23. Informant yang cepat

16 4 0
                                    

Gue seorang informant yang memiliki tugas mengatur, mengendalikan, dan merancang jadwal geng. Tapi tugas gue nggak sesimple itu.

Karena saat salah informasi sedikit aja bisa membuat semuanya kacau. Itu sebabnya gue nggak terlalu buru-buru dalam mengerjakaannya.

*

*

*

Aksay Naratama

*

*

Bertemu mereka mengubah gue dari gue yang suka pulang malam karena hal buruk sekarang gue bisa lakuin hal baik walaupun sedikit. Jadi gue harap pada diri gue sendiri akan melakukan hal baik pada mereka sebagai sahabat dan sebagai anggota.

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️


Malam yang penuh dengan keheningan ini, inti Vasíleio sedang berada di ruangan milik Informant Vasíleio, mereka duduk dengan rapi seperti pekerja kantor yang sedang mengadakan rapat diruang rapat dengan Aksay sang pemimpin tim informant Vasíleio yang duduk dikursi paling depan.

"Kenapa Kayana?" celetuk Kavy menanyakan hal yang sejak tadi mereka bicarakan.

"Kayana lebih pintar dari Dario, nggak mungkin gue ngajak ketemu Dario yang mungkin dia akan melakukan hal diluar nalar," jawab Ishara yang duduk didepan Kavy yang terhalang meja.

"Diluar nurul," celetuk Javas yang duduk disamping Ishara, dia sekarang tengah menampilkan wajah malas karena malas dengan pembicaraan ini.

"Javas!" tegur Aksay yang merasa takut dengan tatapan Ishara yang sekarang menatap Javas dingin.

"Tapi Kayana cuma wakil dari Agrios!" celetuk Kavy mengalihkan keadaan.

Javas berdiri dari duduknya membuat atensi semua orang tertuju padanya. "Nggak usah banyak tanya kita ikuti saja kemauan ketua!" sarkas Javas dengan bersedekap dada. "Ini juga buat perdamaian walaupun gue nggak suka perdamaian!" lanjutnya dengan helaan nafas kasar lalu meninggalkan ruangan itu dengan hentakan kaki.

Aksay menatap kepergian Javas beranjak dari duduknya ingin mengejarnya tapi tangannya dicekal Ishara supaya dibiarkan. Akhirnya Aksay duduk kembali dikursinya.

"Kalo rencana kita gagal dan mereka melanggar perjanjian lagi, kali ini kita ikuti strategi kedua dari Kavy!" ujar Ishara.

"Menyerang mereka di markas?" tanya Kaivan.

"Ataupun ngajak mereka ditempat biasa." sahut Aksay.

Ke-empat inti Vasíleio itu mengangguk.

Ishara menoleh ke arah Aksay. "Aksay kasih tau gue jika Kayana membalas!" ujarnya lalu beranjak dari duduknya.
"Cari info juga tentang keadaan Dario selepas dari rumah sakit!"



.

  

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️

Aksay, cowok yang berpakaian seragam olahraga itu berjalan di koridor lantai atas sendirian, berjalan santai hendak menuju loker setelah selesai melakukan kegiatan siang ini. Hari ini dia menjadi pelatih lari diekskul atletik untuk kelas 11 dan 10. Sekitar pukul 4 sore dia baru selesai, ada sekitar 20 anak murid yang mengikuti ekskul atletik dengan beberapa bidang atletik dan dia menjadi pelatih ekskul atletik di bidang lari.

Lima PandhawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang