17. HASRAT SESAAT

2.6K 217 19
                                    

Alby terdiam, ntah kenapa Melihat ekspresi yang di tunjukkan Eliot membuat dirinya meneguk air liurnya kasar.

"Mungkin ini yang di katakan mereka tentang menggali kuburan sendiri." Gumamnya dalam hati.

Membalikkan badannya, Alby pun berusaha menjangkau tepi ranjang untuk kabur, tetapi tangan nya langsung di genggam oleh Tangan Eliot, melekatkan tubuh bagian depan pria itu dengan punggungnya, sedang wajahnya sudah berada di belakang lehernya.

"Mau kemana?."

Suaranya terkesan serak, dingin dan rendah, ini terbukti bahwa hasrat pria itu sudah memuncak sekarang.

Dan ntah apa yang terjadi, Dia merasa kalau dirinya benar benar akan hancur.

"Shhh."

Eliot tersenyum simpul, Mengecup punggung leher Alby dengan jari telunjuknya yang sudah masuk kedalam lubang analnya

"Sempit, kamu punya gel-nya?."

"Shh.. T-tidak, Tidak punya."

Eliot mengangguk, "nah kalau begitu..."

Eliot melingkarkan tangannya di pinggang Alby, dengan sekali angkat, dengan posisi membelakangi nya, ia pun meringkuk tubuh Alby untuk duduk di pangkuannya, merebahkan kepalanya di pundak sebelah kanan Alby sembari tangan yang sudah mulai memegang Penis Alby.

"Tinggal kita buat saja." Lanjutnya.

Alby membulatkan matanya sempurna, Kocokan eliot pada penisnya di lakukan dengan tempo cepat membuat dirinya tidak bisa menahan reaksi tubuhnya yang merasa keenakan akan itu. Dirinya ingin mendesah, menyalurkan kenikmatannya melewati suara.

Tetapi dia tidak mau melakukan itu, dengan menggigit bibir bawahnya ia pun menahan desahannya sendiri. Jangan lupakan bahwa dirinya adalah seorang pria, dia tidak memiliki suara desahan erotis seperti wanita.

Apa yang akan di lakukan dan di fikir Alby, Eliot sudah mengerti. Bagaimanapun Alby menahan diri, reaksi tubuh Alby sudah menjelaskan semuanya, bahwa pria itu sedang bersemangat dan menginginkan suatu yang lebih "Suaranya jangan di tahan, aku menyukai mereka."

Memasukan jarinya kedalam mulut alby, Eliot pun mulai memainkan Jarinya di lidah Alby, memaksa pria itu untuk mengulum jarinya, mengeluarkan suara suara yang di tahan paksa oleh pria itu.

"Ahh.."

Punggung Yang sudah melengkung, memaksa Eliot untuk lebih cepat lagi melakukan kocokannya, Alby pun mulai meremas tangannya sendiri, bersandar di tubuh bagian depan Eliot.

Eliot tersenyum simpul, mau bagaimanapun Alby di luar sana, tetapi ketika di ranjang, alby menjadi pribadi yang berbeda. Di bawah kukungannya, Alby benar benar seperti pelacur mendambakan sentuhannya, lebih dan lebih lagi.

"Ahhh."

Alby sudah mulai lemas, Baru satu kali keluar, dirinya sudah tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri.

Eliot tersenyum miring, ia pun kembali menelentangkan tubuh Alby di atas ranjang.

Menjilat bibir bawahnya, ia benar-benar tergoda, siapa yang tidak tergoda dengan Alby Yang sedang menatapnya sembari air mata yang sedikit mengalir di pelupuk matanya, menatapnya dengan pandangan sayu pipi merona, bahkan bibir Yang sedikit terbuka dengan nafas yang terengah engah, bukankah itu tampak erotis?.

Eliot mulai menunduk, dengan bermodalkan Sperma Alby sebagai pelicin, ia pun mulai memasukan satu jarinya, kemudian mendongak menatap Alby yang sedang menutup wajahnya malu.

"Jangan di tutup, kamu tampak cantik."

"Shhh.. Sialan, Gue pria!." Dia jengkel dengan perkataan Eliot, Bukankah sebutan untuk pria adalah Tampan?.
Tetapi ia tidak bisa menolak, bagaimanapun mulutnya berbicara, reaksi tubuhnya berbeda, dan dia malu akan itu.

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Where stories live. Discover now