ix. ー her past

245 35 1
                                    

chapter ini bakalan agak panjang yaa,
jadi siap siap buat memahami jalan ceritanya <33

🥢

[ Flashback & Tsukishima's POV ]

Aku bersama tim klub volly Karasuno sedang berada di tokonya Ukai sensei. Kita sedang membicarakan strategi untuk melawan musuh nanti. Sudah seperti perang saja, ya?

Tapi pikiranku tak henti-hentinya memikirkan (Name). Apa (Name) mempunyai mental issue? Dan kenapa Hiruka tidak pernah puas merundung (Name) padahal ia adalah saudaranya sendiri? Entahlah, aku tidak tau apa yang terjadi diantara mereka berdua.

Dan yang pasti, kala itu aku melihat bagaimana (Name) dirundung oleh Hiruka. Itu parah sekali karena (Name) itu perempuan dan Hiruka laki-laki. Sudah jelas bukan?

Aku masih tidak mengerti, bisa-bisanya Hiruka merundung seorang perempuan? Yang benar saja, itu namanya pecundang. Beraninya pada perempuan.

“Tsukishima, apa ingin ada yang kau tanyakan tentang strategi kali ini?” Ukai sensei tiba-tiba saja memanggil namaku. Aku tersontak kaget lantaran daritadi tidak mendengarkan apa yang sebenarnya sedang dibahas.

Aku melirik kearah Yamaguchi, meminta kode apa yang dijelaskan tadi. Yamaguchi hanya mengendikkan bahunya.

Sial.

“Ukai, sensei, sepertinya Tsukishima sedang tidak fokus karena sesuatu.” Tanaka membuka mulutnya.

Gawat. Pasti mereka akan mengada-ngada lagi.

“Kenapa? Apa karena nanti lawan kita Nekoma?” Tanya Ukai sensei dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Tanaka.

“Itu karena akhir-akhir ini Tsukishima sedang memikirkan seorang gadis.”

Benar saja apa yang akan Tanaka jawab. Suasana ruangan menjadi sangat ramai hanya karena isu yang murahan itu? Semuanya sangat heboh, karena mereka tidak menyangka hanya aku yang menanyai pendapat temanku sendiri tentang teman perempuanku.

“Tsukishima akhirnya menyukai seorang gadis?”

“Aku kira Tsukishima tidak menyukai perempuan.”

“Itu pencapaian yang bagus, Tsukishima. Pada akhirnya nanti kau bisa mengajak gadismu ke pertandingan nanti.”

“Bawa sekali-sekali gadismu kesini, Tsukishima. Kenalkan pada kami.”

“HAHAHAHA, benar sekali Tsukishima. Aku ingin melihatnya.”

Itulah yang aku dengar dari omongan teman satu timku. Aku menghela napas.

“Sudah kubilang aku tidak menyukainya.”

“Dan lagi-lagi kau menyangkal hal ini.” Tanaka tertawa terbahak-bahak sambil membalas pertanyaanku.

“Sudah cukup, kalian semua. Kita masih harus fokus untuk pertandingan selanjutnya,” Ukai sensei menepuk tangannya guna menetralkan kembali suasana. “Tapi, Tsukishima. Aku setuju saja dengan omongan mereka, kau harus sesekali membawanya kesini.” Ukai sensei menaik-turunkan alisnya kearahku.

Aku lagi-lagi mendesah kesal. Didalam ruangan ini yang paling waras memang aku seorang. Yang lainnya tidak.

🥢

Aku berjalan pulang bersama Yamaguchi. Yamaguchi terus-terusan membicarakan ke-antusiasannya untuk bertanding dengan Nekoma. Aku hanya menanggapinya dengan anggukan dan juga kata ‘iya’.

𝐀𝐍𝐗𝐈𝐄𝐓𝐘 :: tsukishima kei [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang