Berawal Dari Tatap

2.5K 162 0
                                    

Author: kendols

***

"Han, udah dong jangan galau. Cowo masih banyak kok," ujar Gea kepadaku.

Perkenalkan namaku Jihan, gadis berusia 18 tahun yang sedang sibuk dengan tugas kuliah dan sedang mengalami penyakit hati--galau--.

"Ya gue tau cowo masih banyak. Tapi dia gak bisa apa ngehargai usaha gue?" tanyaku dengan sedih.

Cowo yang menjadi pujaan hatiku sudah menjadi milik orang lain. Ya memang sih, dia bukan pacarku hanya aku yang mengejarnya. Sedangkan ia, mengejar orang lain.

Kata Gea, yang penting aku sudah usaha, kalau dia tidak menjadi milikku juga, aku tidak bisa memaksa.

"Mending lo lirik cowo-cowo disini aja, Han. Banyak yang gantent tuh," ujar Gea sambil menunjuk sekeliling cafe yang aku dan Gea kunjungi.

Aku mengikuti arah yang Gea tunjuki dan tak sengaja tatapanku terkunci oleh mata seorang cowo yang duduknya tidak jauh dariku. Dia menatapku yang membuat wajahku memerah padam.

"Muka lo kenapa, Han?" tanya Gea penasaran melihat wajahku yang menjadi merah. Gea mengikuti arah mataku dan melirikku jahil. "Oh jadi sama yang itu toh, boleh juga Han," goda Gea.

Seketika aku memutuskan tatapanku dengan cowo tersebut. "Apaan sih lo Ge," sungutku sebal dengan wajah memerah.

"Halah pake ngelak aja lo,"

Aku menghiraukan ucapan Gea dan melirik cowo tersebut. Ternyata dia masih menatapku walau temannya mengajak ia mengobrol. Aku yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah.

Dia yang melihatku salah tingkah malah tersenyum sambil menatapku. Sejenak senyumannya membuatku terpaku karena terpesona dengan senyuman manisnya. Astaga, senyumannya seakan-akan menular kepadaku.

"Tuh kan senyum-senyum!" goda Gea dengan sedikit keras membuat cowo tersebut semakin tersenyum lebar.

"Apaan sih lo. Udah ah, gue mau balik aja," ujarku seraya berdiri dan berjalan keluar dari cafe sambil melirik sedikit ke arah cowo itu.

Semoga saja besok aku bertemu dengannya lagi.

----

Keesokan harinya aku mendatangi cafe itu lagi, dengan segala harapan semoga cowo itu datang ke cafe ini lagi. Dan Tuhan mengabulkan doaku. Cowo itu, duduk ditempat yang aku duduki kemarin. Aku bimbang antara ingin duduk ditempat itu atau mencari tempat lain.

Akhirnya aku putuskan untuk duduk disebelah tempat tersebut. Kalian bertanya tentang Gea? Tadi aku mengajaknya untuk menemaniku, tetapi dia sedang sibuk dengan tugasnya. Sebenarnya aku kesini untuk mengerjakan tugasku juga, sekalian ingin tahu apa cowo tersebut datang lagi atau tidak.

Aku mulai membuka laptopku dan mulai mengerjakan tugasku. Aku lelah dengan tugas-tugasku yang menumpuk, dan lelah karena sedang patah hati. Semoga saja dengan tugas ini, aku bisa melupakan sedikit tentang kesedihanku.

Selama limabelas menit aku mengerjakan tugasku, aku mulai melirik cowo disebelahku ini. Ternyata dia sedang menggambar sesuatu. Aku tidak tahu dia menggambar apa, karena dia menutupi gambar tersebut. Sesekali aku memergokinya sedang melirikku, membuatku diam-diam tersenyum.

"Ehem," dehaman dari sebelahku, membuatku menoleh ke arah cowo itu. "Boleh kenalan?" tanyanya membuatku terdiam sejenak. Apakah ini nyata? Refleks aku mengangguk menjawab pertanyaannya.

"Boleh hehe, gue Jihan," aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu. "Aku Azka," ujarnya membuatku terdiam lagi. Dia memakai aku-kamu?

"Ngomongnya pake aku kamu aja boleh gak? Aku lebih nyaman pake aku kamu hehe," ujar Azka sambil menggaruk tengkuknya yang aku yakini tidak gatal.

Kumpulan One ShotOnde histórias criam vida. Descubra agora