21. MANIS!

2K 196 27
                                    

"Halo... Merindukan ku?."

Tak ada suara yang terdengar, Alby masih diam, mungkin dia cukup kaget dengan suara yang cukup antusias itu.

"Al?." Panggilnya.

"Hmm?."

Eliot menjauhkan handphonenya sebentar, melihat Kembali nama yang tertera di sana, dia tidak salah itu benar nomor milik Alby. Lalu setelah itu, ia pun kembali mendekatkannya kembali.

Menghempaskan tubuhnya di atas kursi sembari memijit pangkal hidungnya, Ekspresi

"Kamu dimana?."

"Menurutmu dimana?."

Eliot terdiam sebentar sembari berfikir. "Kantor atau pertemuan di luar, hanya di situ yang bisa ku tebak."

"Aku di kantor."

Eliot diam, dia tidak merespon lagi. Hanya membiarkan deru nafas mengisi gendang telinganya.

"Kenapa diam?. Apa yang sedang kamu fikirkan?."

Eliot tersenyum simpul sembari menghela nafas. "Mmmm.. kapan kamu pulang?."

"Pulang?."  Alby melirik arloji di tangannya, "masih lama. Beberapa jam lagi, kenapa?."

"Tidak, aku sedang berfikir dan mencoba untuk memutar otakku kembali."

"Hangatnya lubang mu ketika di isi dengan penisku."

"Suara eranganmu yang terdengar sangat merdu ketika aku menghantamnya kuat, bahkan respon tubuhmu ketika aku menghisap semuanya." Lanjutnya

"Huh, Apa ini ajakan phone seks?."

Eliot tergelak, sembari memegang penis yang tertutup oleh celananya ia berujar. "Tidak juga, tetapi kalau kamu mau, aku siap untuk mengeluarnya 'dia' dalam sangkarnya sekarang. Ayo lakukan."

Alby berdehem, mungkin kalau seseorang ada di depannya sekarang, mungkin dia melihat bagaimana merahnya wajahnya, ntah itu wajah salting atau jengkel hal itu tidak berbeda.

"Gila, apa hanya itu yang ada di fikiranmu?."

"Benar, mendengar ide dan suara mu tadi. Aku sudah tegang di bawah sini." Goda Eliot, dia terbayang wajah Alby sekarang, bagaimana merahnya wajah dan seluruh tubuh pria itu ketika dia malu dan terangsang.

"Hmmm, kalau gitu. masturbasi lah sendiri."

"Tidak, aku akan bertahan. Setidaknya sampai kamu pulang."

"Ngomong ngomong, apa yang sedang kamu lakukan?."

"Aku?.  Hmm.. itu yang ingin aku tanyakan padamu.. apa yang sedang kamu lakukan?."

Eliot tersenyum tipis. "Hanya Itu yang ingin kamu ketahui?."
Tak ada jawaban membuat Eliot melanjutkan perkataanya.

"Tidak banyak, hanya melihat lihat isi rumah, mana tau ada seseorang yang kamu sembunyikan, cukup luang untuk memeriksa semua inci rumahmu."

"Lalu, apa yang kamu temukan?."

"Hanya sesuatu yang membuktikan bahwa kamu sangat mencintaiku."

"Apa ada barang yang seperti itu di rumah ku?."

"Bisa ada, bisa tidak."

Helaan nafas terdengar. "Baiklah, akan ku tutup. Aku masih ada kerjaan."

"Al."

"Hmm?."

"Ingin balas dendam?."

"Balas dendam? Kepada siapa?. Aku fikir tidak ada siapapun yang menyakitiku."

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Where stories live. Discover now