CP 15

51 6 3
                                    

''Baik.''ujar Mitka.

Disisi lain Keira dan sisa kelompoknya sedang bertarung sengit melawan musuh sebelumnya,kelompok keira sedikit unggul karena bantuan Lexia.

''Liam belakang mu!''seru Keira,pemuda itu langsunng berbalik dan menutp wajahnya yang tampan dengan kedua tangannya.

''Boaaam!''Ledakan yang cukup keras terjadi,kelompok musuh yang mengira serangan mereka berhasil melumpuhkan Liam langsung frustasi karena disaat saat terakhir sebelum ledakan Lexia memberikan sihir pelinduang kepada Liam.

Melihat anggota kelompoknya baik baik saja Keira langsung kembali menyrang ke depan,melihat hal itu musuhpun langsung memesang barrier guna melindungi diri.

''TAAANG.''

''Cih.''Keira pun mendecakkan lidahnya kesal lantaran pedangnya mantul akibat barrier suci,gadis itu mundur kebelakang berkumpul bersama Liam dan Lexia.

''Jika kalian ada rencana untuk menembus barrier sialan itu katakan saja sekarang.''ucap Keira frustasi,Lexia dan Liam hanya diam tanda tak tahu.

''Buntu ya,aku bisa saja meningkatkan kekuatan serangan shadow ku tapi itu akan melemah karena sifat bayangan yang lemah melawan chaya.''jelas keira,kedua temannya mengangguk mengerti.

''Kalau begitu kau gunakan saja kekuatan suci seperti sebelumnya.''bisik Lexia pelan,gadis berambut hitam itu langsung menengok ke belakang.

''Kalau aku meningkatkan kekuatan suciku bisa bisa untuk beberapa hari kedapn aku akan kesulitan menggunakan sihir shadow,alasan ku sekarang titdak banyak menggunakan sihir suci agar menjaga keseimbangan antara mana dengan kekuatan suci di dalam tubuhku.''ucap Keira,Lexia sedikit terkejut mendengarnya namun dia langsung mengangguk tanda mengerti.

mau bagaimana pun Keira adalah kartu utama mereka di kelompok,jika gadis itu sampai tidak bisa menggunakan sihirnya selma beberapa hari itu akan jadi masalah besar untuk mereka nantinya.

mereka bertiga hanya diam sambil waspada kepada musuh yang ada di depan mereka,kelompok Keira memang unggul namun alasan kenapa kelompok mereka belum bisa menang itu karena barrier suci milik gadis berambut coklat itu.

Bukan hanya gadis itu saja yang merepotkan,kedua teman gadis itu juga sama merepotkannya meskipun kelompok mereka tidak ada petarung jarak dekat tetapi mereka benar benar ahli dalam sihir,Liam saja sampai kesulitan untuk mendekati mereka kalau Keira ketika ia sudah berada di depan mereka gadis berambut cokalat itu langsung memasang barrier suci yang membuat pedang Keira seperti menebas batu.

''Apa ku gunakan saja artefak itu ya?'gumam Keira.

''Tidak,itu akan bahaya untuk anak anak itu.''lanjutnya lagi pelan.

''Hati hati mereka kembali menyerang!''peringat Lexia.

Kembali ketempat Belion dan Mitka ke adaan disini juga tak beda jauh.

"Cih,oi dasar cupu! Kalau kau benar benar laki laki jangan main barrier terus!"ujar Mitka kesal,namun laki laki itu tak gentar dan terus mempertahankan barrier nya.

"Barrier nya benar benar keras."ujar Belion,dapat dilihat area sekitar sampai hancur akibat serangan mereka berdua namun hanya tempat laki laki itu saja yang tidak hancur.

"Aku akan menyerang lagi,tapi aku perlu waktu untuk merapalkan sihirnya tolong kau jaga aku sebentar."ucap Mitka, Belion mengangguk tanda mengerti.

Melihat itu pemuda tadi langsung melepaskan barrier nya dan mulai merapalkan mantra suci, Belion dengan cepat melesat ke belakang anak itu dan menebas nya dengan pedang.

Namun sayang refleks pemuda itu sangat bagus jadinya serangan Belion dapat di hindari.

"Inferno!"seru Mitka lalu muncul api yang begitu besar dan bergerak seperti ular menuju pemuda tadi,anak laki laki itu langsung berdiri dan memasang barrier sucinya lagi.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now