#84 - Ryoumensukuna - Part 3/3

11.7K 669 36
                                        

Maaf sekali lagi. Komputerku mendadak mati lagi.

Dia: Para pendiri grupnya mengerikan. Anggotanya hanya memakai gehou.

Aku: Gehou?

Dia: Agar lebih simpel, kata itu mencakup hal-hal yang sebaiknya tidak kau lakukan berdasarkan ajaran agama buddha-sihir. Kau mungkin ingat kalau Tachikawa-ryu, sebuah sub sekte dari sekte Buddha Shingon, telah diserang karena dianggap jahat dan menggunakan ilmu sihir... Tapi sesungguhnya, tidak sesederhana itu.

Aku: ...Apa maksudmu yang sebenarnya?

Dia: Tidak ada catatan apapun yang tersisa dari waktu itu, dan banyak orang yang terlibat menggunakan nama samaran. Tidak pernah ada yang muncul dan mengakui keterlibatannya, bahkan jika grupnya masih ada, mereka mungkin tidak punya koneksi ke para pimpinan yang sekarang. Mungkin aku bisa memberimu sebuah nama... Mononobe Tengoku. Dia adalah pemimpinnya.

Aku: Mononobe Tengoku? Itu adalah sebuah nama samaran, betul?

Dia: Ya, betul. Dan ketika dia pergi ke acara pameran orang aneh itu, dia membayar uang dalam jumlah banyak untuk beberapa... Keanehan. Termasuk si kembar siam yang kau lihat.

Aku: Dan...?

Dia: Apa kau tahu sesuatu tentang racun (蠱毒)? Huruf kanjinya memberi pentujuk tentang sebuah kutukan. Jika kau melihatnya, terdapat tiga "serangga (虫)" di dalamnya.

Aku: Aku sudah mendengar jika kau meletakkan segerombol serangga beracun ke dalam sebuah toples, kau bisa membuat sebuah kutukan memakai serangga yang paling terakhir bertahan hidup. Apa itu yang kau maksud? (Sebetulnya aku membaca hal itu di dalam manga, LOL!)

Dia: Itu dia! Bagaimana kau bisa tahu tentang hal itu? Luar biasa.

Aku: Um... Ya... Bagaimana pun juga, apa hubungannya dengan semua ini?

Dia: Baik, Tengoku memakai metode itu pada manusia.

Aku: Apa?! Dia mengunci segerombol orang bersama di dalam sebuah ruangan? Kau bercanda kan?

Dia: (Dia terdengar marah pada komentarku itu.) Aku hanya mengulang apa yang ayahku ceritakan padaku. Jika kau tidak percaya, aku bisa berhenti bicara.

Aku: Maafkan aku!... Tolong, lanjutkan.

Dia: Baik. Jadi, memakai kisah kecil tentang kutukan itu sebagai inspirasi, Tengoku memutuskan untuk mencobanya pada manusia. Aku tidak tahu dimana letak markas pusat grup itu berada, tapi dia menyelenggarakan percobaannya di sebuah ruang tersembunyi di ruang bawah tanah disana. Dan, manusia terakhir yang hidup di ruang itu adalah si kembar siam yang kau lihat.

Aku: Berapa lama mereka dikunci di ruang itu?

Dia: Aku tidak tahu detail pastinya, tapi hal itu cukup lama untuk mereka yang berada di dalam, hingga mulai menjadi kanibal dan memakan teman-teman mereka hingga memakan dan meminum eksresi (kotoran dan urin) mereka sendiri. Hal itu yang terlintas dalam pikiranku.

Aku: Aku tidak bisa bener-benar mengatakan jika aku mau membayangkan hal itu.

Dia: Baik, kelihatannya Tengoku mungkin merancang seluruh eksperimen agar si kembar siam menjadi satu-satunya yang bertahan hidup. Makhluk aneh lainnya sudah terluka parah akibat pedang atau benda tajam lain dan lalu dimasukkan ke dalam ruang itu. Si kembar siam mengingatkan Tengoku pada Asura, dewa tingkat rendah dalam agama buddha dengan banyak wajah dan anggota tubuh. Tengoku sungguh terpesona dengan ciri kedewaan mereka (atau karena betapa tidak menyenangkan penampilan mereka?).

Creepypasta Jepang (Horor) JapanWhere stories live. Discover now