Saat musim panas tahun lalu, ada 6 pelajar Indonesia yang meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Mereka adalah Gina, Suparman, April, Thoriq, Betra, dan Lulung. Saat sampai di Hokkaido, mereka disambut oleh seorang pria berjubah hitam. Pria misterius itu mengantar mereka ke sebuah asrama yang berada di daerah terpencil.
Setibanya disana, hari sudah gelap dan mereka semua langsung tertidur lelap. Saat terbangun di pagi hari, mereka tidak dapat menemukan pria misterius itu dan mulai merasa curiga dengan keanehan asrama itu. Tidak ada jalan keluar yang dapat mereka temukan disana. Tiba-tiba, terdengar intruksi suara seorang pria melalui pengeras suara.
"Kalian semua harus mengikuti sebuah tes jika ingin keluar dari sini dalam keadaan hidup. Kalian harus mampu mengorbankan nyawa satu teman kalian dalam waktu kurang dari 48 jam. Jika tidak, gas beracun akan aktif dan langsung menyebar ke seluruh ruangan asrama dalam waktu 2 menit. Alat bantu yang kalian butuhkan ada di dalam laci meja ruang tengah. Hitungan mundur 48 jam akan dimulai tepat saat rekaman ini berhenti."
Mereka semua tampak panik saat mendengar instruksi itu. Setelah isi laci ditelusuri, terdapat sepucuk pistol berperedam berisi 2 butir peluru, sebilah pisau belati, jarum suntik, dan sebungkus kecil bubuk putih yang mungkin adalah racun. Terdapat pula kotak surat kosong beserta 6 amplop, mungkin untuk melakukan voting. Sempat terjadi adu mulut diantara mereka berenam.
Ada yang sempat mengusulkan ide memilih korban dengan cara voting. Beberapa lainnya meragukan soal ancaman gas beracun itu. Namun, pada akhirnya mereka sepakat untuk tidak saling bunuh, mulai bekerja sama untuk mencari jalan keluar dan meminta bantuan. Malam harinya, mereka semua dikagetkan oleh suara tv di ruang tengah yang tiba-tiba menyala.
TV itu menyajikan tayangan yang diputar berulang kali dan terdengar jeritan orang-orang saat tampak gas berwarna putih mulai mengisi ruangan itu, lalu sunyi. Ruangan itu adalah ruang tengah tempat mereka berada.
"Kau lihat?! Ancaman yang kita dengar tadi pagi bukan omong kosong!" Ucap Suparman penuh kepastian.
"Lalu menurutmu kita harus membunuh salah satu dari teman kita sendiri?! Apa setelah itu kita akan dibebaskan begitu saja?" Ucap Thoriq geram.
"Kita tidak tahu tujuan pria itu, mungkin dia psikopat yang senang melihat kita saling membunuh. Tidak ada jaminan kalau dia akan melepaskan kita begitu saja. Kita harus tetap pada komitmen awal kita untuk mencari jalan keluar bersama, " Ucap Lulung.
Sisanya mengangguk setuju setelah mendengar ucapan Lulung.
Setelah setengah hari sibuk mencari jalan keluar, hasilnya nihil. Waktu sudah menunjukkan sore hari. Beberapa dari mereka yang tampak cemas mencoba untuk menghibur diri. Berikut adalah alibi dan daftar kegiatan yang mereka lakukan pada jam 16.00 sore:
1. Betra memainkan biola di ruang studio lantai 2.
2. Suparman sedang membaca buku di perpustakaan lantai 3.
3. Gina dan April memasak makan malam di dapur lantai 1.
4. Thoriq sedang berbaring di kamar.
5. Lulung masih menelusuri beberapa tempat di dalam asrama itu.Pada jam 17.00 sore, Suparman terkejut saat melihat Betra sudah terbunuh dan darahnya berceceran di dalam studio lantai 2. Suparman segera memanggil semua temannya dan mereka tampak sangat terkejut.
"Tidak.. Betra!" Jerit April yang sudah tidak dapat membendung air matanya.
"Keparat! Siapa yang melakukannya?" Ucap Thoriq marah.
