu! Ringkernasi!"

"Akhirnya anda sadar juga,raja."ucap seseorang,tidak lebih tepatnya.

"Beru,Igris, Bellion."ucapku lewat batin ketika melihat 3 bayangan besar muncul,lebih tepatnya seorang kesatria, seorang kesatria malaikat dan satu orang monster semut.

"Buhahahahah..raja bagaimana bisa anda menjadi bayi seperti ini!?buahahahh!"

"Ughh..diam kau beru atau aku akan mengirim mu ke alam baka!"gertak ku,namun si semut ini malah tetap tertawa.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now