28- Kita.

3.7K 200 1
                                    

"Bang Yo..."

Sedari sepuluh menit lalu Rinda hanya berdiri di depan kamar Rio. Ia terlihat bingung untuk masuk atau tetap berdiam diri di depan kamar abangnya. Tak berapa lama pintu kamar Rio terbuka, menampilkan Rio yang sudah berganti baju futsal di balut dengan jaket, tak lupa tas yang biasa Rio gunakan untuk futsal sudah terlampir di bahu kanannya.

"Apa?" Tanya Rio dengan suara malas.

"Bang, kok lo marah sama gue juga sih?" Sebal Rinda karena Rio tak juga menatapnya. "Kan Bang Yan yang mulai." Bela dirinya.

"Gue nggak marah." Ujar Rio berjalan meninggalkan Rinda yang masih kesal dengan Rio karena tak meresponnya.

Rinda pun mengikuti Langkah kaki Rio yang mulai menuruni tangga.

"Bang!" Rinda menghentikan Langkah kaki Rio dengan ia berdiri tepat di depan Rio.

"Apaan sih, Dek? Gue mau latihan futsal nih, udah ditunggu."

"Ini kan udah libur!"

"Misi ah." Rio pergi meninggalkan Rinda yang masih misuh-misuh dengannya.

"Mending gue ke rumah Yoga!"

******

"Assalamualaikum cantik."

Sedari satu jam lalu Mely sedang menyiram bunga di halaman rumahnya yang memang memiliki taman bunga kecil. Tiba-tiba saja Rian datang tanpa memberinya kabar sampai-sampai selang air yang ia gunakan untuk menyiram bunga sampai mengenai wajahnya.

"Basah, sayang." Sebal Rian sembari mengusap wajahnya yang sudah basah.

"Lagian kakak ngangetin." Mely ikut mengusap wajah Rian yang basah dengan handuk kecil yang memang ia letakkan di bahunya.

"Lo ngapain kesini, Kak?" Tanyanya bingung. "Kok nggak bilang-bilang?"

"Jalan yuk? Gue lagi bete banget." Ajak Rian langsung tanpa basa-basi.

"Bete kenapa?"

"Sama dua setan!" Mely menoleh dengan kerutan di dahinya. "Rio sma Rinda!"

"Kalo mereka setan? Lo apa, Kak?"

"Oh iya juga ya." Cengir Rian. "Mereka marah sama gue." Ucap Rian menatap Mely lembut, menunjukkan kalau ia begitu menyayangi gadis yang sudah berhasil ia pacari.

"Kok bisa?"

"Mereka emang selalu kompak kalo marah. Kadang gue ngerasa, gue bukan kembaran mereka."

"Mau cerita?"

"Sambil jalan aja deh."

"Yaudah lo tunggu ya kak."

"Gue mau ganti baju dulu."

******

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam. Loh, Rio katanya jam 1. Sekarang masih jam 12." Ucap Syifa bingung melihat Rio sudah datang ke rumahnya lebih cepat dari jam yang sudah ia tentukan.

Tanpa di persilahkan masuk, Rio langsung masuk dan duduk di sofa yang tadi pagi menjadi tempat tidurnya.

"Emangnya kenapa kalo sekarang masih jam 12?" Tanya Rio sambil melirik Syifa yang berdiri di sampingnya.

"Ya nggak apa-apa sih. Tapi aku baru selesai jemurin baju tadi abis nyuci baju. Kalo kamu buru-buru aku nggak usah ikut."

"Aku selalu nunggu kamu sayang." Syifa hanya dapat tertawa, Rio tak berubah tetap membuat hatinya hangat. "Buatin aku mie dong, aku laper nih." Ucap Rio sambil memegangi perutnya.

Sahabat Kembar [ENDING]Where stories live. Discover now