Hari ini Evelyn merasa lebih segar daripada biasanya, entah karena ia sedang jatuh cinta, atau karena kemarin malam ia tidur lebih cepat. Ia segera mandi, berganti pakaian, dan sarapan.
"Haii Ma!" sambut Evelyn semangat.
"Wah syndrome bahagianya belom ilang nih?? Tumben kamu bangun pagi..kayaknya udah gak sabar mau ke sekolah gitu, ada apa sih sebenernya?" Linda tersenyum.
"Gak ada apa-apa kok ma..hehee" ucap Evelyn berbohong.
"Ngomong aja deh sayang, kamu lagi suka sama cowok kan??" jawab Linda. Pipi Evelyn memerah, kenapa mamanya selalu bisa membaca pikirannya, memang benar bila kata orang seorang ibu selalu memiliki ikatan batin dengan anaknya.
"Hah? Emm.." Evelyn terbata-bata.
"Yaudah kalo gak mau ngomong, tapi kamu harus ngenalin pacar kamu sama mama loh ya..atau gak, gimana kalo??" Linda mencoba merayu Evelyn.
"Gimana kalo apa ma?" tanya Evelyn. Ia selalu merasa malu dalam situasi seperti ini, bukan karena ia tidak mau menceritakan semuanya pada mamanya, tapi ia takut jika mamanya sudah mulai memaksanya untuk memperkenalkan secara langsung.
"Gimana kalo entar malem kamu ajak pacar kamu buat makan bareng, kamu gak lupa kan kalo hari ini papa kamu ulang tahun?" lanjut Linda.
"Gak donk ma..aku juga udah nyiapin hadiah kok..tapi ma, itu bukan pacar aku kok, cuman temen,"jawab Evelyn.
"iya, tapi calon pacar kan? Udah pokoknya ajak ya nanti malem.. sama Liam juga gapapa, siapa aja deh temen kamu..biar rame."
Melihat Linda yang sangat bersemangat membuat kejutan untuk Nico, Evelyn tidak tega jika harus menolak, akhirnya ia berkata "Iya ma, nanti aku ajak temen-temen aku pasti, yaudah ma aku berangkat ya..Da ma.." Evelyn segera pamit.
**
"Li! Liam!" Evelyn berlari kecil melihat Liam di depannya. "Apa?" tanya Liam sinis.
Sebenarnya Liam tidak kesal pada Evelyn, tapi ia masih merasa terganggu dengan perasaannya yang belum bisa ia mengerti sama sekali.
"Ih jutek banget sih.." Evelyn mencubit lengan Liam.
"Arghh..woy sakit!" kali ini memang benar-benar sakit.
"Jutek sih! Cewek imut kayak gue gak pantes tau di jutekin.." seperti biasanya Evelyn selalu berlebihan dalam kepercayaan dirinya.
"Iya imut kayak hamster.." ledek Liam, sudah terbiasa dengan kelakuan Evelyn yang selalu percaya diri bahwa dirinya imut.
"Terus aja..padahal dalam hati, duh Evelyn imut banget.." balas Evelyn.
"Gausah ge-er.." Liam mencubit pipi Evelyn. "Tuh kan..selalu aja nasib cewek imut begini.."
"TALK TO MY HAND!" Liam mengajukan tangannya pada Evelyn. Evelyn langsung mengembungkan pipinya, lalu berkata "By the way, malem ini lu ada acara gak?" tanya Evelyn, mengingat pesan mamanya.
"Kenapa? Mau ngajak gue nge-date?" tanya Liam usil. "Owh..pengen banget ya nge-date sama gue?" SKAKMAT! Evelyn berhasil membuat Liam terdiam.
"Gak ya..makasih, gue gak mau ngedate sama nenek lampir kayak lu!" sahut Liam.
"Serah lu deh..tapi gue serius, lu ada acara gak entar malem?" tanya Evelyn kembali. "Gak ada..kenapa sih?"
"Iya, jadi hari ini papa gue ultah, mama gue suruh gue ngundang temen-temen gitu.." jawab Evelyn.
"Hari ini tanggal.." Liam mencoba mengingat.
"Oh iya, tanggal 28 Juni! Ok entar gue dateng, jem berapa?" "Sekitar jem 7 gitu deh..makan malem doank kok.." ucap Evelyn.
YOU ARE READING
Whispering Love (In A Pretty Night Sky)
Teen Fiction2nd Winner of Story Contest 2K17 Kisah yang terjadi di bawah saksi bintang dan rembulan... Di saat keduanya memberi cahaya kehangatan yang indah... Memberi warna pada hamparan udara yang menjalar di setiap desah napas yang ada. Kisah yang menimbul...
