Makan siang bersama

1K 19 0
                                    

Setelah Rian menandatangani berkas dari sekretarisnya, Rayna sengaja menjatuhkan berkas itu ke lantai. Ketika Rayna mencoba membungkuk untuk mengambil berkas, Rian melihat ke arah dua bukit kembar milik sekretarisnya. Baru kali ini, sekretarisnya mengenakan pakaian seksi seperti itu. Rian mencoba mengalihkan pandangannya tak ingin terus melihatnya.

"Kenapa kamu memakai baju seperti itu? Apakah kamu mencoba menggoda saya?" tanya Rian, dengan nada yang mencerminkan rasa terkejutnya.

"Apa sih, Pak? Saya hanya ingin merasa cantik untuk diri saya sendiri. Kenapa Bapak selalu berpikiran seperti itu?" jawab Rayna, mencoba membela diri agar bosnya itu pun tidak curiga dengan dirinya.

"Saya tidak percaya dengan kamu, jelas-jelas kamu ingin menggoda saya!" pikir Rian dengan ekspresi yang tajam.

"Saya malas berdebat dengan Bapak, permisi," kata Rayna dengan nada lelah, lalu ia buru-buru keluar dari ruangan bosnya. Dia merasa malu dan bingung kenapa bosnya bisa mengartikan adegannya seperti itu.

Rian hanya menggelengkan kepala dan batin, "Wanita aneh."

Rayna:

Pak Alby, saya sudah mencoba menggoda Pak Rian, tapi dia justru marah-marah padaku. Dia tahu bahwa saya menggunakan pakaian terbuka untuk mencoba godanya. Saya merasa malu, Pak.

Pak Alby:

Tapi tujuanmu adalah membuatnya jatuh cinta padamu, bukan? Jadi, teruskan saja usahamu, jangan ragu. Kamu harus bisa membuatnya terpikat padamu, jangan sampai gagal, Ray. Cobalah untuk mengajaknya makan siang nanti dan dekatkan dirimu secara perlahan.

Rayna:

Baik, Pak. Saya akan mencoba nanti.

Rayna mematikan handphonenya dan memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya. Sekarang, dia harus mengajak bosnya untuk makan siang. Meskipun merasa cemas, Rayna mengambil langkah untuk mengatasi ketegangan dengan bos yang selama ini sangat menyebalkan.

"Selamat siang, Pak," sapa Rayna saat bosnya keluar dari ruang kerjanya.

Rian menatapnya dengan heran, "Ada yang perlu kamu bicarakan?"

Rayna menjawab dengan tulus, "Saya hanya ingin mengajak Bapak makan siang. Mungkin kita bisa meredakan ketegangan antara kita. Saya ingin berdamai."

Rian masih curiga, "Ini agak aneh, mengapa tiba-tiba kamu ingin berdamai?"

"Saya merasa bahwa terus-menerus bertengkar dengan Bapak tidak baik untuk hubungan kerja kita, Pak. Saya ingin mencoba menjalin hubungan yang lebih baik."

Rayna menjelaskan kepada bosnya, kalau dirinya hanya tak ingin bertengkar dengan bosnya saja. Dirinya juga lama-lama bosen harus adu debat, dirinya juga ingin mendekati bosnya untuk rencananya itu.

Rian akhirnya setuju, "Baiklah, saya terima ajakan makan siangmu kali ini."

"Mau makan di mana, Pak?" tanya Rayna bertanya dengan bosnya ingin makan dimana, dirinya pun tak tahu selera makanan bosnya itu.

Rian menjawab, "Restoran."


****

Tawaran Pelakor Bayaran Where stories live. Discover now