✨️Hamster

58 32 0
                                    

Vote dan komennya jangan lupa ya guys hehehe😈.
Selamat membaca🐥!

🌟
.
.
.

Sejak kejadian tadi pagi, Elior benar-benar berubah 180° di depan Estelle. Bukan berubah menjadi thanos ataupun hulk. Tapi menjadi pribadi lain yang bertolak belakang dengan Elior yang selama ini diketahui orang banyak.

Tidak ada lagi Elior yang tengil, sewot, emosian dan galak. Namun itu hanya berlaku saat pria itu bersamanya. Karena begitu manusia lain muncul, Elior akan bersikap seperti biasanya.

Contohnya saat ini. Ia tengah menyinisi Bram dan hamsternya di parkiran sekolah. Bram sendiri nampak tersenyum menahan emosi pada Elior.

“Ya lo berharap gue bawa hamster modelan gimana anying!”

“Rada gedean dikit ngapa? Ini keinjek langsung mati!” balas Elior sambil menunjuk 2 ekor hamster di kurungan.

Bram merotasikan matanya kesal. “Ya makanya dikandang biar nggak keinjek!” ucap Bram penuh penekanan. “Lo pikir ini anjing atau kucing yang di umbar di apartemen ha?”

“Tetep aja itu kekecilan! Sekali lahap juga langsung masuk mulut!”

Tak hanya Bram yang dibuat melongo. Gilang, Galang, Ancel dan Kevin turut kaget dengan jawaban Elior. Sementara Estelle? Gadis itu sibuk merusuhi semut merayap rapi di pohon. Tak mau ikut campur urusan para pria itu, walau sebenarnya dia ada sangkut pautnya.

“Heh! Ini mau lo pelihara atau lo makan?!” sewot Ancel yang kini ikut mendekat.

“Estelle yang mau melihara bukan gue.”

Semua mata langsung tertuju pada gadis yang masih asyik berjongkok di depan pohon dekat mereka.

“Woi bocil lo yang bikin kisruh ternyata!” hardik Gilang.

Estelle menoleh tak terima. Ia berdiri dan mengacungkan ranting pohon yang baru saja dipungutnya ke arah wajah Gilang. “Gue diem aja ya dari tadi!”

“Tapi ide lo yang bikin masalah, bocah!” timpal Ancel.

“Kok lo nyalahin cewek gue?!”

“Lah emang salah dia nyet!” balas Gilang sengit.

Bram mengangkat kedua tangannya ke atas kepala. “Udah! Hamsternya yang salah,” ujarnya. “Nih lo bawa pergi, balik kelas sana,” lanjut Bram seraya memberikan kandang berisi 2 ekor hamster itu pada Estelle.

Estelle tersenyum sumringah. “Nah gini dong dari tadi nggak usah banyak drama! Makasih Kak Bram lo baik banget!” seru Estelle. “Bye Kak Leo!”

Gadis itu segera berlari riang meninggalkan 6 pemuda yang menatapnya cengo.

“Banyak drama?” kekeh Kevin.

“Agak nyebelin juga cewek lo,” gumam Galang yang turut terkekeh pada Elior.

“Emang nyebelin!” sahut Ancel dan Gilang bersamaan.

...

Sesampainya di kelas, Ancel mendekatkan kursinya pada Elior yang masih santai mengerjakan tugas kimianya. Ia selalu mengerjakan PR di pagi hari. Bukan mencontek, Elior yang notabene nya pintar dan selalu masuk pararel 3 besar di angkatannya dapat memahami materi dan juga mengerjakan tugas dengan mudah.

“Habis ngapain lo semalem?” bisik Ancel.

Elior menghentikan kegiatannya dan menatap wajah tengil Ancel dengan sebelah alis yang dinaikkan.

Ancel mendengus geli, “Bibirnya si Estelle rada bengkak gue liat-liat.”

“Ngapain ngeliatin cewek gue?” Elior lantas kembali pada kegiatannya. Menanggapi Ancel hanya akan membuatnya kesal. Toh bocah itu palingan juga sudah menebak sendiri jawabannya.

ELLE  -La dernière lumière pour l'étoile-Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin