cp 22

33 6 3
                                    

"Aah memang lebih baik mengendus orangnya langsung ketimbang celana dalamnya saja!"ujar Anny.

"🤨"Bingung Keira dan para shadow army.

Setelah moment aneh itu Anny langsung menjahit pakaian Keira dengan cepat, sekitar satu jam pakaian Keira pun telah selesai di jahit.

"Woaah Anny ini benar benar hebat! Bahkan ini tidak terlihat seperti rusak sebelumnya!"ujar Keira sangat senang sambil berputar putar menunjukkan seragam yang ia pakai, Anny yang melihat senyuman dan tawa gadis itu benar benar senang.

"Sama sama nona."ucap Anny.

Tak terasa waktu untuk penyambutan murid murid baru pun tiba,geng Keira pun juga sudah berkumpul dan berniat ingin pergi ke aula.

"Hey Keira apa kau menangis? Aku tadi sempat mendengar suara mu menangis loh dari kamar ku."goda Lexia.

"H..hah!? M..mana ada aku menangis!"bantah Keira bohong, Lexia pun hanya tersenyum senyum jahil.

"Jadi kau menangis ya?"tanya Mitka.

"Tidak!"bantah Keira lagi.

"Jadi kali ini kau menangis karena apa?"tanya Liam yang teringat kejadian sebelumnya waktu tes tahap ke dua.

"Kenapa kalian berpikir aku menangis sih!?"tanya Keira.

"Matamu bengkak."ujar semua orang.

"...."Keira pun tak bisa berkata apa apa sekarang dirinya benar benar malu,gadis itu kemudian langsung mempercepat langkahnya untuk menuju aula.

"Hei gadis cengeng tunggu kami!"ejek Kara.

"Berisik kau kada-!?"ucapan Keira terhenti ketika sebuah sihir suci tiba tiba menyerangnya dari sisi kanan.

"Raja!"seketika Belion, Igris dan Beru muncul.

Beru berhasil menahan serangan kejutan itu namun ia terpaksa merelakan tangan kanannya,tapi tidak perlu khawatir selagi Keira terus mengalirkan mananya maka para shadow army tidak akan bisa mati.

"Kalian cepat kejar dia!"perintah Keira tegas,ketiga bawahnya itu langsung mengejar orang yang telah menyerang rajanya.

"Hei tunggu bocah!"ucap Kara tiba tiba berada di belakang Keira dan menarik kerah gadis itu.

"Hik...hei apa yang kau lakukan kadal!? Lepaskan! Aku akan mengejar orang itu!"ucap Keira meronta-ronta.

"Hei bawahan mu sudah mengejarnya,kau sebaiknya bersama kami bukan kah kau lemah terhadap sihir suci?"tanya Kara yang lainnya pun langsung datang menghampiri Keira dan mengelilingi nya, berniat untuk melindungi gadis itu.

"Tapi.."ucap Keira agak ragu.

"Kenapa kau keras kepala? Saat ini dirimu belum bangkit sepenuhnya kan? Meskipun aku tidak tahu caramu untuk membangkitkan seluruh kekuatan mu tapi kalu kau mati..K..kalau kau mati ada orang yang bersedih loh."ujar Kara agak malu malu mengatakannya.

"Benarkah? Aku benar benar tidak percaya mendengar itu dari orang yang memenggal kepala ku sebenarnya."ucap Keira dengan tampang datar.

"Hei kau juga memenggal kepala ku bahkan lebih brutal!"ujar Kara tak terima.

"Sudahlah ini bukan waktu nya untuk berdebat! Kita harus segera ke aula!"ujar Lyilias, mereka semua mengangguk.

Mereka pun agak  sedikit berlari karena jarak mereka dengan aula cukup jauh.

"Keira apa kau mempunyai musuh atau..aah maaf aku menanyakan yang tidak tidak."ujar Lexia.

"Hei apa maksud mu!?"tanya Keira.

Raja PenyendiriWhere stories live. Discover now