They Don't Know About Us

1.7K 88 6
                                    

Author rikaaawan


***

you if they only knew, they were just be jealous of us," – They Don't Know About Us (One Direction)

***

Teriakan-teriakan bahagia begitu menggelegar ditelinga Amy, membuat Amy sesekali ikut tertawa bahagia, namun sesekali ia berdecak sebal kala seseorang disekelilingnya menabraknya. Tangannya juga matanya tetap sibuk pada panggung, panggung yang kini tengah memberikan kita hiburan berupa band sekolah yang tak pernah absen mengisi acara-acara penting sekolah.

Tangannya terus menekan tombol di kameranya, mengabadikan setiap pergerakan yang dilakukan sang vokalis diatas panggung. Lagu Sorry dari Justin Bieber benar-benar terdengar saat indah kala dinyanyikan oleh Askar, sang vokalis.

Senyumnya mengembang kala ia menyadari bahwa sekali Askar menatap pada kameranya. Ini bukan hal pertama, namun Amy sama sekali tidak memberitahu pada kekasihnya bahwa ia akan ikut menonton bersama kameranya, yang Askar tahu, Amy memang menonton pensi ini, namun tidak membawa kamera. Entahlah.

"cause I'm missing more than just your body" lagi, Askar menatapnya dengan senyum mengembang juga tangan kanannya menunjuk pada Amy, membuat Amy tersenyum kecil kemudian merasa tersipu atas perlakuan Askar.

Kadang, Amy merasa sangat bingung, kenapa laki-laki idaman sekolah itu bisa menjatuhkan pilihan padanya. Bahkan jika dilihat dari banyaknya perempuan yang mengantre untuk menjadi kekasihnya, mungkin Amy berada dibarisan paling belakang. Tetapi apa buktinya, Askar sangat suka pada yang dibelakang.

Setelah selesaikan menyanyikan lagu milik Justin Bieber, Askar bersama teman-teman bandnya berjalan menuruni panggung menuju sebuah ruangan yang memang disediakan tim panitia acara pensi sekolahnya ini.

Seolah objek utamanya menghilang, Amy mulai menyingkir, keluar dari kerumunan penggemar Askar juga bandnya yang memang digawangi oleh laki-laki tampan.

Matanya mengedar, mencari Lala yang mungkin tengah bersama Seno, kekasihnya. Senyumnya mengembang kala menatap Lala yang memang benar sedang bersama Seno. Rupanya setelah meninggalkan stik drumnya, Seno langsung mencari kekasih tercinta. Romantisnya.

"Lala!" teriak Amy membuat Lala juga Seno menoleh kemudian melambaikan tangannya, membuat Amy segera berlari menuju Lala yang tiba-tiba saja disana sudah ada Askar yang tengah menatapnya dengan mata lekat menatapnya.

"jangan lari." Amy terdiam. Ia bingung, kenapa tiba-tiba Askar bisa ada disini, kenapa perempuan-perempuan yang menggilai Askar tidak mengerubuni disini. Amy tahu pasti, meskipun Askar hanya idola sekolah saja,

"nanti jatuh, kasihan kameranya." Amy cemberut mendengar perkataan Seno, begitupun Askar yang langsung menjitak kepala sobat sebandnya ini. "Kasihan Amynya, lah."

"fotoku bagus-bagus?" kini Askar bertanya padanya, Amy menghela nafas kemudian mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya. Semua sibuk dengan panggung di depan. Amy berjalan dan duduk disebelah Lala yang sedang sibuk mengobrol dengan Seno. Dan tanpa ia duga, Askar ikut duduk disampingnya, meraih kamera Amy yang masih bertengger di leher Amy.

'Askar pelan-pelan," pekik Amy saat merasa lehernya tercekik akibat Askar yang menarik kameranya. "Aduh, maaf,"

"kenapa banyak yang menatap kameramu, ya?"

"tanya aja sama diri kamu sendiri, kamu yang ngeliatin kameraku." Kini malah terdengar Askar terkekeh mendengar jawaban yang diberikan oleh Amy.

Kedua pasangan muda ini terus sibuk mengobrol dengan topic yang berbeda, sampai salah satu teman sebandnya kembali memanggilnya, berkata bahwa mereka harus kembali naik ke atas panggung. Dan dengan setengah ikhlas, Amy dan Lala melepas Askar dan juga Seno untuk pergi meninggalkan mereka.

Kumpulan One ShotWhere stories live. Discover now