Creepypasta Jepang (Horor) Japan

#56 - Penumpang Taksi Misterius

Ada sebuah kisah tentang penumpang taksi misterius di Jepang. Penumpang itu akan menaiki taksi dan meminta supirnya untuk menuju tempat yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

Malam itu, Kawaga sedang mengendarai taksinya menuju ke markas setelah lelah bekerja seharian. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Kagawa adalah supir taksi baru yang mulai bekerja beberapa minggu lalu. Dia menelepon atasan untuk menanyakan soal taksinya.

"Kau harus segera membawa taksi ke markas sebelum jam 12 malam. Besok adalah hari libur." kata seseorang di ujung telepon.

"Baik Oji-san, aku akan segera kesana."

.

"Sial!" Serunya setelah menutup telpon.

Jarak ke markas masih cukup jauh. Tidak seperti biasanya, Kawaga pulang melalui jalan pintas yang baru diberitahu oleh temannya sesama supir beberapa hari yang lalu. Distrik itu adalah daerah pinggiran yang jarang dilalui kendaraan dan tampak sepi. Saat melewati deretan bangunan, terlihat seorang wanita yang sedang melambaikan kedua tangannya ke arah taksi.

Kagawa agak ragu saat melihatnya, lebih baik jalan terus atau mengabaikan wanita itu. Namun, setelah diperhatikan sepertinya wanita itu tampak panik dan sedang butuh pertolongan. Kagawa pun melambatkan taksinya ke tepi jalan. Dia tahu harus segera menuju markas, tapi dia tidak dapat mengabaikan wanita muda yang sedang panik itu begitu saja.

"Mungkin dia tersesat di tempat ini dan tidak bisa pulang", pikirnya dalam hati.

Wanita itu pun membuka pintu taksi dan bergegas masuk ke dalam.

"Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat agak panik, jadi kutepikan taksiku."

"Sebenarnya aku korban perampokan, saat itu mereka merampas tas dan menculikku ke sebuah tempat. Saat aku sadar, aku sudah berada di tempat ini. Aku sungguh takut, bisa kau antarkan aku ke rumahku?", jawabnya lirih.

"Tapi, sekarang sudah malam, lebih baik kuantar kau ke pos polisi terdekat, aku juga harus bergegas menuju markas."

"Rumahku sepertinya tidak terlalu jauh dari sini, aku ingat pernah lewat tempat ini sebelumnya."

"Tapi, aku belum pernah mengitari distrik ini sebelumnya, aku supir taksi baru. Bagaimana jika kita sampai tersesat?"

"Kumohon, aku berjanji akan membayar berapa pun tarifnya setelah sampai di rumah. Aku akan memandu jalannya, dan aku takut jika bertemu mereka lagi..", ujar wanita itu menahan tangis.

"Baiklah, aku akan mengantarmu, tolong pandukan jalannya untukku."

Wanita itu akhirnya mulai mengarahkan jalannya. Kagawa sempat merasa tidak yakin dengan keputusan yang telah dia buat. Setelah menelusuri jalan yang cukup rumit dan berputar beberapa kali, Kagawa sampai di daerah yang sama sekali asing baginya. Dia mulai merasa cemas. Saat itu, wanita itu mengatakan kalau rumahnya sudah dekat.

Setelah beberapa menit berlalu, mereka tidak kunjung sampai di rumah wanita itu. Kagawa mulai takut karena sudah tersesat terlalu jauh dari jalan utama. Kagawa yang sudah lelah seharian mulai habis kesabarannya, dan menggerutu..

"Apa kau yakin dengan jalan yang kau tunjukkan? Aku tidak mau tersesat lebih jauh lagi!", ucapnya kesal.

Namun, tidak ada balasan dari wanita itu. Kagawa menoleh ke belakang dan terbelalak kaget ketika melihat kursi penumpang belakang kosong. Ketika pandangannya beralih ke kemudi, Kagawa melihat sebuah jurang sudah terbentang jelas di depan.

Kagawa berusaha menginjak pedal rem, namun karena panik, dia malah menginjak pedal gas. Seketika Kagawa membanting stir ke kanan dan mencoba meraih knob pintu. Semua ingatan masa lalunya seolah-olah kembali terputar dalam sekejap di pikirannya. Saat itu, dalam sepersekian detik, Kagawa baru mengingat kata-kata temannya,

"Apapun yang terjadi, jangan pernah berhenti saat melewati daerah itu.."

Suara ledakan pun terdengar keras dari dalam jurang. Pandangan Kagawa seketika berubah menjadi gelap. Kesunyian pun kembali menyelimuti tempat itu.

Cerita di atas buatan saya, dan terinspirasi dari salah satu urban legend Jepang.

Feedback + vote kalian sangat berarti dalam menentukan seberapa menarik kisah ini.