X. Pelatihan Intensif [2/2]

8 3 0
                                    

Sementara Wei Liwei meminta para pembantu kuil membereskan Pathra dan Karista, ia mengajak dua murid barunya kembali ke tengah halaman sembari berkata kalau sudah saatnya mereka mempelajari tiga teknik Aora; Penyebaran, Penyusutan, dan Penetralan.

Rin tahu ketiga teknik ini. Namun, sekali lagi, semuanya berkat teori yang ia baca dari perpustakaan kuil.

"Sesuai dengan nama yang diberikan, ketiganya merupakan hal paling mendasar bagi para Aoran untuk menyerang, berlindung, dan menyembunyikan diri dari Aoran lain," terang Wei Liwei selagi mereka melangkah ke tengah halaman. "Kadangkala, sekadar bersembunyi saja tidaklah cukup. Maka kita membutuhkan Penetralan."

Ya, Ravn juga belajar bahwa berlindung dan menyembunyikan fisik saja tidaklah cukup, terutama dalam peperangan. Umumnya, Aoran dapat merasakan hawa yang menyebar dari tubuh Aoran lain. Terkadang di antara mereka ada pula yang ahli menandai hawa Aora lain agar mereka dapat bertemu kembali.

Pun, sebagai tambahan, tidaklah patut ia heran mengapa Pathra sama sekali tidak bereaksi terhadap segala sentuhan yang Wei Liwei beri.

"Saat ini Aora-mu menyebar dengan normal usai tes Aora berhasil dilakukan," kata Wei Liwei kepada Rin.

Kontan kata-katanya membuat si gadis melirik Ravn. Tampaknya ia sudah paham kalau Ravn sudah mahir hingga ke tahap Penetralan. Akhirnya Wei Liwei meneruskan, "Tenang saja. Kau gadis pintar, bukan? Pasti mampu mengejar ketertinggalan."

Ravn sepakat dengan sang guru, tetapi ....

Rin tidak begitu.

Dalam satu kedipan mata Wei Liwei menarik masing-masing lengan Rin dan Ravn, membuat mereka berputar membelakangi dirinya. Si gadis nyaris hilang keseimbangan akibat melamun, konon si kawan seperjalanan ikut terkejut sebab tabiat ini amatlah sangat spontan.

"Ketimbang banyak melamun, perketatlah sisi siagamu selalu." Wei Liwei memperingati yang tanpa disangka disambut oleh cengir. "Nah, sekarang ...."

Sang guru menyentak punggung kedua muridnya. Sedikit pun tidak terasa sakit, tetapi mereka lekas merasakan bulu kuduk mulai berdiri.

Tidak sampai di sana, mereka merasakan kehangatan mengerubungi sekujur tubuh. Ravn, untuk kesekian kali, paham akan apa yang terjadi lekas beradaptasi.

"Anda seolah menunjukkan kalau Anda merupakan tipe Penyalur, tetapi ...." Si pria muda menggantung kata-katanya sembari menggerakkan lengan dengan satu sapuan tegas. "Kelihatannya tidak begitu."

Mendengar perkataannya, Rin mengamati tangan. Matanya tertuju pada ujung jemari yang mengepulkan uap-uap; bergerak sedemikian kasar, cepat lagi tidak teratur.

"Kupikir sudah beberapa kali aku menunjukkan pada kalian kalau aku merupakan tipe Pandai Besi," balas Wei Liwei enteng. "Namun, ketahuilah. Ini adalah sebuah teknik yang wajib dimiliki para pengajar Aora, teknik Pengaktifan."

Ravn tahu kalau teknik yang sang guru sebutkan amat sangat berbeda jauh dengan Penyalur. Jika tipe Penyalur memiliki kemampuan memberikan sejumlah kekuatan yang disertai dengan elemen, justru teknik Pengaktifan ini sekadar membuka lebar-lebar aliran Aora dari pengguna lain.

Sepatutnya Pengaktifan digunakan untuk memperkenalkan Penyebaran Aora secara mendasar, tetapi teknik tersebut disalahgunakan Enfierno yang menuntut para prajurit muda terus bertahan bersama Aora yang menyebar lebar hingga mereka lelah. Tidak sedikit antara mereka berakhir tinggal nama akibat tenaga yang termakan habis oleh Aora pula.

Rin amatlah beruntung sebab ia tidak perlu melihat sekaligus merasakan peristiwa buruk itu. Ravn sampai diam-diam merasa lega usai membawanya kemari.

"Sebenarnya saat ini, kalian hanya perlu mengenali seberapa besar Aora yang kalian miliki," kata Wei Liwei. "Jadi aku meminta kalian untuk melakukan hal serupa yang kurang lebih sama seperti kemarin, sehingga kalian dapat membedakan bagaimana rasanya bekerja dengan atau tanpa Aora."

SeeressWhere stories live. Discover now