16. HASRAT

2.7K 228 26
                                    

"aku akan merangsang mu."

Alby mulai mendekat, Menunduk mencoba untuk memberikan Pemanasan untuk Eliot.

Mencium leher pria itu, menjilatnya, bahkan dirinya mengigit sehingga meninggalkan tanda di sana.

Eliot yang tidak senang dengan itu pun berusaha mendorong Alby, tetapi dengan tenaga alby yang tak kalah kuatnya dengan dorongan nya, dirinya tidak bisa melakukan perlawanan lebih.

Hingga sampai ketika, dengan memegang kedua lengan Alby, Eliot pun mendorong tubuh itu sedikit menjauh, memberikan ruang antara tubuh mereka.

Eliot menatap Alby dengan pandangan tak percaya dengan sikap alby yang barusan, tetapi ekspresi yang di tunjukkan tak kalah membuat dirinya Semakin merasa bersalah.

Ekspresi yang menunjukkan kekecewaan, menatapnya dengan emosi tetapi Seperti ada tanda akan menangis.

"Al, Maafkan aku, Biar aku jelaskan. Kita hentikan di sini saja ya?."

Alby tersenyum, Bukan senyum lega akan Ucapan Eliot yang mau menjelaskan apa yang terjadi. Tetapi senyum masam yang membuat semua pikiran negatifnya mungkin saja benar adanya.

Mungkin benar, Eliot mencintainya. Tetapi Eliot tidak mau berhubungan lebih jauh dengannya, mungkin dia sudah Tahu sekarang, mau bagaimana pun Vagina Perempuan lebih baik bukan?.

Tapi, Setidaknya biarkan dirinya melakukan apa yang dia mau. Apa sesulit itu?.

Alby Terkekeh sinis, memegang tangan Eliot, Kemudian meletakkann telapak tangan pria itu di antara selangkangannya. "Apa kamu benar benar tidak ingin memasukannya?. Kamu sudah tidak ingin bersamaku karena sekarang kamu sudah mengerti bahwa hubungan antara pria itu menjijikkan? Benar kan?. Vagina, Kamu menyukai mereka bukan? Ah kenapa aku bertanya, bukankah itu sudah se-."

"Hei, apa yang sedang coba kamu katakan?." Potong Eliot, dia benar benar tidak mengerti tentang maksud dari ucapan pria itu, sebenarnya pemikiran apa itu?.

"Sudah tidak ingin bersamamu?. Aku menyukai vagina?. Apa yang membuat mu berfikir begitu?."

Alby berhenti menatap Eliot Yang sedang mengerutkan keningnya. "Kalau bukan begitu, biarkan aku melakukan apapun yang aku inginkan!."

Alby menduduki perut Eliot yang mana Penis pria itu Yang sudah bergesekan dengan pantatnya, Sedikit menunduk mencium leher Eliot lagi, menjilatnya, meninggalkan tanda lagi, turun ke bahu Eliot, masih melakukan yang sama, menggigitnya, kemudian mengecupnya.

Eliot terengah engah, Alby benar benar sudah tidak waras sekarang, kalau hal ini berlanjut, tidak ada yang baik yang akan terjadi nantinya.

Dia ingin membunuh tubuh ini.

Alby masih melanjutkan Permainan yang di mainkan, tanda kissmark dan gigitan pun sudah banyak tercetak di tubuh bagian depan milik Eliot.

Mengatur tangannya, dengan masih mencium tubuh Eliot, Alby memegang penis Eliot yang sudah menegang sempurna, lalu menyatukanya di antara Pantatnya.

Eliot memijit keningnya kuat, dia membiarkan Alby melakukan apa yang pria itu inginkan, tetapi ntah kenapa lama kelamaan pria itu semakin menjadi.

Dia frustasi, sungguh. Apa ini yang di inginkan Alby? Apa Alby tidak apa apa melakukan ini kepada tubuh yang bukan miliknya?.

Ayolah, kenapa alby tidak mengerti.

"Al, apa yang coba kamu lakukan?!." Ia membulatkan matanya sempurna, karena sekarang, Alby sedang memegang Penisnya, dengan duduk tegak mencoba memasukannya sendiri.

"Diamlah, jangan bergerak. Karena sekarang, aku tidak ingin mendengarkan ucapanmu."

"Sial, ini akan masuk kan?." Umpatnya, mau bagaimanapun memasukan penis sebesar ini harus melakukan persiapan terlebih dahulu.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon