Aku kembali.. dan aku akan menceritakan apa yang mereka katakan padaku kemarin.. hal ini akan cukup panjang dan mungkin akan membuatmu mati bosan..
Kami berbicara selama hampir lima jam, dan aku mengandalkan memoriku untuk mengulang bagian penting dalam pembicaraan kami.
Pada malam keenam, kami berkumpul di tempatku untuk mendengar cerita dari Haruna. Tapi, sepertinya haruna sedang ada masalah dengan keluarganya. Keluarga dan tetangganya agak kecewa dan marah saat gudang itu dirobohkan. Jadi, kami berpikir.. lebih baik berkumpul di tempatnya.
Untuk lebih memahami cerita ini, aku akan memberi tahu nama-nama tambahan disini. Atsuko (ibu Haruna), Daichi (ayah Haruna), Mariko (nenek Haruna), Taro (kakek Haruna yang sudah meninggal), dan Junji (tetangga Haruna). Karena kakak Haruna sedang berada di luar kota, jadi dia tidak bisa ikut berkumpul disini.
Setelah kami tiba, Haruna langsung menceritakan semuanya..
Pertama, ketika para kontraktor muncul di rumah Haruna dan bersiap merobohkan bangunan kecil itu, Junji berbicara pada Daichi dan Atsuko. Haruna tidak sengaja mendengar percakapan mereka dan menyadari bahwa Junji mengetahui sesuatu tentang kotak itu. Pada saat itu, Haruna belum menceritakan pada kedua orang tuanya tentang apa yang telah terjadi di apartemenku.
"Jangan robohkan bangunan itu!" Junji berteriak.
"Apa kau mengetahui sesuatu tentang kotak yang ada di dalam sana?", Haruna bertanya
"Kau tidak boleh merobohkan bangunan itu!", Junji bersikeras.
"Apa sebenarnya alasanmu melarang kami merobohkan gudang ini? Apa ada hubungannya dengan kotak itu?"
"Kau sudah menemukan kotak itu?" Mata Junji terbuka lebar.
"Memangnya kenapa kalau sudah kutemukan?"
"Apa kau baik-baik saja?" Junji terlihat cemas. Kemudian Haruna menjelaskan semuanya.
"Ini salahku... Ini semua salahku, maaf aku tidak mengatakan apapun sebelumnya.. tapi aku janji akan menceritakannya.. aku akan segera kembali."
Setelah itu, Haruna memutuskan untuk menceritakan semua yang terjadi pada kedua orang tuanya, dan kami akan mendengar langsung cerita dari Junji. Junji dan Daichi setuju untuk bertemu.
"Boleh aku bertanya sesuatu?", Mamoru membuka pembicaraan dan tidak ada yang menolak. Mamoru menarik napas berat dan berkata, "Junji, boleh saya panggil seperti itu?
Kotak itu berada di bawah pengawasanmu kan? Jika kau mengatakan "kutukan", tidak akan ada yang mempercayaimu, benarkan? Tapi kotak itu berbeda, kakek dan ayahku sering menceritakannya padaku.
Mamoru menatap Junji dengan matanya yang dingin dan gelap."Aku marah, ayahku juga. Maksudku, bagaimana bisa kau mengabaikan amanat nenek moyangmu? Bahkan jika kau belum pernah bertemu dengan mereka. Aku berasumsi kau tahu tentang kotak itu dan kau mungkin ingin melarikan diri."
"Maksudku, tentu saja. Segera setelah aku melihat kotak itu, aku pun ingin cepat-cepat keluar dari sana. Tapi, aku mempertimbangkan apa yang terjadi jika aku meninggalkan kotak itu begitu saja."
"Jika kejadian ini tidak ditangani dengan tepat, kau perlu menjaganya selama sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun, atau bahkan lebih lama. Jika sungguh terjadi, hal itu akan sangat mengerikan. Bukan hanya itu masalahnya, jika hal itu sampai terjadi di sini, bagaimana caranya membuang kotak lain yang tersisa?
"Bagaimana kalau Haruna tidak pernah menemukan kotak itu? Bagaimana kalau kutukan kotak itu menimpa kami semua?", Mamoru berhenti bicara dan menatap serius semua orang. "Haruna mungkin sudah mati kalau aku tidak ada disana waktu itu. Lebih buruknya lagi, kotak-kotak lain mungkin sudah mulai menyebabkan masalah bagi orang lain.

YOU ARE READING
Creepypasta Jepang (Horor) Japan
Horror#1 - Horor (12/9/2015) Negara Jepang unik dan mempunyai latar belakang sejarah yang berpijak pada hal supranatural. Masyarakat Jepang meyakini adanya kekuatan batin manusia yang dapat memasuki dimensi lain penuh kekuatan luar biasa. Dunia supranatur...