7. Repetisi dan Refleksi

7 4 5
                                    

LORI

Kepada Kirk yang suka seenaknya sendiri, terima kasih banyak berkat kau sekarang aku terjebak di ruang Mrs. Healmer dengan lembar kertas ulangan matematika yang soalnya sangat berbeda dengan tahun lalu—walaupun tipe soalnya masih sama. Kukira saat itu Kirk cuma bercanda, tetapi Mrs. Healmer—guru matematika tingkat menengahku di tahun kedua—tiba-tiba memanggilku ke ruangnya dua hari setelah usul gila Kirk. Aku tak mendunga orang ini benar-benar bersedia melakukan ujian ulang untukku dan menjanjikan akan merevisi nilaku jika benar-benar bisa naik. Entah bagaimana Kirk meyakinkan beliau atau popularitasnya sebagai murid kesayangan guru matematika memang sangat berpengaruh.

"Kau sangat dekat dengan Kirk ya, Nona Austin?"

Aku menghela napas, sebenarnya aku paling tidak suka diganggu saat mengerjakan sesuatu. Bisa-bisa ini tak selesai tepat waktu. Aku hanya punya setengah jam sebelum kelas bahasa spanyol dimulai, Señora Esmeralda selalu melakukan tarian flamenco sebelum mengawali pembelajaran. Itu bagian paling menyenangkan yang tidak ingin kulewatkan karena guru yang satu itu sangat menyenangkan dan santai.

Aku mengangguk sebagai respon. Tetapi aku takut Mrs. Healmer tak akan puas dan memengaruhi penilaian ulang kertas ujianku, jadi aku mungkin akan menanggapi sebisaku. "Kami sudah berteman sejak masih di taman kanak-kanak. Rumah kami juga berhadap-hadapan, tetapi akhir-akhir ini kami sebenarnya tak sedekat itu."

Mrs. Healmer malah mendecih, seakan gemas dengan sesuatu. "Yang benar saja, kalau tidak dekat dia tak mungkin memohon-mohon padaku agar kau bisa ujian ulang." Aku balas menatapnya bingung. "Dia mengajukan kesepakatan bahwa dia akan kembali dalam olimpiade matematika jika kau diberi kesempatan ujian ulang."

Baiklah, sekarang aku jadi semakin bingung. Apa maksudnya Kirk bersedia kembali? "Tunggu dulu, maksud Anda statusnya sebagai peserta bukan ditangguhkan karena insiden di Skid Row?"

Raut wajah Mrs. Healmer sekarang kelihatan lebih bingung lagi. Dia bahkan menganga agak lebar sebelum menggeleng dan mengonfirmasi bahwa Kirk telah berbohong. "Dia sendiri yang mengundurkan diri. Katanya mau fokus dengan proyek film pendek kelas seni filmnya. Dia bahkan tiba-tiba menarik berkas pendaftarannya untuk jurusan matematika di Berkeley dan MIT. Padahal aku sudah membuat surat rekomendasi untuknya."

Aku tak mengerti, kalau sejak awal Kirk sudah menargetkan jurusan matematika kenapa dia tiba-tiba mundur dari olimpiade matematika? Bahkan sampai menarik berkasnya dan mengubah tujuan hidupnya menjadi sutradara? Kalau sampai Mrs. Healmer sudah membuatkan surat rekomendasi itu berarti kemampuannya sudah lebih dari cukup untuk masuk UC Berkeley ataupun MIT dengan mudah. Kenapa dia malah semudah itu melepaskannya?

"Kau sudah selesai?" Aku baru sadar lamunanku bisa membuatku telat masuk kelas bahasa spanyol. Gelengan kepalaku yang agak panik dan tidak stabil membuat Mrs. Helmer makin mengerutkan kening tetapi kemudian ia memalingkan wajah saat ada telepon masuk. Syukurlah, aku bisa mengerjakannya dengan tenang sampai selesai.

Pikirku begitu, tetapi sampai selesai wanita yang kira-kira seumuran Mom itu malam membombardir otakku yang sudah mendidih dengan fakta-fakta lain yang tak kalah membingungkan daripada keputusan aneh Kirk menarik berkas pendafatarannya. "Aku mengecek berkas ujianmu sebelum membuat soal baru kemarin, gaya tulisannya sangat berbeda."

"Maksud Anda?" Sial, aku sekarang mendadak ingin marah. Apa mungkin ada yang mengganti kertas ujianku?

"Gaya tulisanmu konsisten seperti ini, kan?" Tanya Mrs. Helmer sambil menunjuk kertas ulanganku. Aku mengangguk membenarkan.

Dia mengeluarkan kertas lain dari lacinya, tampak lebih lusuh daripada yang kukerjakan tadi. Aku melotot saat melihat dan memegang kertas itu dengan tanganku sendiri. Isinya benar-benar berbeda dengan kertas yang kukerjakan, tetapi namaku jelas tertera di sana kecuali marga Asano. "Ini bukan tulisanku."

Moonlight And RosesWhere stories live. Discover now