cp 18

37 7 0
                                    

"Rajaku..a..apa anda.."ucap Beru ragu ragu.

"APA ANDA NGOMPOL!?"teriak Beru tak percaya,melihat air mengalir dari kaki Keira dan membasahi gaunnya.

____________

Setelahnya Beru dan Igris harus mendapatkan hukuman push up dengan kepala sebagai pengganti tangan mereka,lalu Lexia bagaikan seorang ibu membantu Keira untuk menggantikan pakaiannya.

"Aku tak percaya orang terkuat di kelompok kita justru takut dengan ulat."ucap Liam,kini mereka semua sudah kembali berkumpul di ruang tamu sedangkan Igris dan Beru masih dalam masa hukuman.

"Benar,saat melewan Lyilias dan Bara saja dia terlihat tidak ada takutnya sama sekali tapi pas ketemu ulat malah takut sampai mengompol."ujar Mitka.

"Be.. berisik!"ucap Keira sambil menahan malu.

"Yah setidaknya sekarang aku benar benar yakin kalau Keira seperti anak gadis lainnya."ucap Lexia lalu mengelus pelan kepala Keira.

"A..anak gadis lainnya?"tanya Keira tak percaya.

"Iya,anak gadis lainnya kebanyakan juga takut kepada ulat yah dulunya Charlotte juga takut saat seusiamu."jawab Lexia.

"Jadi Charlotte juga takut ya..tunggu bukan begitu! Bukannya ada anak laki laki juga yang takut dengan ulat?"tanya Keira tak terima, walaupun sekarang dirinya sudah berdamai dengan permasalahan gendernya tapi di dalam jiwanya masih ada jiwa jiwa pria.

Maka dari itu saat Keira mendengar dirinya di anggap sama seperti anak gadis lain nya,entah kenapa itu membuat nya merinding.

"Hmm..anak laki laki yang pernah ku temui tidak ada yang takut dengan ulat."ucap Lexia sambil melihat ke arah Liam.

"Betul,di negara ku pun juga begitu."ujar Mitka,merasa terpojok Keira lalu menatap ke arah Charlotte.

"Eh? Aah..ya sebenernya dari semua anak laki laki yang pernah ku temui tidak ada yang takut dengan ulat."ujar Charlotte, Keira lalu semakin panik dan melihat ke arah Audrey.

"Walaupun sebenarnya teman laki kaki ku hanya tuan muda Liam saja."batin Charlotte.

"Hmm kalau saya ingat ingat..tidak ada."ucap Audrey, seakan tersambar petir Keira lalu langsung duduk kembali kesisi Lexia sambil meringkuk merasa malu.Lantaran anak anak laki laki lainnya tidak ada yang takut dengan ulat.

Melihat hal itu Lexia lalu memeluk Keira sambil mengelus kepala nya.

"S..saya tidak di tanya?"ujar Leona.

"Memangnya ada?"tanya Keira.

"Tidak ada sih.."jawab Leona sambil menggaruk pipinya yang gatal, mendengar itu mental Keira makin jatuh.

"Cup..cup..cup."hibur Lexia.

"Bukankah hal wajar untuk anak gadis takut dengan hal seperti itu?"tanya Rohan, Keira lalu melihat ke arahnya.

"Toh semua teman perempuan ku juga kebanyakan takut dengan serangga dan ulat."lanjut Rohan.

"Benar Keira,kau tidak perlu malu memang biasanya anak gadis takut dengan hal seperti itu. Kak Valentina juga takut dengan ulat."ucap Mitka berusaha menghibur Keira.

"T..tapi bukan berarti kakak laki laki ku I..itu perempuan,di..dia laki laki tulen ya..yah walaupun dia takut dengan ulat dan serangga."lanjut Mitka gelagapan.

"Kak Valentina,kurasa penyamaran mu akan terbongkar oleh adikmu sendiri."batin Keira dan Lexia secara bersamaan.

"Tapi untungnya kamu tidak takut dengan serangga ya."ujar Charlotte, mendengar pernyataan aneh itu Keira mengangkat sebelah alisnya bingung.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now