20. PETA

1.9K 213 32
                                    

"Hei. Bos!.... Bos.."

Lambaian tangan yang berada di depan wajahnya membuat Alby tersadar dalam lamunannya, Menatap Leha yang juga sedang menatapnya penuh curiga.

"Apa yang terjadi? Anda baru masuk kerja pagi ini. Masih ada sisa waktu 7 jam lagi untuk pulang, jadi apa yang sedang anda fikirkan sekarang?. Tapi nampaknya sesuatu yang baik, Melihat wajah anda yang memerah.. hmm.. apa anda benar baik baik saja?."

Setelah berkata dengan kata beruntun. Gadis itu terdiam sebentar, beberapa saat kemudian dia membulatkan matanya sempurna, beringsut mundur dari hadapan Alby .

"Anda tidak memikirkan sesuatu yang cabul kan bos di kantor kita yang suci ini?."

Alby menatap Leha datar. "Urus urusan mu sendiri!."

Leha yang melihat respon datar Alby tersenyum miring. "Wah, jadi benar.. sekarang apa yang terjadi dengan kekasih Tampan anda itu?. Dulu saya ingat, kalau anda sangat menolak pria itu."

Leha berdiri sembari menerawang apa yang terjadi beberapa bulan sebelum itu, ketika Pria yang bernama Large itu sangat tergila gila terhadap Alby.

Pria itu akan selalu mencari kesempatan untuk bertemu dengan alby, dan mencari perhatian pria itu.

Bagaiman Alby biasa, dengan jahatnya, Alby hanya meresponnya dengan dingin menganggap pria itu tidak ada.

Ntah itu cinta Yang ingin memanfaatkan Alby dengan bermodalkan wajah tampannya, Atau cinta yang sesungguhnya, terkadang dia merasa kasihan.

Dan tanpa sadar dirinya mencari tahu tentang pria itu, Dan kemudian dia mengetahui betapa brengseknya dia.

"Leha, apa pekerjaan Yang saya berikan kurang banyak? Mungkin ini masih ada yang perlu kamu urus. Atau saya sebaiknya mengambil cuti saja supaya semua pekerjaan yang ada akan datang kepadamu?."

Leha yang mendengar ancaman itu dari Alby pun menggerutu. "Anda tidak ada manisnya sedikit pun bos. Saya pergi."

Dengan sedikit mendumel, Leha pun beranjak pergi dari ruangan Alby, Alby yang sudah tidak merasakan kehadiran Leha lagi, Ia pun menghela nafas.

Duduk sembari bersandar pada kursinya sembari menutup matanya dengan telapak tangannya.

"Pengen pulang..." Gumamnya.

Mengambil ponsel yang terletak di atas meja, ia pun mulai mendial nomor yang terletak di paling atas, yang sengaja ia sematkan.

>3 nyawa.
Memanggil.....

•√

Saat ini, Eliot sedang berjalan menyusuri rumah Alby, mumpung dirinya sedang mengambil libur, ia pun berniat untuk tour room yang tidak pernah ia lakukan selama dirinya tinggal di sini.

Satu persatu ia memasuki ruangan ruangan di rumah alby, seperti yang dia duga, tidak ada yang menarik dan tidak ada tanda tanda bahwa rumah ini di isi oleh banyak orang.

Apa Alby tidak merasa kesepian selama ini?.

Ntah lah, kalau di pertanyakan dirinya juga merasa akan kesal membayangkan Alby bersama orang lain.

Eliot memasuki Ruang kerja Alby, Suasana dingin dengan AC yang terbuka, seketika Eliot menggigil.

Apa pria itu sebegitunya menyukai cuaca dingin? Bukankah ini bukan suhu manusia normal?.

Eliot menggelengkan kepalanya tak percaya, Menurunkan suhu nya, Ia pun mulai Berjalan masuk, Mengabaikan suhu yang masih belum berubah.

Melihat sekeliling, hanya ada satu lukisan di belakang meja kerja, di depannya ada sofa, di atas meja sebelah kanan, ada vas bunga kecil, dan di bawahnya ada vas bunga besar  yang di isi oleh bunga Lavender.

Berjalan mendekat, berjongkok ia pun Eliot pun mulai meraba bunga tersebut, sembari menatapnya lekat "lavender?."

Kemudian ia mendongak, Melihat vas yang berada di atas meja.

Bangkit untuk berdiri, Eliot pun melihatnya dengan seksama. Banyak Bunga kecil kecil yang bunganya bermekaran, hampir menutupi daunnya,

"Kalanchoe?." Gumamnya, ia terenyuh.

