✨️Flower

22 11 1
                                    

Aku ada rekomendasi lagu yang cocok buat di denger sambil baca bab ini.
-Maudy Ayunda : Kamu dan Kenangan.
-Andmesh : Hanya Rindu.
-Seventeen : Yawn.
-IU : Dear Name.

Nah baik banget kan aku udah ngasih rekomendasi! Jadi buat yang suka bisa sambil dengerin itu kalau enggak yaudah wkwk.

Tapii jangan lupa votenya manteman sekalian! Aku maksa! Oke makasih dan sslamat membwacaaa!✨️

🌟
.
.
.


"Aku yang bawa kamu keluar. Tapi sebenarnya yang nolong kamu itu Flower, Kak Leon dan Elior."

Terjadi keheningan setelah Reine mengatakan hal itu. Estelle sibuk mencerna dengan baik apa yang dikatakan Reine. Sementara Reine acuh dan lebih memilih berkutat dengan ponselnya.

"Gimana caranya Kak Leo nolongin gue? Dia sendiri masih sakit." Estelle bertanya ragu.

Reine memiringkan kepalanya dan mengerjap beberapa kali.

"Dia Cuma bonyok dan tangannya retak. Nggak lumpuh ya jadi bisa aja," jawab Reine enteng.

"Mereka di mana sekarang?" tanya Estelle khawatir.

Reine membasahi bibir bawahnya. Ia menghela napas berat.

"Rumah sakit."

Perasaan Estelle kembali dibuat tak karuan. Segala pikiran buruk menyelinap masuk ke otaknya.

"Gue mau ke sana sekarang," tegas Estelle.

"Habisin makananmu dulu setelah itu ke rumah sakit," tukas Reine.

Reine mengangkat sebelah tangannya kala Estelle hendak membuka suara.

"Makan. Kamu belum makan dari tadi. Aku cumma nggak mau kamu nantinya pingsan dan nambah masalah yang ada. Buruan!" lanjut Reine.

Estelle menghela pasrah. Meskipun ucapan Reine tergolong ketus, namun ia tidak bisa bersikap kekanak-kanakan sekarang. Dengan cepat Estelle menghabiskan makanannya.

...

Langkah Estelle melambat kala melihat Leon, Gilang, Andin, Bianca, Ray serta sahabat-sahabat Elior yang berada di depan sebuah ruangan ICU.

Reine yang menyadari itu langsung menggenggam tangan Estelle. Tangan itu terasa sangat dingin dan Reine bisa melihat ketakutan yang nyata di wajah Estelle.

Sebenarnya Reine enggan mengajak Estelle ke rumah sakit sekarang karena takut gadis itu akan terpuruk.

Maka Reine tadinya mencoba mengulur waktu dengan sengaja membiarkan lukanya tak diobati karena ia tau Estelle akan mengobatinya.

Ia juga menceritakan kronologi kaburnya dari rumah secara panjang lebar berharap agar Estelle muak dan mengantuk.

Bahkan ia sengaja ketus pada Estelle untuk membuat Estele emosi lalu bisa berdebat dengannya hingga larut dan akhirnya lelah sendiri.

Reine tidak menyangka Estelle tak terpengaruh dengan semua itu. Kini ia akan memasrahkan apa yang akan terjadi nantinya pada Leon.

Yang terpenting ia sudah membereskan dendamnya pada Raya dan mengamankan Estelle. Sisanya ia tak mau ikut campur lebih jauh.

Reine menarik Estelle agar mendekat pada rombongan orang yang kini terlihat cemas itu.

"Kak Leon," panggil Reine.

ELLE  -La dernière lumière pour l'étoile-Where stories live. Discover now