Akhir Cinta Kaivan

7 1 0
                                    

Pov Kaivan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pov Kaivan

Apa yang harus aku kata-kan? semua yang ingin aku katakan sudah tidak ada, semua kebahagiaanku sudah hilang. Aku begitu lemah, begitu lemah sampai aku tidak bisa bangun dari kesepian yang sekarang aku alami, aku hanya bisa terbaring lemah dengan terus berpikir tentang semua yang sudah terjadi. Aku harus bagaimana? haruskah aku marah, sedih ataukah hanya pasrah saat mereka yang selalu ada disekitarku pergi tanpa meninggalkan jejak.

Jejak kaki yang biasa terlihat melangkah bersama sekarang sudah berpisah entah kemana? Kemana aku harus mencari mereka? aku saja tidak tahu alasan mereka pergi.

Saat mereka pergi aku dalam keadaan yang tidak bisa berfikir, aku terus menutup mata tanpa tau akan terbuka atau tidak, aku seperti masuk ke dunia lain dimana tidak ada seorangpun yang merasa sakit dan entah mengapa aku merasa tenang disana walaupun aku masih bisa mendengar banyak-nya panggilan dari seseorang tapi aku merasa sangat nyaman disana seperti tidak ada beban. Saat itu aku kira aku akan pergi dan tak akan kembali lagi tapi seseorang membangunkanku dengan cinta-nya sampai saatnya aku kembali terbangun, bukannya bisa menatap mereka secara bersamaan tapi malah aku harus merasakan rasa sakit saat mereka pergi tanpa kabar.

Jika bisa aku memilih, bolehkan aku memilih untuk tetap berada di tempat itu dibanding dengan kembali ke hidupku sekarang. Apakah tidak cukup takdir membuatku menderita sampai aku harus merasa sakit lagi saat mereka pergi? buat apa aku kembali bila tujuan hidupku sekarang sudah tidak ada?! untuk apa aku kembali jika mereka yang membuat aku bangun tidak ada didepan mata?! haruskah aku berjuang lagi?! apakah perjuanganku selama ini tak berguna?! sungguh aku lelah . . . Hooh sungguh aku lelah harus selalu mengerti orang lain sedangkan aku tidak pernah dimengerti orang lain.

Tapi walaupun begitu aku masih bisa bangun dengan sebuah tujuan, aku janji setelah ini mereka akan kembali dengan penuh semangat, dia yang membangunkan-ku tidak akan kecewa. Tidak! aku tidak akan berjanji . . .  tapi aku akan melakukannya.

Aku merasa bingung. Kenapa rasa sakit yang belum sepenuhnya sembuh saat kehilangan dia, aku harus terluka lagi saat tanpa berperasaan mereka pergi meninggalkanku dalam keadaan yang begitu lemah sampai aku pikir aku tidak akan bisa bangun lagi. Apakah mereka benar-benar tega meninggalkan aku disaat keadaanku yang sudah seharusnya ada mereka disampingku?

Ternyata kehilangan dia dan mereka membuatku begitu lemah, kehilangan orang yang begitu berharga bagi hidupku. Dia ibuku yang selama ini aku jaga dan aku cintai yang harus pergi tanpa ada niat untuk kembali dan mereka temanku yang aku hargai dan begitu aku sayangi yang juga harus pergi, entah apa alasannya?

Aku tidak marah, sungguh! dengan semua yang terjadi ini aku tidak akan marah, aku tidak berhak marah ataupun sedih karena aku tahu selama ini aku tidak pernah menghargai kebersamaan. Aku menyesal aku sungguh menyesal, seharusnya aku memanfaatkan semua kebersamaan yang dulu masih ada sebelum berakhir seperti ini. Tapi itu sudah terlambat, sekarang yang harus aku lakukan hanya menunggu mereka datang dengan hati yang tulus untuk bisa menurunkan ego mereka.

Lima PandhawaWhere stories live. Discover now