Bunga yang sangat di sukai oleh mamanya ternyata ada di sini, apa alby menyukai bunga?.

Dulu, seingatnya.. di kamar pria itu hanya berisi mobil mobilan yang kecil, yang di jadikan Koleksi.

Tapi biarlah, Alby tetaplah Alby.

Menyunggingkan senyum kecil, Eliot pun berjalan mendekat ke arah meja kerja Alby, Memutari meja tersebut, kemudian ia menatap Lukisan yang terpajang dengan Lekat.

Hanya lukisan biasa, dengan Gambar yang acak acakan. Dia tidak terlalu menyukai Seni, jadi menurut orang awam sepertinya, tidak ada yang menarik dari Lukisan ini, tetapi ntah kenapa, Ketika melihat lukisan itu sembari mengingat Alby, lukisan itu terasa indah di matanya.

Seolah olah, Lukisan itu menariknya untuk mengerti, bahwa Banyak Pengorbanan dan cinta di sana.

Eliot memutari kursi Kerja Alby, dengan masih melihat lukisan itu, Eliot pun menduduki tubuhnya.
Lalu kemudian ia tersentak, melirik jam di dinding depannya, Masih membutuhkan banyak waktu bagi Alby untuk pulang. Kemudian ia menghela nafas. "Aku merindukannya." Ujarnya.

Dengan mata yang awalnya melihat kesana kemari, hingga tanpa sadar matanya terfokus kepada Sebuah Karton kecil yang berada di bawah meja.

Tidak ada yang menarik dari karton itu, mungkin saja itu map map kerja kerja Alby.

Tetapi apa yang membuat dirinya tertarik?.

Menarik Karton tersebut, Eliot pun membuka isi karton tersebut, Eliot memasukan jari jarinya untuk memilih milih isinya,  tetapi seperti yang ia duga hanya map map kerja.

Eliot berhenti, Map yang tampak lusuh, yang berada di antara banyaknya map tersebut, tanpa sadar membuat Eliot menariknya keluar.

Meletakkannya di atas meja, Eliot pun membuka map tersebut helai demi helai.

Eliot terkejut, di setiap helaian yang dia buka, di setiap itu juga mata nya semakin berkaca kaca.

Awalnya lembaran itu berisi peta Indonesia, Dengan lingkaran lingkaran merah di setiap kota, dan pulau, kemudian berlanjut di tiap lembaran berisi peta sebuah negara dengan lingkaran lingkaran merah sebagai penanda. Eliot masih melanjutkan membuka lembaran yang tersedia hingga akhirnya peta dunia di tunjukkan, dan semua masih sama di tiap negara ada Lingkaran merah, tetapi ada yang berbeda di sebuah benua Eropa yang memiliki 17.098.242 km2 dengan daratan yang mencapai 16.376.870 km2. Dan Bahkan Menurut bank data ini, luas tersebut menjadikan negara tersebut  menduduki 11% total daratan dunia.

Benar, Itu negara Rusia.

Eliot kembali membalikkan halamannya, seperti yang dia duga terdapat peta Rusia, dan sebuah foto yang di salipkan di atasnya, mengambil Foto yang mana sebuah pria yang berada Di ranjang dengan alat bantu pernafasan pada sekitar wajahnya,

Eliot tercenung lalu menunduk, Memegang kepalanya untuk menahan air matanya. "Aah.. kamu mencariku sampai ke seluruh dunia?. Betapa gilanya.." Eliot Terkekeh di akhir kalimatnya.

Dia terharu, Hatinya sangat bahagia sekarang.
Hingga..

Tringg tringg..

Suara panggilan telfon mengganggunya, yang membuat dirinya tersentak, Eliot pun mengambil handphone di saku celananya, melihat siapa yang menelfon

>My Boty 99,9%♡

Dengan buru buru Eliot mengangkat.

"Halo... Merindukan ku?." Ujarnya sembari terkekeh.

TBC


Hallo, Maaf Jihan nggak update.
Jihan udah mulai kerja, yang mana kerjanya 12 jam.. jadi capek waktu pulang.

Di tambah nggak ada yang nunggu jihan waktu pulang, jadi Double capek:) kasian banget jomblo gini... :(
Hmm, tapi.. apa kalian mau nunggu dengan memberikan Jihan komenan pada tiap chap? Mungkin itu bisa membuat Jihan Semangat buat nulisnya chap, dan melupakan lelahnya kerja karena komenan komenan kalian.

Kalau boleh, Jihan tunggu ya cintaku 💐
Maaf kalau nggk sering up🥺💗

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz