Prolog

716 39 2
                                    

Hai! Sebelumnya terima kasih udah membuka cerita ini dan membacanya~ kalau suka jangan lupa tambahkan ke perpus muehehe~

Lama nggak nulis teenfiction, akhirnya nulis lagi. Buat yang engga suka idolnya di-ship ama cewe² cakep, skip aja engga apa-apa😁

Thank you😉

Lemah berarti kamu akan diinjak-injak

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Lemah berarti kamu akan diinjak-injak.

Maka, Vicky memilih menjadi kuat. Saat seseorang mengetahui kelemahannya, saat itu pula dirinya akan bebas diinjak-injak. Mungkin suatu saat giliran dia yang duduk menerima penyiksaan. Jadi, Vicky akan mencegah itu semua.

"Cewek sialan!" Tamparan keras melayang dengan ringan. Seringan kapas tergerus angin.

Rasa-rasanya Vicky tak puas hanya karena tamparan. Jemari lentik nan kurus yang dihiasi kuteks merah muda pun memilih menarik rambut perempuan yang bertekuk lutut di depannya. Wajah babak belur itu membuat suasana hati Vicky agak membaik.

"Rekam yang jelas, jangan sampe kena muka gue!" ketus Vicky pada gadis berambut pendek di belakang kamera ponsel.

Dalam hitungan detik, Vicky menampar korban berkali-kali. Seakan-akan tidak ada masalah. Teriakan kesal mengudara saat tenaganya terkuras hanya karena tamparan itu. Gadis bermata bulat itu mendorong kepala si korban sampai terjerembab ke lantai gudang.

"V-Vicky, bukan gue ...," kata si korban dengan suara bergetar.

Vicky langsung mengangkat kaki dan menginjak lengan korbannya. "Diem, sialan! Lo udah ketahuan, tapi tetap nggak mau ngaku?"

"Vick, udah. Dia bisa mati." Cewek yang tadi merekam langsung mencegah saat hendak menendang sang korban.

Suara teriakan frustrasi dari Vicky pun terdengar lagi. Gadis berambut panjang itu berdecih sesaat karena suasana hatinya belum membaik juga pasca menyeret si korban ke gudang. Vicky dan Si Perekam bergegas pergi dari gudang tersebut.

Kini ia berjalan di koridor sekolah yang mulai sepi. Langkahnya tertahan saat melihat cowok jangkung berjaket hitam berdiri tak jauh dari pilar koridor. Vicky mengulas senyum dan berjalan dengan riang ke arahnya. Seakan-akan tak pernah membuat anak orang babak belur.

"Kenapa nggak bilang dulu kalau mau jemput?" tanya Vicky.

Travis tersenyum tipis seraya mengeluarkan tangan dari saku celana. Detik berikutnya ia berkata, "Gue mau putus, Vicky."

Belum sempat Vicky membuka suara untuk menanggapi Travis, suara berdebum keras membuat mereka terkesiap. Vicky dan Travis kompak menoleh ke arah lapangan besar SMA Airlangga. Mereka bergegas ke sana untuk memastikan.

Jeritan Vicky terdengar seiring tubuhnya yang terduduk di lapangan. Travis melangkah mundur karena kaget. Vicky mendongak menatap Travis yang baru saja resmi menjadi mantan pacarnya.

"Ini bukan ulah lo, kan, Vicky?"

Vicky menoleh lagi ke arah tubuh itu. "Dia nggak mati, kan?"

 "Dia nggak mati, kan?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.






⚠️cerita mengandung adegan kekerasan dan kata-kata kasar⚠️





















Wonyoung IVE as

Haruto TREASURE as

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Haruto TREASURE as

Haruto TREASURE as

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Ricky ZB1 as

Ricky ZB1 as

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Vicky-Me√Où les histoires vivent. Découvrez maintenant