15. CEMBURU

2.1K 211 37
                                    

"L-large Raien."

Ann sedikit bingung, mendengar nada suara Large yang seperti itu untuk pertama kalinya.

"Apa yang anda lakukan di sini? Saya Fikir anda tidak terlalu suka terlibat dan terjun ke lokasi."

Alby tersenyum singkat, awalnya ke sini hanya untuk melihat jalannya akting dan untuk menjemput Eliot, supaya bisa pulang bersama. Toh, Pekerjaannya selesai lebih awal. Jadi, dirinya cukup senggang.

Soal menghubungi Eliot terlebih dahulu, Dia sengaja tidak melakukannya, sebagai gantinya dia mengkonfirmasi kepada Bian terlebih dahulu, mereka masih di lokasi syuting atau sudah pulang. Dan kebetulan mereka masih di lokasi, jadi Ia pun langsung bergegas pergi.

Tetapi, baru sampai siapa sangka, Eliot lah yang memberikan Surprise untuknya.

"Saya pikir, sekali kali melihat jalannya drama yang saya sponsori adalah hal yang bagus, tetapi siapa sangka saya datang malah mengejutkan dan menganggu kalian. Benarkan Large Raien?."

Ann Terkekeh malu, "bukan seperti itu." Ujarnya malu.

Eliot menatap Ann yang sedang tersenyum malu sembari berdecih jengkel, apa gadis itu tidak bisa memahami situasinya sekarang? Semakin banyak mereka berbicara, semakin dekat pula lah ia dalam kehancurannya.

"Nona Ann, Apa setelah ini masih ada adegan yang mau di lakukan?."

Ann menggeleng. "Tidak ada, Kami sudah selesai hari ini."

Alby mengangguk. "Baiklah, Sekarang. Apa saya boleh Meminjam Large?. Saya ada urusan dengannya sebentar."

Ann mengangguk. "Silahkan, lagian luka saya juga sudah selesai dia obati."

Eliot membulatkan matanya sempurna, dia cukup kaget. Ann sudah banyak mengucapkan sesuatu yang membuat dirinya Semakin bersalah. sedangkan Alby terdiam sebentar kemudian tersenyum. "Sepertinya kalian sudah cukup dekat."

Ketika Ann ingin mengangguk, large sontak membantah. "Bukan seperti itu."

Alby menatap Eliot. "Ada apa?. Bukankah itu bagus?."

"Iya Gege. Bukankah itu bagus?."

Alby tersenyum dengan menahan jengkel di hatinya. "Gege,hmm?."

"Anda cukup mengerti ya, pak?." Lanjutnya.

Alby mengangguk. "Baiklah, saya pergi dulu." Sebelum melangkah, Alby melirik Eliot tajam, kemudian berlalu pergi.

Eliot menatap Ann. "saya pergi." Ujarnya, lalu mengikuti Alby dari belakang.
Langkah kaki yang terkesan kasar itu, udah di pastikan apa yang sudah terjadi nanti.

"Bian, anda tidak perlu mengantar saya, saya pulang bersama Alby sekarang."

Bian cukup mengerti, ekspresi Alby ketika Melewatinya tadi saja sudah menunjukkan pertanda. Ia menatap large penuh iba. Tetapi dia tidak bisa berbuat apa apa. "Baiklah. Hindari luka ya."

Mungkin Eliot tidak mendengarnya, karena pria itu tidak menjawab dan posisi nya juga sudah lumayan jauh dari tempat Bian.

Alby menunggu di parkiran sembari duduk di kursi kemudi menunggu pria itu untuk datang, Hingga akhirnya Eliot pun masuk dan Alby langsung Menjalankan mobilnya tanpa berkata apa apa.

Diperjalanan, Suasananya sangat canggung, dan sunyi. Eliot masih melirik lirik ke arah Alby yang tidak menunjukan pertanda untuk berbicara, pria itu masih diam tanpa melihat ke arahnya sedikitpun.

Di lampu merah pun, Alby hanya menatap lurus ke depan mengabaikannya yang berada di samping pria itu.

Ketika dia ingin berbicara lebih dulu, Memanggil Alby, sautan yang dia tunggu pun tak terdengar.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Where stories live. Discover now