[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
@rryaxx_x8
Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mungkin didalam novel itu wajar. Tapi bagaimana jika ia yang mengalami sendiri?
Novel yang sedang booming dikalangan remaja berjudul 'Obsessed...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
°Selamat membaca 📖°
TERHITUNG dalam seminggu ini Adrea begitu bebas melakukan apapun. Ia tidak se was-was seperti hari-hari sebelumnya semenjak hilangnya kabar Male lead Antagonis novel ini. Cukup mengejutkan Ashland tidak menampakkan diri dalam beberapa hari ini sejak terakhir ia melihat pria itu berada dibalik pohon besar didekat kolam ikan saat itu.
Tapi....
Ini kabar baik, bukan?!
Persetan dengan keberadaan Ashland entah dia masih hidup atau mendapat masalah diluar sana yang pasti Adrea bisa sedikit menghirup udara segar setelah lepas dari bayang-bayang tatapan mengintimidasi itu.
Sudah lama Adrea menantikan momen-momen seperti ini, tidak ada yang perlu ia khawatirkan selama pria itu tidak ada. Ah, ini baru namanya menikmati hidup.( ꈍᴗꈍ)
Mungkin ini adalah jawaban dari doa-doa Adrea selama ini. Entah tuhan atau writer yang mengabulkannya, siapapun itu Adrea sangat senang dan berterimakasih.
Membayangkan kedepannya akan seperti apa hidupnya bila pria itu benar-benar tidak ada. Ah, damai sekali~
Saat ini, Adrea tengah berbaring, bermalas-malasan karena tidak tau ingin melakukan apa. Hari ini malam Minggu dan jujur ia begitu ingin keluar, tapi ada satu masalah. Tidak ada dari keluarganya yang bisa diajak pergi.
Dery, abangnya itu sudah dari sore tadi keluar bersama teman-temannya. Ya, hal biasa para pria lakukan. Nongkrong apalagi? Veera, kakak tertuanya juga punya kesibukan sendiri.
Aish, sekarang hanya tinggal dirinya saja dirumah. Ini tidak adil! Disaat semua orang tengah menikmati malam Minggu.
Eh?
Adrea segera bangkit dari posisinya. Tunggu? Bukannya masih ada satu orang ini? Kenapa tidak merepotkannya saja? AHAHAHA!
Sudut bibir Adrea tersungging saat satu nama itu tiba-tiba muncul di kepalanya. Dengan gesit Adrea berdiri dan melompat dari kasur menuju jendela kamar yang kebetulan terbuka.
Lewat jendela, Adrea bisa melihat siluet seseorang bertubuh tinggi yang berada dirumah sebelahnya. Kebetulan juga, jendela Adrea dan pria tersebut posisinya saling berhadapan sehingga Adrea bisa melihat aktivitas apa yang tengah pria itu lakukan.
Mulut Adrea membentuk huruf O diiringi suara aneh yang ia buat. "Ohohoow..." Tangan Adrea bergerak cepat menutupi matanya yang begitu nakal namun ia tetap mengintip dari sela-sela jarinya. Adrea menatap pria itu yang sibuk mengangkat barbel. Ya, olahraga malam, mungkin?
Bukan itu yang membuat Adrea gagal fokus tapi lihat tubuh atletisnya. Walau cahaya dikamar pria itu temaram tapi hanya mengandalkan bayangannya saja betapa indahnya tubuh yang pria itu miliki. Adrea sampai dibuat terperangah karena tidak mengira orang seperti 'dia' punya badan sebagus itu, padahal biasa-biasa saja bila tubuh tersebut dibalut seragam sekolah. Apa mungkin ia yang kurang memperhatikan? Atau memang 'dia' yang akhir-akhir ini rajin olahraga? Ah, masa bodolah.