cp 26

40 6 10
                                    

"Begitu ya? Baguslah kalau begitu."ucap Keira senang.

"Woah."kagum pemuda itu ketika melihat Keira tersenyum dan lagi entah kebetulan atau apa tiba tiba angin bertiup menerbangkan kelopak kelopak bunga sakura,serta menerbangkan rambut rambut halus Keira.

"Cantiknya."gumam pemuda itu.

"Ya?"tanya Keira,laki laki itu kemudian langsung mengalihkan pandangannya.

"A..ti..tidak bukan apa apa."ujarnya malu malu dapat di lihat telinga nya yang memerah.

"Ngomong ngomong apa itu tadi novel baru mu?"tanya gadis tadi memastikan,anak berkacamata itu kemudian kembali menatap Keira.

"Iya."jawab nya sambil tersenyum.

"Heeeh..aku jadi karakter novel mu ya?"ucap Keira lalu melihat ke arah kertas kertas yang ada di tangan pemuda tadi.

"Blush...a..a..apa yang anda maksud!?"tanya pemuda itu panik, wajahnya kini benar benar semerah tomat lantaran malu.

"Heheh masih mau ngeles?"tanya Keira memperlihatkan lembaran kertas yang sebelumnya berada di tangan anak laki laki tadi,pemuda itu kemudian melihat tangan nya yang kosong.

"B.. bagaimana bisa?"tanya nya bingung, Keira sedikit tertawa kecil melihat wajah lucu bingung anak di depannya.

"Heheh rahasia."jawab Keira jahil.

"K.. kembali kan!"ucap pemuda itu dengan lembut.

"Tidak mau! Sebelum dirimu mengakui kalau kau memasukkan diriku sebagai karakter novel mu."ucap Keira, mendengar itu pemuda tadi menjadi semakin malu lalu langsung berniat merebut kertas kertas tadi dari tangan Keira.

"Kem.. kembalikan."ujar anak laki laki itu mengejar Keira.

"Hahaha tidak mau!"ucap Keira dengan gembira.

"Hei awas!"teriak pemuda tadi ketika melihat Keira terus berlari tanpa memperhatikan di depannya ada pohon.

"Eh?"setelah Keira melihat ke depan rupanya ada sebuah pohon sakura,tak sempat menghindar Keira pun memutuskan hanya menutup matanya.

"Bruak!"tabrakan pun tak bisa di hindarkan.

"G..gak sakit?"bingung Keira setelah membuka matanya perlahan.

"A..aw..apa anda baik baik saja?"tanya anak bermata empat yang sedang memeluk Keira,bunga bunga sakura pun berjatuhan akibat benturan tadi, membuatnya seperti suasana romantis di novel novel romance.Rupanya sebelum Keira sempat menabrak pohon,pemuda tadi langsung berlari secepatnya lalu mendekap gadis itu dimana anak tadi mengorbankan bahu kirinya sebagai pengganti menabrak pohon.

Keira dengan wajah bingungnya yang masih dalam pelukan pemuda tadi menatap mata anak laki laki yang telah menyalamatkan nya,mata berwarna hitam pudar yang terus menatapnya dengan tatapan khawatir.

wajah yang tampan dimana sebelumnya terhalang oleh kacamata bulat miliknya,warna rambut hitam yang sama dengan manik matanya sekilas Keira terpesona dengan maha karya hidup yang ada di depannya.

"A..Anda baik baik saja kan? Kalau ada yang sakit biar saya antar ke UKS."ujar nya menatap khawatir Keira.

"E..eh? A...aaah a..aku baik baik saja."ucap Keira langsung menjauh bahkan sempat mendorong pemuda tadi.

"Eh kenapa aku panik!? jantung ku berdetak begitu cepat? Apa aku gugup?"batin Keira bingung dengan wajah memerah, melihat hal itu pemuda tadi menjadi murung.

"Dia pasti membeciku karena sudah seenaknya menjadikan dia sebagai karakter novel."batin anak laki laki tadi,ia pun berusaha bangkit namun.

"A..aw?"erangnya kesakitan, mendengar hal itu Keira kemudian langsung mendekat.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now