Menerima tawaran

863 24 8
                                    

Masih di dalam mobil, Rayna memainkan ponselnya dengan gelisah. "Alby," bisiknya, "Rian menawarkan aku untuk menjadi wanita simpanannya."

"Wow, itu artinya dia benar-benar tergoda denganmu, Rayna!"

Rayna menarik nafas dalam-dalam. "Tapi, Alby, aku tidak ingin menyakiti perasaan Rian."

"Aku pikir aku harus berpura-pura tidak tahu tentang hubunganmu dengan Rian. Tapi kita harus memanfaatkan situasi ini. Terimalah tawarannya, Rayna. Kita bisa memanfaatkan informasi ini untuk keuntungan kita."

Rayna menggelengkan kepalanya, masih ragu. Tapi dalam hatinya, dia tahu Alby benar. Mereka harus memanfaatkan kesempatan ini, bahkan jika itu berarti mempertaruhkan perasaan mereka.

Sampai di restoran, Rian duduk di hadapan Rayna dengan senyum tipis di wajahnya. Matanya terus memperhatikan Rayna dengan penuh perhatian. Ketika ia melihat kesempatan, tangannya ingin menyentuh tangan Rayna, tetapi Rayna dengan halus menghindar.

Rian tersenyum, mencoba menyamarkan ketidaknyamanan. "Rayna, kamu terlihat cantik hari ini," ucapnya, mencoba meredakan ketegangan di udara.

Rayna tersenyum tipis, merasa sedikit tidak nyaman dengan tatapan intens Rian. "Terima kasih, Pak," jawabnya singkat, mencoba menjaga jarak.

Kedua mereka mencoba untuk menyembunyikan ketegangan yang ada di antara mereka, meskipun suasana menjadi sedikit tegang.

Rian menatap menu dengan cepat sebelum menoleh ke arah Rayna. "Rayna, kamu ingin pesan apa?"

Rayna membalas pandangannya dengan senyum sopan. "Saya akan memesan pasta carbonara," jawabnya dengan ramah.

Rian mengangguk, mencatat pesanan Rayna. "Baik, pasta carbonara untukmu. Bagus, saya akan memesan hal yang sama." Ia memanggil pelayan untuk memesan makanan mereka.

Pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka dengan ramah. Setelah memesan, atmosfer di antara Rian dan Rayna sedikit lebih rileks. Mereka mulai berbicara tentang topik-topik ringan, mencoba mencairkan kekakuan yang sebelumnya ada.

Ketika makanan mereka tiba, mereka mulai menikmati hidangan mereka sambil melanjutkan percakapan mereka. Meskipun hubungan mereka berada dalam keadaan yang tidak biasa, mereka berdua mencoba untuk menikmati malam mereka bersama.

Setelah makan selesai, Rayna mengambil nafas dalam-dalam sebelum mengungkapkan keputusannya kepada Rian. "Pak Rian," ucapnya dengan suara gemetar, "saya ingin berbicara tentang sesuatu yang penting."

Rian tersenyum manis, matanya penuh dengan kehangatan saat dia menggenggam tangan Rayna. "Tentu, apa yang ingin kamu katakan?"

Dengan napas yang berat, Rayna mengungkapkan keputusannya, "Aku menerima tawaran darimu untuk menjadi wanita simpananmu."

Rian tersenyum lebih lebar lagi, lalu mencium lembut tangan Rayna. "Saya bahagia bisa memiliki kamu," katanya dengan penuh kasih.

Rayna merasa campuran antara lega dan khawatir melihat reaksi Rian, tapi di balik itu, ia merasa sedikit lega bahwa Rian menerima keputusannya dengan begitu hangat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tawaran Pelakor Bayaran Where stories live. Discover now