6. All I ask

3.9K 235 10
                                    

Nesya POV

Dari awal aku sudah merasa ada yang tidak beres dengan vila ini. Oke, vila ini sangat elegant, design interiornya juga sangat mewah. Namun, entah hanya aku yang merasa atau semua orang juga merasa, kalau hawa di tempat ini begitu mencekam.

Bukan karena hantu atau sejenisnya. Tapi karena ulah manusia. Ya. Tidak salah lagi. Ada yang tidak senang kami berada disini.

Aku baru saja ingin masuk kembali ke kamar, setelah tadi bermain games dengan temanku yang lain. Pintu kamar kami terbuka. Padahal jelas sekali tadi Aileen sudah mengunci kamar ini.

"Ada yang masuk ke kamar kalian, Sya. Tenang, barang-barang kalian tidak ada yang hilang. Dia hanya mencari tahu sesuatu." Muchtar mengatakan hal itu sembari terbang ke sampingku.

"Ada yang masuk ke kamar kita." ujarku.

"Hah?" teriak Aileen kaget.

"Siapa njir siapaa?"

"Kok tiba-tiba gue merinding gini ya?"

Aku mengangkat kedua bahuku, "Nesya ngga tau siapa yang tadi masuk." aku berjalan masuk ke dalam kamar, kemudian kembali membalikkan tubuhku

"Ayo masuk. Ngga ada apa apa kok." ajakku pada ke empat sahabatku yang masih berdiri di depan kamar.

Dengan langkah ragu mereka mulai memasuki kamar, "Gaada apa apa, Ya Tuhan." Ucapku, tertawa kecil melihat wajah mereka yang terlihat begitu pucat.

"Yakali aja gitu."

Fara menghempaskan tubuhnya di tempat tidur, "Ngantuk gue." ujarnya.

Tempat tidur di kamar ini ada dua. Aku tidur bersama Aileen. Sementara Fara, Alana, Alyssa tidur di tempat tidur yang satunya. Kami semua merebahkan tubuh di kasur. Nyaman sekali rasanya bisa tiduran seperti ini.

Sesekali aku tertawa kecil saat melihat dua hantu kecil yang sedang bermain bersama Muchtar di atas lemari. Mereka terlihat akur sekali. Merasa di perhatikan Muchtar menoleh ke arahku seraya tertawa sumringah.

"Lo ngetawain apaan, Sya?"

Aku menoleh kemudian menyeringai kuda. Aku baru sadar kalau sedari tadi semua temanku memperhatikanku yang sedang menertawakan Muchtar. Aku yakin, di pikiran mereka, aku terlihat seperti orang gila.

"Ke inget Raymond ya lo?!" Celetuk Fara membuat kedua mataku langsung membulat.

"Apa sih Far! Kok jadi Rayap." Sahutku sedikit panik.

Fara memandang jenaka ke arahku. Okay, perasaanku tidak enak. "Lo baper ya sama dia?" tanya Fara.

BOOM!

Benar kan.

Aku sudah tahu kalau cepat atau lambat pertanyaan itu akan segera di tanyakan untukku.

Aku terdiam di tempatku saat ini, tidak tahu harus menjawab apa. Tapi tunggu, Aku sama Rayap tidak ada hubungan apa-apa kan? Kami hanya sebatas sahabat. Ya, sahabat.

"Jawab, Syaaa." Ujar Aileen sambil memainkan rambutnya.

Tok! Tok! Tok!

Huh.. Aku bernafas lega saat ketukan itu terdengar.

Tapi bukan ketukan cepat.

Melainkan ketukan seperti detik jarum jam.

Aku menoleh kearah pintu, kemudian kembali memandangi teman-temanku. Wajah mereka terlihat begitu pucat. Alana dan Alyssa mulai mendekat ke arah Fara.

Geandert [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang