cp 6

91 10 0
                                    

Cp 6
"KEIRA! Hei Keira beratahanla...."setelah nya pandangan ku menjadi gelap,diriku tak bisa mendengar apapun,apa aku terlalu memaksa kan diri? Tidak dulu aku bahkan menghidupkan 1.000 orang menggunakan sihir ini tapi kenapa? Kenapa semuanya jadi gelap?

_______________

Pov Keira

"Phuahaahahah....gila ku pikir aku akan mati tadi."ucap seorang wanita berambut putih dengan tampilan yang begitu kotor dan penuh dengan noda darah,aku hanya tersenyum melihatnya.

"Kerja bagus."ujarku lalu mengelus kepalanya.

"Untuk se ukuran manusia kau cukup memuaskan."lanjutku lagi.

"Apa maksudnya cukup memuaskan! Hei aku tadi mengalahkan ribuan monster rank A sendirian tau!"ucapnya tak terima, gadis berambut putih dengan manik mata berwarna merah muda jambu itu menatap jengekel ke arah ku tanpa rasa takut.

"Bisa bisanya kau menatap seorang monarch seperti itu."ucapku tersenyum sambil menyilang kedua tangan ku di dada.

"Fufufu di mataku kau tetap anak kecil yang sering ngumpul."ujarnya dengan nada mengejek,namun diriku hanya tersenyum mendengar ucapannya.

"Seperti nya kau tidak perlu istirahat."ucapku lalu berbalik.

"Tu..huh!? Hei tunggu! Kau mau kemana!?"tanya nya sedikit panik, aku kemudian hanya memberikan senyuman sebagai jawaban, setelah nya banyak monster tingkat tinggi bermunculan dari gerbang yang ku buat.

"CIH! DASAAR KAU SIALAN! BISA BISANYA KAU MEMBALASKU DENGAN CARA SEPERTI INI! DASAR PENDENDAM! DASAR BEJAT! DASAR..HUUUAAAAA!"umpat gadis itu sambil berlari berjauh menghindari monster monster yang berniat membunuhnya.

"Tenang saja kau tidak akan mati kalau berusaha!"teriak ku melihat gadis itu terus berlari menjauh.

"DASAAAR KAU BAJIN*AN AKU PASTI AKAN MEMBALAS MU!"teriaknya.

"Woah suaranya benar benar nyaring,bahkan dari jarak sejauh ini masih kedengaran,yah tentunya tidak masalah membiarkan nya kembali berlatih jika terjadi apa apa aku pasti akan melindungi nya."ujar ku sambil tersenyum.

"No..NONA KEIRA!"teriak seorang wanita yang tak asing ku dengar.

"Anny?"ujar ku pelan,ia langsung mendekat ke arahku.

"Nona! Apa nona baik baik saja!? Tunggu saya akan panggil kan dok..."ketika Anny ingin pergi diriku langsung menahan tangannya.

"Aku baik baik saj..."ucapku tertahan saat tiba tiba Anny kembali menidurkan ku ketika diriku ingin ke posisi duduk.

"ANDA JANGAN DUDUK DULU! saya akan memanggil kan dokter!"ujar Anny dan langsung pergi,diriku hanya bisa geleng-geleng kepala atas ke khawatiran nya yang berlebih.

Saat aku sedang menatap langit langit kamar ku sendiri,tiba tiba diriku teringat akan mimpi tadi,entah itu mimpi atau ingatan ingatan ku di kehidupan sebelumnya namun jika di katakan kalau itu hanya sekedar mimpi rasanya itu terlalu emosional, kalaupun di ingat ingat memang ada beberapa kenangan manis diriku dengan gadis itu.

"Haaah..."pada akhirnya aku hanya bisa memejamkan mataku bernostalgia akan kehidupan ku sebelum nya,jika di tanya apakah diriku masih dendam dengan gadis berambut putih itu? Maka jawabannya masih karena dia lah yang membunuh ku,namun di sisi lain aku sadar kalau terus menanam dendam yang tak perlu hanya akan membuat mood ku jelek terlebih diriku dengan wanita itu berada di dunia yang berbeda,tempat ku sekarang seperti abad pertengahan dan kehidupan ku sebelum nya adalah zaman modern namun begitu banyak monster yang muncul dari gate(gerbang) sampai sekarang akupun masih tidak tau kenapa bisa ada gate muncul,jika gate muncul karena perbuatan seseorang itu masih masuk akal karena ada seseorang yang merapalkan mantra untuk membuka gate namun untuk kasus monster di kehidupan ku sebelum nya masih menjadi misteri.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now