Yang lain hanya terdiam dan tampak pucat saat melihat kondisi Betra. Luka-luka dan tanda-tanda penyiksaan yang dialami Betra:
1. Luka hantaman benda tumpul di bagian kepala belakang.
2. Luka tembakan di lengan kanan dan paru-paru sebelah kiri.
3. Luka gorok di leher korban.
4. Bercak darah yang mengarah dan berada di sekitar kamar mandi lantai 2.Berikut adalah beberapa catatan yang ganjil dari alibi mereka:
1. Thoriq tidak ada di kamarnya saat dipanggil temannya untuk berkumpul saat Betra ditemukan tewas.
2. Lulung sempat menelusuri beberapa tempat, artinya dia berpindah-pindah selama itu.
3. Gina dan April memasak bergantian, artinya mereka bisa pergi dan kembali kapan saja ke dapur.
4. Suparman berada di lantai paling atas dan tidak ada yang memastikan apa dia benar-benar membaca buku.
5. Gina mengaku sempat berpasasan dengan Lulung pada jam 16.25 dan mukanya tampak pucat.
6. Menurut perkiraan, Betra dibunuh kurang dari 1 jam yang lalu dengan bercak darah yang masih lengket dan agak hangat.
7. Terdapat sisa abu di dalam perapian lantai 1.Berikut adalah percakapan para calon tersangka:
"Aku sedang berada di toilet lantai 1 saat kalian memanggil, kau tahu kan jarak toilet dan kamarku. Oh yah, aku sempat melihat sesuatu yang ganjil, ada sisa arang menyala di perapian sekitar jam 16.40 tadi." Ucap Thoriq
"Kalian tahu kan, memasak hidangan bukan pekerjaan yang mudah, aku dan April harus beberapa kali bolak-balik karena tidak terdapat bahan makanan di tempat sial ini. Lulung sendiri saat kejadian berpindah-pindah tempat." Ucap Gina
"Aku sedang menelusuri tempat ini agar kita bisa bebas. Saat jam 16.00 aku mendengar samar-samar bunyi biola saat melintas di depan studio 2. Gina, kau lihat sendiri aku tidak membawa apapun saat kita berpasasan." Ucap Lulung
"Bagaimana dengan Suparman? Apa dia sedang benar-benar membaca buku di perpustakaan? Kita tidak akan tahu Betra sudah dibunuh jika Suparman tidak memanggil kita semua." Ucap April
"Apa maksudmu? Aku membaca buku sampai jam 17.00, mungkin kau yang terlalu sibuk sendiri. Aku ingat kau pernah punya dendam padanya." Ucap Suparman marah.
Mereka akhirnya berusaha mengulang runtutan kejadian saat itu.
"Betra berlatih piano di ruang studio dari jam 15.30. Menurut pengakuan Lulung, dia masih mendengar suara biola pada jam 16.00 saat melintas di depan studio 2. Menurut Thoriq, dia melihat ada sisa arang masih menyala di perapian pada jam 16.40. Jadi pelaku mungkin membunuh Betra dan coba membakar sesuatu hingga menjadi abu, mungkin barang bukti. Dapat diperkirakan Betra dibunuh antara jam 16.00-16.30. Ucap Suparman berdasar catatan yang dia buat
"Jadi setelah membunuh Betra, pelaku sempat membakar bajunya?" Ucap Gina
"Entahlah, bagaimana dengan bak di dalam kamar mandi yang berceceran darah? Sepertinya pelaku mencuci barang bukti disana?" Ucap Thoriq
"Mungkin saja, tapi kenapa mencuci barang bukti kalau bisa dimusnahkan?" Ujar Lulung
"Jadi, kalau dipikir secara logis, pelaku mungkin perlu waktu sekitar 10-15 menit untuk menghilangkan barang bukti. Menurut Thoriq, ada sisa arang masih menyala pada jam 16.40, berarti pelaku mulai membakar barang bukti antara jam 16.25-16.30. Diperkirakan Betra dibunuh jam 16.00-16.25." Ucap Suparman
"Hmm, kalau begitu pelakunya lincah dan gesit yah?" Ucap April
Suparman sudah bisa menebak pelakunya, salah satu di antara mereka.
Hubungan khusus antara mereka berenam:
1. April dan Lulung berpacaran
2. April, Betra, dan Gina adalah trio teman baik.
3. Thoriq adalah penyendiri tapi dekat dengan Suparman.
4. Betra dan Thoriq punya sedikit masalah dalam hubungan mereka.
5. Suparman agak ragu dengan ucapan Thoriq dan Lulung.Riddle kali ini Gampang Susah-Susah, apa kalian mampu menjelaskan siapa yang membunuh korban dan bukti atau alasannya?
Author kasih kalian waktu 1 minggu untuk menyelesaikan riddle ini sampai tanggal (5/12/15). Bagi kalian yang berhasil menjawab dengan argumen yang padat dan jelas secara tepat akan langsung saya follow + vote semua bagian hasil bagian karya/cerita kalian.
-= CASE CLOSED (28/11/2015) By: MonicaArdya =-

YOU ARE READING
Creepypasta Jepang (Horor) Japan
Horror#1 - Horor (12/9/2015) Negara Jepang unik dan mempunyai latar belakang sejarah yang berpijak pada hal supranatural. Masyarakat Jepang meyakini adanya kekuatan batin manusia yang dapat memasuki dimensi lain penuh kekuatan luar biasa. Dunia supranatur...