CHAPTER 29-2 - FOR THIS WILL BE THE LAST

1.5K 195 40
                                    

DEG!

Rasanya jantungku seperti dipaksa untuk berhenti berdetak sekarang juga. Satu kata itu begitu menghipnotis, membuat Jac dan aku terkejut. Semua suara di luar kepalaku mendadak menghilang, digantikan oleh suara lembut yang dengan santainya menyebut "anakku". Aku bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa sekarang. Perut dan kaki yang seharusnya terasa sakit, malah sekarang mati rasa. Menggantikannya, perutku mual sekarang. Aku tidak tahu apa aku harus senang, kaget, marah, sedih, atau mungkin kagum?

Kudengar orang-orang di sekitarku hanya bisa berbisik-bisik, sementara mataku mendadak terarah pada sepasang kaki yang berjalan dengan pelan dari tempat kami datang tadi. Sepertinya orang itu mengenakan heels, karena bunyi langkah kakinya begitu khas. Aku menyipitkan mataku saat melihat sosok yang muncul dari kegelapan itu. Dia mengenakan  dress putih yang dilapisi dengan blazer berwarna merah muda pucat, dengan rambut yang diurai dan ditaruh di samping. Tangannya mengenakan dua buah rangkaian gelang Pandora, dan di lehernya, aku bisa melihat ada kalung mungil dengan detail mutiara yang tampak manis dan cantik, cocok dengan keseluruhan bajunya.

Aku tidak bisa berhenti mengagumi karisma yang keluar dari orang ini, tapi saat aku melihat wajahnya yang memandang tepat ke mataku, atmosfer di sekitarku mendadak menggelap.

Aku hanya bisa terpaku melihat siapa yang datang, berjalan menghampiri kami, lalu berhenti tak jauh dari tempat si bos kapak sekarat (Hmm, Javier akhirnya bisa mengalahkan bos kapak yang banyak gaya itu).

Wanita itu memandang lurus ke mataku, dan untuk sedetik, aku bahkan tidak menyadari kalau mataku berkaca-kaca. Berbagai emosi langsung menyerangku, dan gambaran-gambaran dari masa lalu yang terpecah-pecah langsung muncul di depan mataku.

Saat orang yang paling kusayang memberiku boneka kelinci yang sangat kuinginkan.

Saat dia menemaniku makan saat papa dan Sam tidak mau duduk di meja makan karena masalah keluarga.

Saat dia menemaniku pergi ke dokter untuk vaksinasi pertamaku.

Saat dia memotong sendiri rambutku ketika Sam menyiram rambutku dengan cat poster (dasar kakak kejam).

Saat dia tersenyum di depanku, dengan senyumannya yang begitu manis, membelai lembut rambutku sambil berkata "Kamu cantik sekali, sayang".

Saat dia mengajakku pergi untuk mengantarkan tugas Sam yang ketinggalan.

Saat tubuhnya terkapar tidak berdaya di pinggir jalan, penuh darah.

Saat papa memelukku dan berkata bahwa dia tidak akan kembali lagi.

Lalu siapa orang di depanku ini?

"Sierra," kata mama sambil tersenyum lembut memandangku yang sudah meneteskan air mata. "Senang melihatmu."

"Mama?" kataku dan Sam bersamaan, dan wanita itu langsung menoleh ke arah Sam, memandang kakakku itu cukup lama.

"Sammy," kata mama menyebut nama panggilan Sam sejak kecil. "Kau terlihat tampan, Sayang."

Bisa kulihat, Sam sendiri tak mampu bergerak. Dia hanya memandangi mama dan untuk sedetik, aku melihat tangannya bergetar.

Aku masih ingin memandangi mama, tidak percaya bahwa ini semua nyata, saat mendadak wajah mama berubah dari yang selembut malaikat, menjadi bengis dan memandang tajam ke arahku, mungkin ke belakang di mana papa, Om Jody, dan Om Howard duduk.

"Rose, singkirkan wanita itu dari anakku," kata mama, lalu dari belakangnya, seorang cewek dengan pakaian serba hitam muncul.

Untuk sedetik, aku seperti mengenali cewek ini. Mata biru keabuan dan rambut kecokelatannya begitu familiar, belum lagi dengan pakaian hitam-hitam, sebuah tanktop yang bermotif, dipadukan dengan celana panjang dengan campuran bahan velvet dan kulit, dengan beberapa kantong multifungsi yang menampung banyak senjata. Tangan kanannya dibalut dengan kain berwarna hitam dari lengan atas hingga jari-jarinya, dan kulihat ada beberapa kantong kecil yang diisi dengan benda-benda tajam di sekitar pergelangan tangannya. Kukira dia mengenakan suspender, tapi rupanya itu memang sesuatu yang mirip suspender, tapi disilangkan ke depan, dengan kantong-kantong kecil lagi di bagian bawah, tepat di pinggangnya, yang tampaknya menampung beberapa botol yang tampak mencurigakan.

TFV Tetralogy [4] - Journal Of Truth (2015)Where stories live. Discover now