cp 23

36 7 2
                                    

"Karena Lyilias melarang ku untuk membunuh nya jadinya aku melakukan cara ini."ucap Kara.

"Hei sedari awal kan kita memang tidak berniat membunuh mereka."ujar Lyilias.

"Cih sayang banget."ujar Kara merasa rugi.

"Untung saja aku ikut kemari."batin Lyilias.

"Kerja! Kerja! Kerja! Walau tak di gaji! Kerja kerja!"ucap Akito bersorak sorak bersama Beru.

Setelahnya Keira dan Kara pun ikut membantu merapikan lagi bangunan yang hancur,untuk guru dan profesor yang berniat datang kemari mereka tidak bisa melakukan nya lantaran sihir dari Lyilias yang membuat tempat di sekelilingnya seperti labirin.

"Apa kita akan membicarakan mereka begitu saja?"tanya Akito,kini akhirnya mereka telah selesai merapikan semuanya.

"Biar aku saja yang urus, mungkin Lapis tau sesuatu tentang ini."ujar Keira, Lyilias dan Akito terkejut mendengar pertanyaan Keira.

"Kau kenal dengan Lapis?"tanya Lyilias terkejut.

"Tentu saja karena dia adalah bawahan ku, dulunya aku pernah menyelamatkan nya dari amukan naga merah."jawab Keira sambil melihat Kara.

"Hei bukan aku ya! Kau pikir naga merah hanya diriku saja?"ucap Kara tak terima.

"Kalau sudah ada yang mengurus nya sebaiknya kita kembali, bukannya kita pergi terlalu lama?"ujar Akito mereka semua kemudian melihat je arah pemuda itu.

"Benar juga, sebaiknya kita kembali sekarang."ucap Lyilias menyetujui, mereka berempat pun memutuskan untuk kembali namun.

"Profesor kita sudah melewati jalan ini lebih dari 10 kali,apa yang harus kita lakukan?"tanya seorang kesatria.

"Hmmm tidak ada pilihan lain,kita akan menggunakan ini!"ujar sang profesor sambil mengangkat tongkat sihirnya.

"Ooooh!"ujar mereka semua kagum.

"Tok..oke sebelah sini."ucap sang profesor setelah mendirikan tongkat nya ke tanah dan membiarkan tongkat itu jatuh dan menjadi kannya sebagai penunjuk arah.

"Maaf profesor tapi..apa ini akan berhasil? Saya pikir anda akan menggunakan sihir atau semacamnya."ucap salah seorang penyihir ragu.

"Kau ini bodoh atau apa!? Ini adalah cara nenek moyang kita menemukan jalan pulang ketika tidak ada bintang!"ujar sang profesor.

"Benar! Komandan ku dulu juga melakukan cara ini!"ucap sang kesatria juga setuju.

"Tuh kan! Komandan dia saja sampai melakukan cara ini,artinya ini cara yang paling ampuh!"ucapnya.

"Tapi setelah komandan saya melakukan cara itu beliau sampai sekarang tidak pernah di temukan."ucap sang kesatria.

"..."

"..."

"Mau pakai cara nenek moyang yang lain?"

_______________

Kembali ke tempat aula kini Keira dan yang lainnya sudah kembali, tempat yang sebelumnya seperti panggung orkestra berubah jadi ruangan yang luas berkat sihir.

Di ruangan yang luas inilah para murid melakukan pesta,ada musik serta makanan yang berlimpah di tempat itu.

"Oh kalian sudah kembali."ucap Lexia ketika melihat ke empat temannya datang yang lain pun berhenti melakukan aktivitas mereka dan melihat ke arah mereka.

"Bagaimana? Kalian tidak membunuhnya kan?"tanya Liam.

"Tidak si Kara dan Keira membunuh mereka dan mengulitinya sebelum mereka mati."ucap Akito bohong dengan ekspresi serius sekaligus takut.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now