cp 9

61 10 0
                                    

Cp 9
"Eh?"gumam Valentina bingung,iapun juga ikut melihat punggung Keira ketika pria itu sedang menatap punggung gadis mungil itu tiba tiba dia berbalik dan tersenyum menyeringai ke arahnya.

"Glek."

ketika Valentin mengedip kan matanya sosok gadis cantik bersurai panjang berwarna hitam tiba tiba muncul di hadapan dirinya,sosoknya begitu menawan apabila timingnya berbeda saat ini Valentin terkejut setengah mati melihat Keira yang sudah berada di hadapannya.

"D..dia kakak ku! Ja..jadi tolong ampuni dia,aku yakin ini pasti hanya kesalahan pahaman saja!"ucap Mitka mencoba melindungi kakaknya,namun Keira hanya diam.

"Pft..phahaha aku sudah tau kalau ini hanya salah paham."ujar Keira sambil menyeka air matanya akibat tertawa,semua orang yang disana pun terdiam suasana yang awalnya tegang kini menjadi cair akibat tawa Keira.

"Lagipula aku mana mungkin melukai seorang gadis."ucap Keira gantelmen.

"H..huh? Hei apa kau meremehkan kan ku karena aku wanita? Kita ini sama sama wanita tau!"bantah Mitka ta terima ketika dia merasa dirinya seperti di rendahkan,namun ekspresi Keira setelah mendengar Mitka berbicara justru membuat mereka bingung.

"Hei aku bukan bermaksud kepada mu tapi kepada kakak perempuan mu itu, lagipula apa dia kakak laki laki yang kau maksud? Kalau dilihat dia bukannya tampan tapi cantik."ujar Keira sambil memegangi dagunya dan menatap seksama ke arah Valentin.

"H..hah?a..apa maksud mu cantik! A..aku ini pria tau!"ujar Valentin dengan wajah memerah.

"B..benar! Kak Valentin dia adalah kakak laki laki ku!"ucap Mitka menyetujui,namun Keira menunjukkan ekspresi tidak setuju.

"Apa kalian berdua mencoba membohongi ku?"tanya Keira dingin,kedua kakak beradik itu langsung duduk di tanah ketakutan.

"Ti..tidak."ujar mereka berdua barengan.

"Jadi kenapa kakak perempuan mu ini berpakaian seperti laki laki? Apa dia memiliki hobi khusus atau semacamnya?"tanya Keira lagi.

"M..mana ada! Ini..ini ada alasan khusus aku melakukan nya."ucap Valentin agak pelan, sedangkan bagi para kesatria di pihak Keira kaget akan fakta kalau pangeran Sariuos ternyata adalah seorang tuan putri.

"Yah aku tak peduli."ujar Keira acuh.

"Anu.. Keira."panggil Mitka pelan.

"Hmm?"

"Bagaimana bisa kau tau kakak ku adalah perempuan?"tanya Mitka, Valentin pun juga menatap Keira dengan sungguh sungguh.

"Ah itu,aku tidak sengaja melihat oppai nya saat bertarung tadi."jawab Keira polos,semua orang langsung menatap ke arah Valentin,mata mereka semua terfokus melihat dadanya dan benar saja ada oppai.

"A..APA YANG KALIAN LIHAT!? TU.. TUTUP MATA KALIAN SEMUA!"teriak Valentin,semua orang langsung berpaling dan membina Valentin memperbaiki perban yang ia gunakan sebelumnya untung menutupi payudaranya.

"Apa membalut perban seperti itu tidak membuat putingmu sakit?"tanya Keira polos, orang orang yang disana langsung melihat ke atas membayangkan puting pink.

"K..kau diam lah!"ujar Valentin dengan wajah semerah tomat.

"Hei apa aku salah?"tanya Keira kepada Mitka.

"Ti..tidak hanya saja kau bertanya di saat yang tidak tepat."ujar Mitka memalingkan wajah.

Keadaan pun kembali normal, kereta kuda yang sebelumnya hancur kini telah di perbaiki oleh Keira namun untuk kudanya sangat di sayangkan, mereka ada yang mati dan kabur oleh karena itu sebagai pengganti kuda.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now