My Chairmate

2.2K 108 1
                                    

Author: gyshellamanda17

***

"Inilah kisah sederhana tentang aku dan dia. Dia yang selalu menjadi bagian dari cerita cintaku."

****

Sudah setahun sejak kejadian itu, aku disini masih sendiri. Tanpa dirinya menemani hari-hariku. Hanya ditemani oleh bayangnya yang masih setia berada di hati ini. Dia pergi meninggalkanku dan meninggalkan cerita tentang aku dan dia. Dia tidak pergi tuk sementara waktu melainkan dia pergi untuk selamanya.

Berdiri ditempat ini, membuatku mengingat kejadian itu. Sungguh hal ini membuat hatiku terasa pedih dan merindukan sosoknya. Jika dulu aku membuat keputusan yang tepat, mungkin dia masih berada disisiku saat ini. Namun takdir berkata lain, aku dan dia kini harus terpisah oleh jarak dan tempat yang berbeda.

#Flashback On

Setahun yang lalu...

Kami bertemu disebuah kelas baru dan di tahun ajaran yang baru. Kami berdua baru saja menduduki bangku SMA, masa-masa sekolah yang menyenangkan.

Awalnya, aku dan dia tidak mengenal satu sama lain. Kami berdua dulu hanya teman sebangku tanpa pernah bertegur sapa. Saling memberikan senyuman saja tidak pernah. Namun karena MOS mengharuskan kami semua untuk berkenalan. Maka, kami pun berkenalan.

"Hai! Gue Adelio Prasaja. Panggil aja gue Lio. Salam kenal ya. Btw, nama lo?" ucap Lio padaku untuk pertama kalinya.

"Hai juga, Lio! Gue Alecia Amanda Aleta. Panggil Leta aja. Salam kenal juga." balasku padanya sambil tersenyum. Semenjak kejadian perkenalan kecil itu, justru membawa kami pada jalan cerita yang tak terduga.

Seiring berjalannya waktu, kami berdua menjadi akrab. Menjadi seperti teman yang selayaknya. Hari-hari kami berdua selalu diisi dengan canda tawa, tingkah konyol, saling meledek, bertengkar seperti anak kecil, mendengarkan curhat hingga membicarakan hal yang tidak penting. Semua itu kami lakukan bersama.

Semakin lama, kami sudah merasa seperti sahabat yang tak terpisahkan. Selama 4 bulan terakhir hubungan persahabatan kami terjalin dengan baik. Hingga pada akhirnya, kami sudah beranjak dewasa. Sudah dapat menentukan pilihan hidup ini sendiri. Termasuk menentukan orang yang pantas berada dihati.

Aku sedang asik makan di kantin, tiba-tiba Lio menghampiriku dan berkata, "Let, ikut gue bentar yuk. Gue mau ngomong. Penting nih." Tanganku pun ditarik olehnya. Aku dibawa Lio menuju taman belakang sekolah. Aku heran tak biasanya Lio seperti ini. Aku tetap mengikutinya hingga kami tiba di taman dan suara Lio terdengar kembali di pendengaranku.

"Leta, gue gatau harus mulai dari mana. Tapi yang jelas, gue harus ungkapin ini ke lo sekarang, sebelum semuanya terlambat." ucap Lio sambil menggenggam tanganku erat. Aku pun menatap tepat pada manik matanya. Aku bisa lihat jika saat ini Lio sedang serius.

"Oke. Hem, ngomong aja Lio. Jadi?"

"Jadi, gue gatau sejak kapan perasaan ini muncul dibenak gue. Tapi akhir-akhir ini gue suka mikirin lo dan gak pengen jauh dari lo. Gue tau ini terlalu cepet untuk gue punya perasaan ini. Karna gue tau kita selama ini cuman sebatas temen chairmate dan seorang sahabat. Dan mungkin bagi lo agak aneh denger semua pernyataan gue ini. Tapi gue tetep harus ungkapin perasaan ini ke lo sebelum waktu gue udah abis nantinya. Leta, gue sayang sama lo. Will you be my girlfriend?" kata Lio membungkuk dan menyodorkan sebuah bunga mawar merah yang masih segar.

Pada saat itu, terus terang aku diam beberapa saat untuk mencerna semua kata-kata Lio yang membuat hatiku kaget mendengar penuturannya. Sungguh, saat itu aku memang akrab dengan Lio. Namun aku tak memiliki perasaan lebih itu padanya. Aku sudah menaruh hatiku untuk laki-laki lain yang sudah menjadi pacarku sejak seminggu yang lalu. Aku memang sengaja tidak memberitahunya. Aku ingin memberitahunya di hari yang tepat.

Kumpulan One ShotWhere stories live. Discover now