Bab 23 "Frustate?"

498 116 24
                                    

Hai semua readers-readers tercinta...Ahayy! :3 maaf bgt klo aku lama updatenya, ya begitulah semua gara" kerjaan sekolah yang terus numpuk. Aku juga pusing..hahaa

Tapi now im back guys... so enjoy! XD
***

Sri baru selesai mencuci tangan dan hendak keluar untuk menanggapi bunyi perutnya ketika mendengar alunan musik yang berasal dari salah satu kelas di sebelah kirinya.

Penasaran, ia menepuk-nepuk perutnya "Sabar ya dedek kecil," guraunya untuk melepaskan rasa lapar yang menusuk, lalu segera berjalan menuju sumber suara.

Ia tau kelas sebelahnya itu adalah kelas tari namun ia tidak mengira akan mendengar alunan musik pada waktu istirahat.

Sri menghampiri salah satu pintu kelas dan mengintip ke dalam dari jendela kaca pintu.

Ia mengira akan menemukan para penari yang mendayu-dayu mengikuti alunan musik itu, namun ternyata dugaannya salah.

Sri mengangkat alis heran ketika melihat Evelyn sedang duduk bersila di lantai dengan punggung dan kepala disandarkan di dinding belakangnya.

"Lyn?" panggil Sri sambil membuka pintu dan melangkah masuk.

"Lu ngapain disini?" tanyanya, jelas ia tau bahwa Evelyn sangat senang menari, walau ia baru mengetahui itu saat pesta kemarin.

Namun mengapa sekarang malah Evelyn termenung tanpa bergerak sedikitpun? Hanya itu yang ia ingin tau.

Evelyn tersentak dan menoleh.

"Hai, Sri. Kok lu gak makan?" tanya Evelyn sambil tersenyum.

Sri mengerjap heran melihat mata Evelyn yang sembap dan hidungnya merah.

Apakah Evelyn telah menangis?

Gagasan itu terasa sangat asing bagi Sri mengingat sudah lama ia tidak pernah melihat Evelyn menangis, terakhir kali ia melihat Evelyn menangis adalah beberapa bulan yang lalu karena Liam.

Ia tidak pernah berpikir sedikit pun melihat Evelyn kembali menangis karena kemarin ia masih melihat Evelyn yang sangat ceria.

"Lyn? Ada apaan?" tanya Sri menjatuhkan diri di lantai dekat Evelyn.

"Lu keliatan..." Evelyn tertawa kecil dan mengibaskan sebelah tangan.

"Gue gapapa," sahutnya ringan. Lalu ia menunjuk hidungnya dan berkata, "Ini gara-gara alergi."

"Oh, gitu." Sri tersenyum mengerti dan tidak mendesak Evelyn lagi.

Sri bukan perempuan yang tidak peka akan perasaan seseorang, namun ia yakin suasana hati Evelyn masih sama seperti kemarin di saat pesta, periang seperti biasanya.

Ia mengangguk ke arah CD player di sudut ruangan dan bertanya, "Lagu apa yang lagi lu dengerin?"

"Kiss The Rain," desah Evelyn.

"Lagunya bagus," gumam Sri.

"Lu mau buat koreografi baru sama lagu ini?"

"Rencananya gitu. Tapi sekarang gue gak bisa mikirin satu gerakan-pun." Evelyn bangkit, berjalan ke arah CD player dan mematikannya.

"Oh iya Lyn, kemaren lu sama Liam pulang cepet katanya ada makan malem bareng keluarga Liam? Gimana? Seru gak?"

"Makan malem...?" tanya Evelyn tidak mengerti.

"Iya, kemaren Raysen cerita ke gue katanya Liam sama lu pulang cepet gara-gara kalian ada acara makan malem bareng keluarga Liam, ihhh...gue tanya seru gak?" tanya Sri kembali dengan nada menuntut.

Whispering Love (In A Pretty Night Sky)Where stories live. Discover now