🍂Part 27

5.5K 588 206
                                    

°Selamat membaca 📖°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°Selamat membaca 📖°

   ENTAH kemana kedua kaki itu membawa Adrea, yang pasti ia terus berlari melewati tiap lorong-lorong gelap dengan suara-suara menakutkan yang menyambut dirinya. Adrea memejamkan matanya erat tidak berani untuk melihat kemanapun, kedua tangannya bahkan sudah bergerak menutup kedua telinganya rapat-rapat, berusaha agar suara-suara itu tidak terdengar olehnya.

Adrea benci ini. Masa bodo ntah ia berlari kearah mana yang pasti ia harus terus berlari kemanapun. Ini menakutkan tapi—Sosok yang menariknya tadi entah itu hantu sungguhan atau jenis apa itu yang pasti dia lebih menyeramkan.

"Semuanyaa diam....! Diam! Diam...!" Pekik Adrea saat suara-suara itu memenuhi indra pendengarannya. Sungguh! Adrea hanya ingin cepat-cepat keluar dari sini. Tidak peduli bagaimana buruknya penampilannya saat ini, bahkan ia baru sadar sedari tadi berlari tanpa alas kaki. Omaigot! Entah kemana kedua sandal yang ia pakai. Mungkin ia tidak sadar menghilangkannya.

Okeey...ini bukan waktunya memikirkan perihal tentang sandal. Itu tidak penting saat ini yang lebih penting adalah bagaimana ia bisa keluar. SEKARANG!

Tampak mulut Adrea berkomat-kamit menahan geram. "Sialan! Gue udah duga bakal kayak gini! Tapi Veno nyebelin itu tetap ngeyel buat maksa gue masuk kerumah biadap ini!" Murka Adrea menggebu-gebu. Kalau saja ia berada dalam anime mungkin sudah muncul dua tanduk dikepalanya.

Melupakan rasa takutnya yang kini sudah teralihkan oleh rasa kesal dan marah. Adrea memberanikan diri dan berlari mencoba menghiraukan hantu-hantu disana yang ingin menakutinya.

"Gue harus keluar dari sini! Gue bakal habisin dia! Gue nggak ak-AAAAA!" Belum sempat Adrea menyelesaikan celotehannya sebuah tangan tiba-tiba menariknya dan membekap mulutnya. Hal sama lagi yang tadi juga terjadi padanya.

Terperanjat kaget. Adrea spontan memberontak sejadi-jadinya.

"Ugh.." Ringis seorang pria saat mendapati sikut kecil nan tajam itu mengenai perutnya.

Adrea seketika tanpa pikir panjang langsung berbalik hendak mengeluarkan sumpah serapahnya.

"MAKHLUK ASTRAL KENAPA BISA BEK- eh? Lho? Elo?" Adrea mengerjap beberapa kali melihat siapa orang yang berani menariknya tadi.

Veno meringis masih merasakan sakit diperutnya."Gilak ya lo. Gue ini....main sikut-sikut aja udah tau sikut lu tajem." Kata Veno seraya memegang perutnya.

Adrea menghela nafas lega. Untung bukan sejenis setan. Tapi—

Plak

"Aduhh...apaan si, Re!? Kenapa lagi coba.." Sungut Veno memanyunkan bibirnya cemberut.

Adrea menatap sengit Veno lalu menarik kerah baju pria itu yang membuat Veno terkejut akan tindakannya.

"Elo tuh yang apaan! Kemana aja lo dari tadi ha! Ninggalin gue sendiri kalau misalkan gue tadi ilang gimana? Di culik trus tubuh gue dipotong-potong dibelah trus organ gue dijual! LO MAUU?!" Celoteh Adrea cepat. Ia menggenggam erat-erat kerah baju Veno, menatap Veno dengan mata yang berkobar-kobar.

Male lead AntagonistWhere stories live. Discover now