cp 30

48 5 7
                                    

"Oleh karena itulah aku tidak suka berurusan dengan para bangsawan."bisik Keira.

"Tapi jujur saja, seorang raja bau kencur sepertinya ingin membuat raja yang telah membunuh seluruh monarch sendirian bertukuk lutut di hadapannya? Itu sungguh lelucon terbaik abat ini."bisik Keira lagi.

"Pftt kau benar."balas Kara.

Mereka pun di bawa ke ruang latihan yang nantinya akan di pakai untuk mereka berlatih,dari tempat mereka sebelum nya ke tempat latihan cukup jauh menandakan sebesar apa istana ini.

"Salam kepada sang matahari kekaisaran dan sang dewi kebijaksanaan,dan juga kepada tuan putri yang manis ini."ucap seorang laki laki paruh baya menunduk hormat ketika mereka datang.

"Maaf tiba tiba memanggil mu Glenn, padahal kau sedang sibuk dengan penelitian mu."ucap sang raja,laki laki paruh baya bernama Glen itu tersenyum.

"Tak apa rajaku,suatu kehormatan bisa membantu anda. Jadi siapa kira kira kali ini yang akan mewakili kekaisaran kita?"tanyanya.

"Ada tiga orang,nona Yuki,nona Kara dan siapa ya tadi?"tanya raja sengaja.

"Rupanya raja kekaisaran Obela sudah mulai pikun ya,saya adalah Keira Sylvia Yalan."ujar Keira membuat teman temannya terkejut,tah hanya temannya tapi juga raja dan bawahnya.

"Y..yah benar namanya Keira."ucap raja sambil menahan marah.

"Kebetulan Lady Keira adalah putri dari Marquis Xavier kan? Kalau dia benar benar putri dari seorang penyihir terhebat di kekaisaran pastinya dia mempunyai bakat sihir yang hebat, bagaimana kalau lady Keira mencoba latihan tanding dengan tuan Glenn?"tanya asisten raja,semua orang yang di sana tau apa tujuan dari perkataan nya.

"Boleh juga,lagian ada sihir yang ingin ku coba."ucap Keira, mendengar kata coba Mitka entah kenapa teringat kejadian pertarungan Keira dengan kakaknya.

"Le.. Lexi tolong lindungi aku ya."ucap Mitka memegang tangan Lexia.

"Hmm?"bingung Lexia,lalu mereka pun memberikan ruang untuk Keira dan Glen agar bisa bertarung.

"Hmm? Kalau jarak nya segitu agak terlalu dekat."batin Keira menatap teman temannya yang menonton cukup jauh.

"Apa kalian bisa lebih jauh lagi? Mungkin ini akan meledak!"seru Keira, seketika Lapis, Yuki dan Mitka berkeringat dingin.

"Di..dia tidak ingin meledakkan istana ini kan?"tanya Kara.

"Me..mengingat masa lalu raja pernah menjadikan satu benua hancur untuk uji coba sihirnya,kita hanya perlu berdoa saja."ucap Yuki pelan.

"Pelindung."ujar Lapis sudah bersiap-siap.

"Pelindung."ujar Kara yang juga ikut ikutan membuat sihir pelindung.

"Sihir suci, perlindungan."gumam Lexia yang ternyata ikut menambahkan pelindung.

"A..apa yang mereka lakukan?"batin Keira bingung.

"Nah lady Keira,apa kita bisa memulai perta-maksudku pelatihan nya?"tanyanya.

"Dia mau bilang pertarungan kan?"batin Keira.

"Jika koinnya jatuh maka pelatihnya akan di mulai, bagaimana apa kau mengerti?"ejek Glen meremehkan.

"Tidak mengerti."jawab Keira dengan nada sok imut, Glen yang melihat itu menjadi jengkel sendiri.

"Kalau kau tidak mengerti itu salahmu sendiri."ujarnya dengan nada tidak senang lalu melempar koinnya,saat koin itu jatuh ke tanah Glen langsung merapalkan mantra pemanggilan.

"A..apa apaan ini!?"batin Keira bingung.

"Muncullah bawahan ku terkuat! Sang penguasaan kegelapan!"serunya selesai merapal mantra pemanggilan.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now