iv. ー stop?

267 44 1
                                    

pencet tombol bintangnya, okay?
happy reading <33

🥢

[ Tsukishima's POV ]

“Nilai kelompok bahasa Inggris yang paling bagus yaitu milik, Tsukishima Kei dengan (Name) Ryuhei.” Guru didepan berbicara sambil bertepuk tangan yang diiringi tepukan tangan murid yang lain.

Tsukishima berdiri dan mengambil kertas tersebut. Nilainya lebih bagus yang aku pikirkan. Aku kira Ryuhei bakal jadi beban. Dan apa-apaan dia? Kenapa dia sekarang malah tidak berangkat?

Aku penasaran, kenapa dia selalu tidak berangkat? Sudah dua hari sejak hari pertama sekolah. Padahal baru masuk sekolah, kenapa tidak masuk lagi? Ngomong-ngomong, kenapa aku peduli?

Aku menatap keluar jendela, musim panas akan datang sebentar lagi. Apa yang (Name) lakukan, ya sekarang? Kenapa lagi-lagi aku memikirkannya??!

Aku menghela napas dan menyenderkan punggungku ke kursi. Aku tidak memperhatikan pembelajaran didepan karena aku sudah menguasai semua materinya, haha.

Yamaguchi terlihat sangat serius disana, lagi-lagi anak itu selalu ambisius. Aku jadi kasihan, apa semua orang yang tidak terlalu pintar harus belajar begitu serius?

Yamaguchi menyadari aku melihatnya, aku hanya menaikkan alis sebelah.

“Aku tau kau sedang memikirkan (Name), kan?” Bisik Yamaguchi dengan tatapan menggodanya.

Urusai, Yamaguchi,” jawabku malas. “lagipula kenapa aku harus memikirkannya?”

Yamaguchi mengendikkan bahu dan memainkan penanya. “Jujur saja, Tsukki. Aku juga menyadarinya, (Name) terlihat sedikit misterius bagimu, jadi kau penasaran dengannya, kan?”

Aku berdecih. “Cih, gadis yang tidak mempunyai pendirian seperti itu mana mungkin aku bisa menjadi penasaran dengannya?”

Yamaguchi terkekeh. “Kau boleh saja menyangkal perasaanmu sekarang. Bilang saja padaku kalau kau sudah tertarik padanya dan akan menarik perkataanmu yang tadi.”

“Lihat saja, aku tidak akan menarik perkataanku.”

“Tidak ada yang tau, Tsukki. Tidak ada yang tau.”

“Terserah kau saja.” Aku memutar bola mata dengan malas dan Yamaguchi malah tertawa pelan.

[ Tsukishima's POV end ]

🥢

[ Name's POV ]

Aku berakhir disini lagi, tempat yang serba putih dan seorang dokter didepanku. Benar, aku sedang kena akibatnya karena aku kemarin lusa menyayat pergelangan tanganku lagi.

Dokterku terus-terusan berbicara panjang lebar didepanku. Malas sekali sebenarnya jika harus berhadapan dengannya setiap dua kali dalam seminggu. Aku lihat wajahnya memang terlihat sangat damai, tapi aku tau, didalamnya pasti sangat frustasi karena menangani beberapa pasien yang sudah hampir gila setiap harinya.

“Kau dengar, (Name)?” Dokter itu membuyarkan lamunanku.

Aku mengangguk. “Aku dengar.” Padahal aku tidak mendengar apapun yang ia katakan.

“Aku akan memberikan pil lain, sebaiknya kau meminum yang ini saja. Lupakan pil yang sebelumnya, ya.” Dokter itu mengobak-abik sebuah kotak dan akhirnya menyodorkan sebuah botol kecil yang isinya pil.

𝐀𝐍𝐗𝐈𝐄𝐓𝐘 :: tsukishima kei [HIATUS]Where stories live. Discover now