22. 20-22/11/2015.

2.6K 179 12
                                    

Aileen Saralee Adinata. Gadis cantik pemilik nama itu kini sedang melangkah ke sana kemari di dalam kamarnya.

Dia terlihat sangat cantik sekali malam ini. Gaun pink soft terlihat begitu anggun saat dipakai olehnya. Bibir tipisnya dia lapisi dengan lip mate. Tidak terlalu tebal, hanya Aileen pakai sedikit. Namun berhasil membuat bibirnya terlihat sexy.

Aileen memeriksa kembali penampilannya di cermin. Gadis itu memiringkan kepalanya ke kanan, lalu dia menepuk kedua pipinya, "Gue ngapain dandan coba?" ucapnya.

Aileen menggaruk kepalanya bingung, lalu dia mendekatkan wajahnya ke cermin besar di hadapannya. "Heh Aileen, ngenes banget sih hidup lu!" sungut Aileen berbicara pada dirinya sendiri.

Ponsel Aileen berdering. Gadis itu tersentak kaget, dia melirik sekilas ponselnya kemudian mengusap dadanya yang berdegup kencang karena terkejut.

Aileen mengambil ponselnya, lalu mengusap layar ponselnya agar dirinya bisa menjawab panggilan dari seseorang yang menelfonnya.

"Assalamualaikum cantik."

Aileen memutar malas bola matanya, lalu menaikkan sudut bibir kirinya, "Waalaikumssalam, Bopung." jawabnya.

Terdengar suara tertawa di ujung telfon, "Udah siap belum?"

"Siap ngapain?" tanya Aileen seolah dirinya tidak mengerti.

"Jiaah, gausah pura-pura gitu, gue tau lo udah siap."

"Sok tau lo!"

"Emang tau kok hahaha."

"Masa?"

"Bahkan gue tau lo pake baju warna apa, Leen."

"Apa?" tanya Aileen menantang.

"Soft pink."

Aileen membulatkan kedua matanya. Bagaimana bisa lelaki itu mengetahui warna pakaian yang sedang ia pakai?

"Ngga usah melotot gitulah."

"Kok bisa tau?"

"Iyalah! Apasih yang ngga seorang Alveno Draven tau." jawab lelaki itu percaya diri.

"Makanya kalau malem gorden kamar ditutup, biar ngga ada yang ngintip."

Aileen menengok cepat ke gorden kamarnya yang masih terbuka lebar. Gadis itu meringis malu saat dia melihat Veno tengah bersandar di mobil Lamborghini Veneno sambil melambaikan tangan kearahnya.

Aileen menutup cepat gorden kamarnya.

"Kok di tutup sih."

"Emang kenapa? Kan udah malem."

"Yaudah keluar dong, ntar gue keburu diembat orang nih."

"Dih, iyuh. Kaga ada yang mau ngembat lo, Kak. Kucing aja ogah!"

"Tapi Koala mau kan?" jawab Veno, membuat Aileen bergidig geli.

Gadis itu tahu pasti apa maksud kalimat yang baru saja Veno lontarkan.

Aileen memutuskan panggilannya dengan Veno. Lalu gadis itu mengambil tas kecilnya dan langsung berjalan menuruni tangga untuk menemui Veno.

"Widiiih.." ujar Veno saat Aileen keluar dari pintu rumahnya.

"Kenapa lo?!"

Veno tertawa renyah melihat ekspresi ketus diwajah Aileen, "Judes amet sih. Tapi gapapa, gue makin sayang."

Geandert [Completed]Where stories live. Discover now