Menonton Bioskop

636 12 0
                                    

Dengan senyum cerah, Rayna bergabung dengan Alby dan Keyla di ruang tamu. Dia mengenakan pakaian yang dipilihnya dengan hati-hati untuk malam itu.

"Kamu terlihat cantik sekali, kak!" puji Keyla, sambil menatap kakaknya dengan bangga.

Rayna tersenyum dan membalas, "Terima kasih, Keyla. Kamu juga selalu cantik."

Alby melihat Rayna dengan penuh kagum. "Benar-benar sangat cantik," ujarnya sambil tersenyum.

Mereka pun bergegas meninggalkan kosan dan menuju bioskop untuk menikmati film yang telah mereka nantikan. Dalam perjalanan, mereka tertawa dan berbicara tentang hal-hal ringan, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan.

Sampai di bioskop, mereka memilih kursi dan menunggu film dimulai. Saat lampu gedung bioskop mulai redup, mereka merasa semakin bersemangat.

"Terima kasih sudah mengajakku, Alby," ucap Rayna, sambil tersenyum pada pria di sebelahnya.

"Tentu saja, ini akan menjadi malam yang menyenangkan," jawab Alby, dengan senyum yang sama hangatnya.

Mereka pun larut dalam film yang diputar, menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama. Dan saat layar bioskop kembali dinyalakan.

Saat Rayna duduk di kursi bioskop, dia tiba-tiba terkejut melihat sosok yang dikenalnya dengan baik. Di sebelah kiri, ada bosnya, Rian, yang duduk bersama istrinya. Matanya membulat kaget melihat mereka di sana.

Rian, yang juga melihat Rayna, merasa sedikit cemburu saat menyadari bahwa Rayna menonton bioskop dengan Alby, adik kandungnya. Dia bertanya-tanya dalam hati, mengapa Rayna memilih untuk menghabiskan waktu dengan Alby, bukan dengannya. Rasanya hatinya terasa sedikit terluka melihat situasi tersebut.

Sementara itu, Alby, yang duduk di sebelah Rayna, merasa sedikit tegang menyadari kehadiran bos Rayna di sana. Dia berbisik kepada Rayna, "Apakah itu bosmu, Ray?"

Rayna mengangguk pelan, mencoba menyembunyikan rasa kebingungannya. "Ya, itu bosku, Rian. Dan itu istrinya."

Alby menatap Rian dan istrinya dengan hati-hati sebelum kembali menatap Rayna. "Apa kita harus pindah tempat duduk?"

Rayna menggelengkan kepala dengan cepat. "Tidak perlu, biarkan saja. Mereka tidak akan mempermasalahkannya."

Namun, meskipun mereka mencoba untuk tetap tenang, suasana menjadi sedikit canggung di antara mereka. Mereka berusaha untuk tetap fokus pada film yang diputar, berharap agar tidak terlalu terganggu dengan kehadiran Rian dan istrinya di sebelah mereka.

Sementara itu, Rian merasa campur aduk melihat Rayna duduk di sebelah Alby. Meskipun dia tahu bahwa Rayna memiliki hubungan profesional dengannya, tetapi melihat mereka bersama di luar kantor membuatnya merasa cemburu dan sedikit tersinggung.

Di sisi lain, Alby mencoba untuk tetap tenang meskipun merasa sedikit tegang dengan kehadiran bos Rayna. Dia tidak ingin situasi ini mempengaruhi malam mereka yang seharusnya menyenangkan.

Setelah film selesai, mereka semua meninggalkan gedung bioskop dengan perasaan yang sedikit berbeda. Rayna merasa agak canggung karena bertemu dengan bosnya di luar kantor, sementara Rian masih merasa bingung dengan perasaannya yang campur aduk.

Alby mencoba untuk menenangkan Rayna dengan tersenyum kepadanya saat mereka meninggalkan gedung bioskop. "Kita masih bisa menikmati malam ini meskipun dengan sedikit gangguan, bukan?"

Rayna tersenyum kembali, merasa lega dengan kata-kata Alby. "Ya, kamu benar. Terima kasih telah membuat malam ini tetap menyenangkan, meskipun ada kejadian tadi."

Mereka berdua tersenyum satu sama lain, merasa lega bahwa mereka masih dapat menikmati waktu bersama meskipun dalam situasi yang sedikit canggung. Dan dengan langkah hati-hati, mereka meninggalkan bioskop, meninggalkan belakang malam yang tak terlupakan dalam ingatan mereka.

Tawaran Pelakor Bayaran Where stories live. Discover now