cp 13

60 10 1
                                    

Dan akhirnya Keira di larang menggunakan sihir api untuk melawan monster.

-----------

"Kondisi airnya bagus,kita bisa membuat kemah di sekitar sini."ucap Liam,dia lalu membuka sebuah kantong kecil dan secara ajaib muncul sebuah tenda yang siap untuk di rakit.

"Woo~~artefak tas ya?"tanya Mitka, Liam mengangguk sebagai jawaban lalu dia mulai merakit tendanya.

"Maaf kami sedang sibuk membuat tenda jadi, bisakah tamu tak di undang datang lain kali saja?"ujar Keira ketika melihat ada 4 orang dua laki laki dan dua perempuan menghampiri mereka dengan niat permusuhan, Liam yang awalnya ingin segera mendirikan tenda langsung berbalik melihat siapa yang datang.

"Ini adalah tempat kami!"ujar seorang laki laki menodongkan pedangnya ke arah kelompok Keira, melihat hal itu Liam langsung mengambil pedangnya bersiap untuk bertarung.

"Baiklah bocah,jika kalian berhasil mengalahkan kami maka kami akan meninggalkan tempat ini!"ucap Keira sambil tersenyum miring, Mitka yang mendengar hal ucapan Keira merasa tak ingin kalah.

"Benar! Kalau kalian tidak ingin babak belur di hari pertama maka kalian kabu-"tak sempat Mitka menyelesaikan ucapannya tiba tiba anak yang menodongkan pedang tadi sudah ada di depan Mitka dan langsung menebas dada ratanya Mitka, Keira yang melihatnya sedikit terkejut dan langsung mengeluarkan sihir bayangan.

Di bawah telapak kaki Keira secara cepat muncul seperti tangan tangan besar panjang lalu menyerang pemuda itu,laki laki tadi langsung mundur ke belakang tak ingin melewatkan kesempatan itu Keira langsung melompat ke arah Mitka yang terjatuh ke tanah.

"Oi kau baik baik saja kan!?"tanya Keira panik.

"M..manaku."ucap Mitka sedikit lesu.

"Keira hati hati! Pedang yang di pakai orang adalah artefak yang menyerap mana!"ujar Liam memperingati.

"Terlambat!"ujar pemuda tadi, Keira yang lengah karena mendengar kan perkataan Liam tak sengaja membuka celah dan membuat dirinya tertebas sama seperti Mitka.

Setelah terkena tebasan tadi, bayangan Keira langsung menghilang.

"Pedang ku ini memang tidak memberikan luka tapi,jika ada orang yang terkena pedang ku ini maka mananya akan terkuras sangat banyak! Apalagi untuk kalian yang hanya bisa menggunakan sihir!"seru anak itu, Keira hanya diam lalu memasang wajah aneh seperti
(●´⌓'●).

Pemuda yang melihat ekspresi aneh Keira langsung melompat mundur,ketika dia sudah berada sedikit jauh dari Keira dan ketika pemuda itu mengedipkan matanya tiba tiba Keira sudah ada di depannya.

"Kalau pedang mu butuh mana kau bisa mengambil sebanyak yang kau mau?"ujar Keira dengan tampang datar setelah menusuk dirinya sendiri dengan pedang milik pemuda itu!?

Semua orang disana terkejut melihat nya kecuali Lexia,pemuda tadi pun merasa marah dan jengkel lalu dia semakin memperkuat pedangnya agar semakin banyak mana Keira yang di sedot.

"Kau akan menyesalinya!"ucap anak itu.

"..."

"Hooaaam...oi Liam buatkan tendannya aku ingin tidur siang setelah ini."ujar Keira santai yang dimana pedang itu masih menancap di perutnya.

"E..eh?"ujar Liam bingung,lalu pundaknya di pegang oleh Lexia.

"Lakukan saja."ucap Lexia dengan wajah malas, Liam dengan tampang kebingungan melihat sekali lagi ke arah Keira namun gadis itu hanya diam tidak melakukan apapun.

"Hei Lexia,apa kau sudah menduga ini?"tanya Mitka yang sudah berdiri, Lexia mengangguk sebagai jawaban.

"Heeh.. begitu ya."ucap Mitka yang sekarang jadi sudah tidak tertarik.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now